16💫

187 36 1
                                    

Renjun hanya terdiam mendengar penekanan seora sembari menatap perempuan itu yang tengah menatapnya kesal.seora langsung menghembuskan nafasnya pelan menetralkan emosinya.

"Lupakan, ayo" seora langsung tersenyum lalu menarik tangan renjun dan membawanya ke dekat motor yang sudsh disiapkan.

"Gue minjem motor ini dari salah satu dokter magang" ujar seora yang membuat renjun terkejut.

"Kalo rusak gimana?" Tanya renjun panik

"Ya ganti lah, duit lo kan banyak" ujar seora dengan enteng, renjun yang mendengar itu langsung menghela nafas tak percaya. Bisa bisanya perempuan ini berbicara dengan enteng seperti itu

"Yang penting belajar dulu, coba naik" suruh seora sembari memegangi motornya, renjun langsung mengikuti arahan seora dan menaiki motornya dengan canggung.

"Nyalain" renjun langsung memutar kuncinya lalu menyalakan motornya.seora langsung bertepuk tangan bahagia saat renjun bisa melakukannya.

Definisi bahagia karena hal sederhana

"Baru gitu doang lo seneng?"tanya renjun sembari tertawa dan seora langsung mengangguk senang.

"Artinya lo ada kemajuan, sekarang coba gas pelan pelan" suruh seora, renjun langsung memutar pelan gasnya dan

BRM!
Dia tidak sengaja memutar terlalu kencang membuat motornya hampir saja melompat, bahkan seora sampai terkejut dan tertawa keras.

Sedangkan renjun langsung terdiam dan shock akibat hal tadi

"Pftt hahahaha gila kek kodok sumpah" ujar seora sembari tertawa, dia bahkan sampai terduduk akibat melihat ekspresi renjun yang datar akibat terkejut.

"Jangan langsung di gas gitu dong, kaget motornya" ujar seora lalu melingkarkan tangannya dan memegang tangan renjun dari belakang.

"Jari telunjuk sama jari tengah lo taro di rem, sisanya buat ngegas, sebenernya senyaman lo aja tapi gue menyarankan begitu" jelas seora.

Renjun hanya terdiam dan sama sekali tidak mendengar perkataan seora.dia memperhatikan wajah seora yang tengah menjelaskan tepat di samping badannya.

"Kenapa? Oh jelas gue cantik, makanya ayo dengerin" ujar seora sembari memutar kepala renjun agar memperhatikan penjelasannya.renjun langsung memfokuskan kembali pikirannya dan mencoba mendengar penjelasan seora.

"Coba, pasti bisa deh" ujar seora lalu melepaskan tangannya dan membiarkan renjun menjalankan motornya sesuai arahannya.

renjun langsung meng-gas sedikit motornya untuk melaju perlahan-lahan "jangan lupa ganti giginya" 

tidak perlu berhari-hari,cukup 1 jam renjun bisa mengendarai motornya dengan lancar mengelilingi parkiran, seora yang melihat itu hanya tersenyum bangga "gila gue keren banget ngajarinnya" ujar seora dengan bangga sembari menatap renjun yang tengah berputar-putar di parkiran.

setelah selesai mencoba,renjun memarkirkan kembali motornya di tempat semula dan menghampiri seora yang tengah duduk meunggunya.

"gampang kan?'' ujar seora dan renjun hanya mengangguk lalu duduk di samping seora.dia menatap wajah seora dari samping, perempuan ini sangat cantik jika sedang tidak bertingkah.

"udah mau jam 11,nanti kak jaehyun keburu nyariin gue" ujar seora sembari menurunkan kembali lengan cardigannya dan menggendong tas ranselnya.renjun langsung berdiri mengikuti seora yang tengah bersiap

''tangan lo gak sakit?" tanya renjun sembari menunjuk tangan seora yang terdapat bekas infusan yang dia tarik secara paksa tadi.

"gapapa kok,cuma perih" ujar seora sembari mengangkat tangannya ke arah renjun,tapi saat seora ingin menurunkannya renjun langsung memegangnya "gue obatin dulu, atau itu bakal membekas" ujar renjun lalu menarik seora masuk kedalam rumah sakit.

dia membawa seora ke ruangannya lalu mendudukan seora di sofa,dia berjalan ke arah lemari untuk mengambil alat infusan yang baru

"dokter jaehyun bakal marahin lo kalo infusan ini gak abis, bisa-bisa lo drop lagi" ujar renjun dengan nada khawatir membuat seora hanya menatapnya aneh.

"jun"

"hmm" renjun mengangkat sedikit kepalanya untuk menjawab pertanyaan seora.tapi matanya masih fokus memasangkan infusan

"jangan bilang lo suka sama gue?" sontak pertanyaan yang di lontarkan seora membut renjun terdiam,lalu beralih menatap seora yang tengah menatapnya dengan tatapan aneh.

"ngak tuh" ujar renjun dengan nada salang tingkah,lalu berusaha merapihkan peralatan tadi. sebenarnya renjun memang tidak menyukai seora tapi pertanyaan barusan terlalu dadakan dan membuatnya salah tingkah secara tiba tiba.

"oke bagus" ujar seora sembari mengangguk setuju,renjun yang mendengarnya langsung menatapnya aneh.seora yang merasa tidak enak di tatap aneh oleh renjun hanya mengalihkan pandangannya

tiba tiba saja renjun kembali duduk dan meletakan peralatan tadi dimeja dan beralih menatap mata seora

"tapi kalau gue bilang gue suka sama lo sekarang gimana?" 

■■■■■■

pintu lift terbuka di lantai 8 dan seora langsung berlari keluar dari pintu lift dan berjalan cepat menuju kamarnya, sampai dia tidak sengaja menabrak jaemin yang tengah berjalan juga.

" jung seora kalau jalan tuh li- HEH" jaemin langsung melihat kesal ke arah seora yang baru saja berlari ke kamarnya, laki laki itu hanya menggeleng pelan melihat kelakuan temannya yang tidak jelas.

seora langsung membuka pintu kamarya dengan keras dan menutupnya tak kalah keras, dia langsung berlari ke arah ranjangnya dengan posisi badan terngkurap.menutup kepalanya dengan bantal dan berteriak

"AAAAAAAAAAAA GILA"

"UDAH GAK WARAS AAAAAAAA"

sampai sampai jaehyun yang baru masuk membawa cemilan langsung terkejut mendengar teriakan seora, walaupun di tutup oleh bantal suaranya itu masih saja terdengar keras

"AH GILA UDAH GAK WARAS EMANG"

jaehyun langsung menghampiri adiknya yang berteriak seperti orang gila " seora!" 

seora yang mendengar suara jaehyun langsung terdiam dan membuka bantal yang menutup kepalanya,lalu melirik ke arah jaehyun

"loh? sejak kapan lo disini?" ujar seora lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

jaehyun langsung menarik kursi dan meletakannya di dekat ranjang seora

" sejak lo teriak kayak oarang gila tadi" ujar jaehyun sembari meletakan kantong kresek berisi cemilan malam buat sang adik.

" kak kak kak" jaehyun langsung menegok ke arah seora sembari mengangkat sedikit dagunya

" apa?"

" sini deh" jaehyun langsung mendekatkan wajahnya ke atah seora,dan dia langsung mencubit pipi sang kakak dengan keras membuat jaehyun meringis

"sakit gak?" tanya seora dengan polosnya membuat jaehyun menatapnya kesal.

"cobain aja sendiri" jaehyun langsung membalas mencubit pipi sang adik membuatnya meringis kesakitan

"sakit gak?" tanya jaehyun dengan nada kesal, seora hanya mengusap pipinya yang habis di cubit sang kakak.

"berarti ini bukan mimpi kan ya?" ucap seora, jaehyun langsung menatap seora dengan aneh

"hari ini lo kenapa sih?" tanya jaehyun yang melihat sikap sang adik yang sangat berbeda,seora hanya menggeleng sambil mengusap pipinya yang masih terasa sakit.

"kalau bukan mimpi, jadi ini kenyataan?"

■■■■■■

haiiiii aku kembali lagi xixixixi

bagaimana? ceritnya aneh yaw huhuhu

tapi semoga aja kalian suka yaaaaa

dont froget to vote and comment uri readers nim




Hidden Angel [ Huang Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang