Chapter 9

1.2K 106 4
                                    

Setelah menyelesaikan urusannya di Divisi pembuatan senjata Naruto memutuskan untuk pergi menuju perpustakaan karena ada hal yang ingin ia lakukan disana..., sesampai didepan perpustakaan Naruto langsung masuk kedalam dan sesampainya didalam ia melihat perempuan bersurai pirang dikuncir rapi tengah membaca buku tebal didepannya..., tak lupa kacamata baca tebal yang menghiasi wajahnya.

Naruto menyungging senyuman tipis dan berjalan mendekati perempuan itu..., dengan langkah pelan Naruto mendekati perempuan itu..., sesampai disana Naruto menatap perempuan itu yang masih belum menyadari kehadirannya..., seringai jahil muncul diwajah Naruto.

" heh..., masih mencoba menerjemahkan buku itu kah?..., apa kau perlu bantuan?. "

Perempuan itu tersentak sedikit sebelum dia mendongakan wajahnya untuk melihat siapa yang mengejutkannya..., dan seketika wajah perempuan itu berubah cemberut..., dengan pandangan sinis perempuan itu menatap Naruto.

" ada apa kau kesini, Namikaze-san. "

Ucap perempuan itu dengan sinis membuat satu alis Naruto terangkat naik menatap bingung perempuan didepannya...,

" wow..., dinginnya, apa kau masih marah padaku karena aku jahili kemarin?, Nee, Shaga-chan.., "

Tanya Naruto, Shaga menatap Naruto dan mengalihkan pandangannya dengan 'hmph!' khas perempuan ngambek.

" pikirkan sendiri, baka. "

Ucap Shaga Sinis, Naruto menghela nafas, rupanya perempuan ini memang marah padanya karena dijahili olehnya kemarin.

" ha'i, ha'i..., aku salah, aku minta maaf, Shaga-chan. "

Ucap Naruto dengan kepala menunduk menandakan bahwa ia benar-benar berusaha minta maaf, Namun Shaga hanya meliriknya sekilas sebelum ia kembali mengalihkan pandangannya..., Shaga tidak tahu kenapa ia bisa bertingkah seperti ini tapi ketika kemarin ia dikerjai oleh Naruto, ia merasa ada perasaan kecewa dan kesal disaat yang bersamaan dan ia tidak menyukai hal itu...,

Naruto mendongakan sedikit kepalanya dan menatap Shaga yang masih bersedekap dan mengalihkan pandangannya kesamping, enggan melakukan kontak mata dengannya...,

' Master, jika dalam keadaan seperti ini, maka satu-satunya yang bisa kau lakukan adalah meminta maaf sambil memberikan hadiah padanya, mungkin dengan begitu ia akan memaafkanmu. '

Saran Ophis yang tiba-tiba lewat Link Mind mereka, Naruto terdiam sejenak, memberi hadiah kah?, mungkin itu bagus, tapi hadiah apa?, ia bahkan tidak mempunyai apapun untuk diberikan pada Shaga..., tidak, tunggu sebentar..., jika tidak salah ia masih memiliki benda yang biasa diberikan pada perempuan..., dengan cepat Naruto merogoh sakunya dan mencari sesuatu setelah ketemu Naruto..., langsung menatap kearah Shaga yang masih ngambek.

" Shaga..., aku sungguh minta maaf..., dan ini aku berikan padamu sebagai bukti jika aku benar-benar sangat menyesal..., "

Ucap Naruto seraya menunjukan sebuah cincin emas berbentuk polos ditangannya..., Shaga melirik kearah Naruto dan seketika iris matanya melebar melihat cincin ditangan Naruto.

" ini..., kau serius ini untukku?..., "

Tanya Shaga, Naruto mendongakan wajahnya dan menatap Shaga yang sedang menunjuk kearah dirinya sendiri. Naruto mengangguk cepat.

The Worst OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang