Chapter 22

954 70 11
                                    

Gabriel menatap iba Shaga, ia mengusap pelan punggung Shaga berharap hal itu bisa membantu mengurangi kesedihan Sahabatnya ini, Kaguya dan Kyubi juga menatap prihatin Shaga, baru kali ini mereka melihat sisi lain Shaga, sisi yang mengatakan jika murid Wizard terkuat di Academy ini jugalah seorang gadis yang memiliki sisi rapuh, dan kini sisi rapuh itu kini tengah terluka.

" Shaga, jangan bersedih seperti ini, melihatmu sedih kami juga jadi ikutan sedih, "

" benar apa kata, Kagu-chan. Aku sedih melihatmu menangis, Shaga-chan. "

Ucap Kaguya dan Kyubi berusaha menenangkan Shaga namun percuma Shaga masih tetap menangis, Gabriel yang ada disebelah Shaga mengigit bawah bibirnya, sebegitu sakitnya kah cinta bertepuk sebelah tangan?, apa pemuda itu juga... seperti ini... Gabriel mengeleng pelan, apa yang baru saja ia pikirkan tadi?, pikiran konyol!, untuk apa dirinya memikirkan pemuda tidak berguna itu!...,

Gabriel menatap lembut Shaga sebelum berucap, " Nee, Shaga-hime, apa kau yakin jika perempuan yang kau lihat itu adalah kekasih dari pemuda yang kau cintai itu?, apa kau sudah menanyakan padanya tentang perempuan itu?. " Shaga terdiam mendengar perkataan Gabriel sebelum ia mengalihkan pandangannya kearah Gabriel dan mengeleng pelan.

" be-belum... ak-aku takut bertanya... aku takut jika ketakutanku menjadi kenyataan... Ak-aku harus bagaimana, Gabriel?. Beritahu aku apa yang harus aku lakukan sekarang?. "

Tanya Shaga dengan air mata yang tak henti-hentinya mengalir dan membasahi pipi putihnya, Gabriel terdiam sebelum ia tersenyum ramah dan dengan pelan ia membawa Shaga kedalam pelukan hangat.

" Shaga, terkadang apa yang kau lihat belum tentu itu yang terjadi, mata bisa menipu tapi fakta tidak akan pernah mengkhianati kebenaran, "

Shaga terpaku mendengar perkataan Gabriel, apa yang dikatakan Gabriel ada benarnya, Gabriel melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Shaga dengan lembut, sebelum tersenyum kecil. " jadi, Shaga. cari tahu ada hubungan apa pemuda yang kau sukai dengan perempuan yang kau ceritakan tadi, hanya dengan begitu kau akan mengetahui kebenarannya... " ucap Gabriel, Shaga terdiam sebelum ia menundukan kepalanya sedikit.

" ta-tapi, bagaimana jika mereka benar-benar se-sepasang ke-ke-kekasih?, apa yang harus aku lakukan saat itu terjadi?. "

Tanya Shaga sedih, Gabriel terdiam sebelum ia tersenyum ramah, " saat itu terjadi, kami akan ada disana untuk menghiburmu, Shaga. " ucap Gabriel, Shaga terdiam dan dengan pelan Shaga menghapus bekas air mata dipipinya, sebelum sebuah senyuman terpatri diwajah manisnya.

" arigatou, Minna..., kalian memang sahabat terbaikku. "

Ucap Shaga membuat ketiga orang yang ada disana tidak bisa untuk tidak tersenyum, Kyubi tersenyum dan bangkit dari tempat duduknya, " tunggu sebentar, Shaga-chan, akan aku buatkan teh herbal, teh herbal bisa menenangkan suasana hatimu, Shaga-chan. " ucap Kyubi melangkah menuju dapur, Kaguya menatap kearah Shaga dengan pandangan intens.

" nee, Shaga. Menurutku seharusnya kau tidak perlu takut seperti itu, kau memiliki wajah yang sangat cantik, bentuk tubuhmu juga bisa membuat pemuda manapun bertekuk lutut dihadapanmu lantas kenapa kau harus takut, aku yakin pemuda yang kau sukai akan langsung jatuh hati padamu, melihat betapa sempurnanya dirimu, "

Ucap Kaguya sambil menyesap teh miliknya, Shaga terdiam sebelum ia tersenyum miris. " jika dalam penampilan seperti ini aku tidak akan takut untuk menyatakan perasaanku padanya, namun dia hanya mengetahui penampilanku yang..., " Shaga menghentikan perkataannya, Shaga menguncir rapi rambut emasnya, mengambil kacamata baca tebal disakunya lalu mengenakannya dan kini pesona bak bidadari lenyap digantikan dengan image seorang kutu buku...

The Worst OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang