Chapter 2

1.8K 119 0
                                    

- Change Scene -

Dipagi buta, Naruto bangun dari tidurnya dan memakai pakaian Training milik Divisi Knight yang temukan didalam lemari pakaian, hari ini ia memutuskan untuk berlatih agar menjadi Knight yang kuat!...,

Naruto melangkah dan mengambil pedang kayu yang berada disamping lemari, ia tersenyum ketika melihat pedang kayu yang telah usang itu, ia tersenyum bukan tanpa alasan, itu karena dirinya tahu, semakin usang sebuah pedang Kayu maka hal itu menjadi bukti bahwa pemiliknya giat berlatih..., Naruto membawa pedang kayu itu dan berjalan kebelakang Asrama..., disana ia menemukan tempat yang lumayan luas untuk melakukan latihan kenjutsu yang diajarkan kakeknya waktu didunia sebelumnya..., Naruto tersenyum puas melihat tempat itu, ia meletakan pedangnya disatu-satunya pohon yang ada disana...,

" Yosh!, waktunya pemanasan..., "

Naruto melakukan straching lalu berlari mengitari tempat itu semampu yang ia bisa, setelah itu, Naruto berjalan kearah pedang kayunya dan saatnya ia berlatih kembali Kenjutsu miliknya..., Naruto memposisikan pedang didepannya dan memejamkan matanya..., ingatan tentang ajaran kakeknya melintas dikepalanya...,

' Naruto..., pedang bukanlah sebuah alat, namun pedang adalah pelindung bagi seorang pendekar pedang, semakin kau menyayangi pedangmu maka pedangmu akan selalu melindungimu, dan juga bagi seorang pendekar pedang, nyawa mereka adalah pedang mereka sendiri, jadi anggaplah ia sebagai sahabat bukan sebagai alat untuk membunuh..., '

Naruto tersenyum mengingat perkataan kakeknya, ia perlahan menenangkan jalur pernafasannya..., tarik hembuskan, tarik hembuskan..., setelah tenang Naruto membuka matanya lalu melakukan tebasan kekanan lalu dengan cepat memutar tubuhnya kekiri diakhiri dengan tebasan dari atas...,

[ Namikaze Style : Turning Swallow Strike ]

Terlihat tebasan Naruto berubah menjadi tiga serangan, dan menciptakan gelombang angin yang membuat rumput disekitar Naruto bergoyang, Naruto menghela nafas..., teknik ini merupakan salah satu teknik yang diajarkan oleh Kakeknya, meskipun bukan yang terkuat tapi ini cukup untuk membuat musuh menderita patah tulang rusuk kanan-kiri dan retaknya batok kepala, dan jika dilakukan dengan pedang asli maka..., jelas orang yang terkena teknik ini akan tewas seketika..., Naruto menarik nafasnya..., ia masih lambat untuk menggunakan kemampuan ini, kakeknya dapat melakukan 18 tebasan dengan kecepatan tinggi hingga membuat seolah-olah kakeknya hanya melakukan satu kali tebasan...,

Setelah melakukan serangkaian gerakan Kenjutsunya Naruto menghela nafas dan berjalan menuju pinggiran lapangan dan beristirahat dibawah pohon, ia tersenyum kecil ketika melihat kemampuan kenjutsunya tidak menumpul padahal sudah bertahun-tahun ia tidak berlatih tapi kemampuannya tetap sama seperti dulu..., apa ini, karena tubuh Naruto yang ini telah dilatih dengan intens hingga bisa membuat kemampuannya yang tidak dilatih selama bertahun-tahun bisa sama seperti saat ia masih berlatih dulu?..., maa..., ia gak tahu, Naruto bangkit dan berjalan kembali ke Asrama karena hari sudah memasuki waktu untuk masuk sekolah...,

- Skip Time -

" Yo!, Ayame-san..., aku ingin mengembalikan buku yang sudah selesai aku baca..., "

Naruto menyerahkan buku yang kemarin ia pinjam, Ayame menatap kearah Naruto dengan pandangan tidak bisa ditebak, Ayame mengangguk dan mengambil buku itu dan memberikan stempel diatasnya lalu meletakannya di Rak yang ada disampingnya...,

" terimakasih, karena sudah mengembalikannya, Namikaze-san. "

Ucap Ayame, Naruto mengangguk pelan, ia mengalihkan pandangannya menatap kesekeliling dimana ia dapat melihat banyak sekali buku disana..., ia penasaran ada buku apa saja disana...,

" nee, Ayame-san..., menurutmu disini ada buku tentang Magic Dasar untuk pemula yang bisa aku pinjam tidak?..., "

Ayame menghentikan acara membacanya dan menatap kearah Naruto..., lalu pandangannya kembali pada buku namun jari tangannya terarah kesamping...,

The Worst OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang