Chapter 27

831 69 2
                                    

Chapter 14

Naruto membulatkan matanya mendengar perkataan Ophis, malam ini, dan itu terjadi ketika bulan berada dititik sempurna dengan kata lain tengah malam!, yang benar saja itu hanya akan terjadi dalam beberapa jam lagi...,

" aku dengar yang diculik adalah siswi dari Divisi Knight, Asama Miya. "

" eh?, maksudmu perempuan kikuk dengan rambut lebat yang menutupi pandangan itu?. "

" ya, aku dengar ia diculik saat berada diperpustakaan..., "

" perpustakaan?, bukankah tempat itu ada si kutu buku?, bagaimana bisa hal itu terjadi..., "

" aku juga tidak tahu tapi, aku sempat mendengar jika si kutu buku melihat kejadian itu dan sempat berniat menolong perempuan bernama Asama Miya tapi, ia terlambat dan sekarang si kutu buku tengah diintrogerasi oleh Ibiki-sensei..., "

" kalian berdua, sudahlah, lupakan hal ini, tidak perlu dipikirkan lagian yang diculik oleh [Shadow The Reaper] hanyalah siswi dari Divisi Sampah, seharusnya kalian sebagai siswa Wizard tidak perlu mempermasalahkan hal itu..., "

Tobio memdengarkan semua itu perlahan mengepalkan erat tangannya, wajah Tobio yang tertunduk langsung mengeras, amarahnya Tobio sudah hampir mencapai batasnya..., siswa Wizard itu melanjutkan...,

" lagipula, hilangnya satu siswi sampah tidak akan merugikan sekolah ini..., "

Cukup!

Tobio bangkit dan berbalik untuk memberikan pelajaran namun ia terhenti ketika melihat Naruto langsung berbalik dan menghantam wajah siswa Wizard itu dengan sekuat tenaga hingga terhempas keluar dan berguling-guling diatas tanah...,

Semua yang ada disana membeku ketika melihat Naruto melayangkan pukulan kuat itu..., siswa yang Naruto pukul meringis kesakitan memegang hidungnya yang terus mengalirkan darah, Naruto menatap itu dengan ekspresi tak terbaca, ia melangkah dengan langkah berat...,

" Hey..., teme..., "

Sebuah suara dingin nan menusuk membuat semua yang ada disana menegang hebat, tanpa sadar mereka mengambil satu langkah mundur menjauh dari Naruto yang berjalan mendekati murid itu...,

" apa kau mau merasakan kematian lebih cepat..., "

Murid itu menjengit ketakutan ketika melihat mata berbeda warna dimana emas disebelah kanan dan shappire disebelah kiri menatapnya dengan tatapan menusuk layaknya pedang yang siap membunuhnya kapan saja..., murid itu secara refleks bangkit dan langsung melarikan diri ketika instingnya berteriak bahwa orang yang menatapnya itu bisa menghabisinya kapan saja...,

Naruto yang melihat murid itu langsung lari berdecih dan berbalik, Naruto menatap datar para murid yang langsung berjengit dan membubarkan diri ketika Naruto menatap mereka dengan tatapan dingin.

" tsk, sialan... Kau mendahuluiku, Naruto. "

" berisik!, aku mana bisa menunggumu bertindak setelah dia berani-beraninya menghina Miya Fuku-Taichou..., "

" aku benci mengakuinya, tapi terimakasih telah memukulnya menggantikanku..., "

Tobio berucap dengan wajah datar, Naruto memutar mata bosan dan berjalan mendekati Tobio...,

The Worst OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang