13💫

187 44 1
                                    

Renjun mengantar seora ke depan ruangan dokter jaehyun,Seora langsung masuk kedalam ruangan dokter jaehyun untuk berganti pakaian, dia meletakan jas renjun dan menggantungnya di gantungan.

Setelah mengganti bajunya dia berjalan keluar,tidak lupa mengambil novel yang tadi dia baca. Tepat di depan pintu dia melihat renjun yang tengah menunggunya.

"Jas nya basah juga terus gue jemur, jadi kalau mau ambil masuk aja nanti" ujar seora sembari menunjuk ke arah jas renjun yang tengah di jemur.laki laki itu hanya mengangguk lalu menahan seora yang akan mau pergi

"Kenapa?" Perempuan itu langsung menatap tangannya yang di pegang oleh renjun dengan tatapan bingung

"Ada yang mau gue omongin" ujar renjun dan seora langsung mengangkat alisnya

"Ajarin gue naik motor" mendengar itu seora langsung mengerutkan keningnya " tiba-tiba?" Renjun langsung mengangguk.

Sebenarnya laki laki itu akan belajar bersama jeno tapi temannya itu terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak sempat mengajarinya.Jadi dia meminta seora untuk mengajarinya

Seora langsung tertawa "jangan bilang gara gara kemarin" ujar seora dan renjun langsung melepas pegangannya dan menggeleng keras.

" ngak lah,gue mau belajar motor biar gak kena macet aja di jalan" ujar renjun sembari melihat ke arah lain dan tidak berniat menatap seora.

Melihat hal itu seora hanya tertawa lalu merangkul dokter renjun "mau sekarang?" Tanya seora sembari menaik turunkan alisnya.

"N-nanti aja, gue ada pasien sekarang" ujar renjun sembari melepas rangkulan seora dan berlari terlebih dahulu, seora hanya tertawa menatap renjun yang berlarian di lorong.

Sampai tawanya terhenti akibat sakit di kepalanya yang muncul lagi, entah kenapa belakangan ini sakit di kepalanya terus menerus muncul

Seora memegang kepalanya dan satu tangannya menyangga tubuhnya ke dinding agar tidak jatuh .perempuan itu sedikit merintih karena kepalanya benar benar terasa sakit.

"Seora! Seora! Jung seora!" Jaemin yang berada di ujung lorong langsung terkejut mendapati temannya tiba tiba pingsan, dia berlari ke arah seora lalu mengangkatnya ke ruangan dokter jaehyun.

Dia meraih handphonenya dan langsung menelfon dokter jaehyun "dok, seora kambuh lagi"

■■■■

renjun yang tengah menunggu lift langsung terkejut saat tiba tiba dokter jaehyun berlari tepat saat pintu lift baru terbuka, bahkan wajahnya terlihat panik

Renjun yang melihat itu langsung melirik kemana dokter jaehyun pergi dengan wajah penasarannya "dok, jadi naik atau tidak?" Mendengar seorang suster yang memanggilnya renjun langsung mengangguk.

"Ah iya" renjun langsung masuk ke dalam lift, di dalam lift hanya ada suster yemi dan juga dirinya

"Mi, dokter jaehyun kenapa panik gitu?" Tanya renjun pada yemi yang berada di sebelahnya, suster muda itu langsung menutup kertas yang tengah dibacanya

" sedenger gue tadi sih, dia di telfon sama dokter jaemin" jelas yemi sembari menatap monitor angka lantai di depannya

"Mungkin pasien darurat" ujar yemi dan renjun hanya mengangguk setuju

"Oh iya" renjun langsung menengok ke arah yemi yang tengah menatapnya

"Tumben jas nya gak di pakai?" Ujar yemi yang tengah menatap renjun yang hanya memakai seragam dokter,tapi tidak di lengkapi dengan jas nya.

"Ahh itu,basah jadi lagi di jemur"ujar renjun dan yemi langsung mengangguk

Ting!
Pintu lift terbuka di lantai 6 dan renjun langsung turun dan pergi ke bagian loker untuk mengambil cadangan jas nya.

"Lo tau, tadi adiknya dokter jaehyun nyeburin diri ke kolam ikan" seorang perawat yang tengah mengobrol di sebelah renjun menarik perhatiannya

"Iya, kayaknya rumor dia gak sekolah karena gak waras beneran deh" ujar salah satu temannya.

"Bisa-bisanya dokter jaehyun sama adik yang kayak gitu"

"Kalau gue jadi dokter jaehyun gue bakal telantarin aja sih"

BRAK!
Kedua perawat itu langsung terkejut saat renjun sengaja menutup pintu lokernya dengan kencang, kedua perawat itu langsung menatap kearah  renjun. Dia  menghampiri mereka berdua, kedua perawat yang tadinya berbicara langsung menunduk

"Magang?" Tanya renjun dan kedua perawat itu langsung mengangguk, terdengar decakan kecil dari mulut renjun lalu meletakan tangannya di loker

"Siapa senior yang bertanggung jawab atas kalian disini?" Tanya renjun sembari mengeluarkan handphonenya dari saku jasnya, kedua perawat itu langsung menggeleng lalu berlutut di hadapan renjun.

"J-jangan beri tahu senior kami, atau kami akan di keluarkan saya mohon" ujar mereka sembari memohon pada renjun, renjun langsung jongkok sembari menatap mereka berdua

"Mau sekolah berapa tinggipun,kalau sikapnya buruk sama saja seperti seorang rendahan" ujar renjun sembari menepuk ke dua bahu mereka berdua

"S1 s2 hanya sebuah tingkat yang bisa dilupakan begitu saja, tapi attitude tidak akan pernah di lupakan" ujar renjun lalu berdiri dan melewati mereka berdua yang masih berlutut.

"Jaga omongan kalian"ujar renjun sebelum keluar dari ruangan loker,dia hanya menggeleng lalu pergi menuju lift untuk memeriksa pasien harian.

Sebelum memencet tombol lift dia berniat untuk membeli minuman kaleng yang berada tepat di samping pintu lift.

" saya pernah bilang jika mengoperasinya lebih cepat tidak akan menyebar lebih banyak lagi" renjun langsung menoleh ke arah asal suara dimana dia melihat jaemin dan juga dokter jaehyun yang tengah berbicara sembari berjalan ke arah ruang VIP.

Renjun melirik mereka berdua penasaran tapitidak ingin terlalu ikut campur dia kembali menekan tombol minumannya dan mengambilnya.lalu bergegas untuk pemeriksaan harian pasien.

■■■

Di ruangan jaehyun,seora masih belum membuka matanya perempuan itu bahkan harus di infus lagi akibat kejadian tadi

Jaemin dan jaehyun hanya menghela nafas panjang melihat seora, jaehyum merasa tidak tega melihat adiknya harus di rawat seperti ini lagi

"Apa kita harus rawat di ruangan VIP?" Tanya jaemin dan dokter jaehyun langsung menatapnya.

"Setahu saya ruanganya penuh, tapi mari kita coba cek" ujar dokter jaehyun lalu keluar terlebih dahulu, disusul jaemin yang mengikutinya di belakang

Sekarang hanya tinggal seora yang terbaring disana sendiri, di temani dengan suara monitor yang menampilkan detak jantungnya.

Sampai perempuan itu mengerjapkan matanya lalu melihat keselilingnya, sembari menghela nafas panjang dia berusaha untuk duduk

"Lagi lagi kau menemaniku" ujar seora sembari menepuk pelan tiang infusan yang ada di sampingnya.

"Aish menyebalkan" seora turun dari ranjangnya dan memakai sendalnya berjalan menuju meja jaehyun. Dia mengambil novelnya dan kembali membaca

Rasanya sangat jenuh karena bertemu dengan ruangan ini, padahal baru saja tadi dia melepaskan infusannya,tapi sekarang malah memakainya lagi

Perempuan itu terhanyut dalam novelnya sampai tidak tahu ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan dokter jaehyun.
Dia meletakan sebotol minuman bersoda kehadapan seora membuat seora melirik minuman tersebut.

"Gue gak minum sod-loh kak doyoung?"

■■■

Gimana?
Aneh ya?╭(╯^╰)╮
MOHON DIMAKLUMI ㅠㅡㅠ

JANGAN LUPA VOTMENT URI READERSNIM💨💚🌱

Hidden Angel [ Huang Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang