Chapter 23

929 68 1
                                    

Naruto dan Tobio tidak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka, Maria Rossfield ternyata pernah membunuh seorang siswi di Asrama perempuan, Tobio mengalihkan pandangannya dan menatap Mary yang menundukan wajahnya...,

" jadi, kau adalah salah satu korban dari [Maria Rossfield]..., "

Ucap Tobio, Mary mengangguk pelan, Naruto terdiam sebelum ia menatap Mary yang melayang diudara dengan posisi Seiza, " jika tidak keberatan, bisakah kau ceritakan tentang bagaimana kau mati, Mrs Mary?. " tanya Naruto selembut mungkin agar tidak melukai perasaan Mary, Mary terdiam sebelum ia menatap kearah Naruto dan mengangguk.

- FlashBack -

- Mary POV -

Waktu itu, aku baru saja kembali dari setelah menyelesaikan latihan rutin Divisi Wizard dan mengurus beberapa berkas yang dilimpahkan organisasi yang aku masuki padaku, aku sampai di Asrama tepat tengah malam dan semua siswi perempuan telah terlelap dikamar mereka masing-masing, awalnya semua normal-normal saja sampai aku melewati kamar milik salah satu Siswi Knight, pintu kamar itu sedikit terbuka...,

Aku mencoba mengabaikan kamar itu dan berjalan menuju kamarku, namun ketika aku sudah cukup jauh dari kamar itu, tiba-tiba aku mendengar sebuah tawa, tawa seorang perempuan tepat dibelakangku, aku berbalik dan aku melihat seorang perempuan masuk kedalam kamar yang aku lewati tadi, karena penasaran aku mencoba mendekati kamar itu lagi, kali ini aku mencoba mengintip kamar itu dan yang aku lihat hanyalah sebuah kamar gelap gulita...,

" Halo..., apa ada orang?, "

Aku melangkah dan masuk kedalam, pandanganku terarah kesekeliling kamar berusaha mencari pemilik kamar, namun yang aku temui hanyalah sebuah kamar kosong, aku terdiam menatap kamar itu, bukankah tadi ada perempuan yang masuk kedalam kamar ini?, lalu dimana dia...,

Aku mencoba melangkah kedalam, pandanganku terkunci pada kain putih yang menutupi sebuah benda, aku berjalan mendekati benda yang tertutupi kain itu dan menarik kain penutup itu, lalu aku melihat sebuah cermin besar didepanku...,

Aku mengerutkan dahiku melihat cermin itu, untuk apa seorang siswi membawa cermin sebesar ini keasrama?, bukankah Academy sudah menyediakan cermin dibalik lemari?...,

Brak!

Aku terkejut ketika secara tiba-tiba pintu kamar ini tertutup keras, aku mencoba untuk tidak terkejut dan menganggap jika hal itu terjadi karena angin, namun siapa yang aku bodohi?, itu jelas-jelas bukan angin!..., aku menyentuh dadaku berusaha untuk menenangkan detak jantungku yang berdegub...,

Setelah sedikit tenang aku mengalihkan pandanganku dan menatap kearah cermin, disana terlihat pantulan diriku dan..., sosok selain aku..., tak jauh dibelakangku berdiri seorang perempuan berwajah pucat dengan surai putih pendek dan iris hijau lime menatap kosong diriku...,

Sejak kapan perempuan itu ada disana?, bukankah tadi dia tidak ada disana?, Aku mencoba berbalik cepat dan..., aku terkejut ketika tidak mendapati perempuan itu tidak ada dibelakangku, jantungku berpacu cepat, segala pemikiran negatif memenuhi kepalaku, aku mencoba menatap kembali kearah cermin dan seketika mataku membulat ketika dicermin terlihat perempuan itu berada selangkah lebih dibelakangku..., ditangan perempuan itu terlihat sebuah Dagger(belati).

Aku kembali menatap kebelakang dan perempuan itu tidak ada disana!, Jantungku semakin berdegub cepat, aku kembali menatap kearah cermin dan kali ini ketakutanku mencapai batas maksimal ketika dicermin itu aku melihat perempuan itu sudah ada tepat dibelakangku dan bersiap menikamku dengan Dagger ditangannya, wajah mengerikan perempuan itu membekas diingatanku, aku segera menatap kebelakang dan..., perempuan itu tidak ada, aku menghela nafas lega dan menenangkan detak jantungku dan tertawa untuk menghilangkan rasa takutku...,

The Worst OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang