11💫

224 43 0
                                    

Seora duduk di kursi pimpinan di sambut oleh para dokter yang hadir disana, dia menyuruh semua duduk lalu membenarkan posisi duduknya.Semua dokter langsung menatapnya dengan bingung yang membuatnya menatap ke arah tuan lim.

"Pembukaan nonna"bisik tuan lim dan seora langsung mengangguk

"ah iya" dia langsung berdiri dari duduknya lalu membungkuk

"sebagai pemimpin yayasan yang baru saya minta kerja samanya"ujarnya sembari tersenyum lalu kembali duduk, para dokter juga langsung mengangguk

"Apa ada yang ingin kalian sampaikan?" Tanya seora dan seorang dokter langsung mengangkat tangannya

"saya ingin bertanya"ujar dokter tersebut sembari berdiri.
Seora langsung mengangguk lalu mempersilahkannya untuk berbicara

"apa anda akan melakukan pengurangan tenaga kerja? Sebelumnya ayah anda pernah merencanakan untuk pengurangan tenanga kerja di rumah sakit ini tetapi nyatanya rumah sakit ini masih membutuhkan lebih banyak tenaga kerja" ujarnya sembari menatap seora, perempuan itu langsung mengangguk dan mempersilahkannya duduk.

" begini pengurangan tenaga kerja dokter maupun perawat yang di rencanakan oleh ayah saya dulu hanya sebuah rencana, dia merencanakannya untuk berjaga jaga jika rumah sakit di bagian kota terpencil membutuhkan pekerja dia bisa mengirimnya kesana, jadi maksud pengurangan tenaga kerja itu bukan pemecatan hanya pemindahan dokter dan perawat" jelas seora yang membuat para dokter langsung mengangguk

"Saya juga ingin bertanya" seora langsung melirik ke arah nametag yang dikenakan oleh dokter tersebut, ternyata dokter itu ialah dokter  yang dikenal tegas. Seora langsung menarik nafasnya dalam karena sedikit gugup.

"Mengenai pasien rawat vip, apa anda akan menambah ruang di lantai 8 untuk menambah ruangan pasien vip?"tanya dan seora langsung mengangguk.

"Karena belakangan ini pasien vip banyak yang mati da-"seora langsung menutup mulutnya saat salah mengucapkan kalimat bahkan tuan lim yang ada disebelahnya langsung terkejut dan menyenggol bahu seora dengan tangannya

Semua dokter yang hadir juga tampak terkejut, seora langsung menetralkan wajahnya "ralat maksud saya, karena peningkatan jumlah pasien yang membutuhkan kamar vip jadi saya akan mempertimbangkan untuk penambahan ruangannya" jelas seora di akhiri dengan helaan nafas panjang.

Para dokter langsung mengangguk dan setuju dengan perkataan seora "jika sudah pertemuannya sampai disini, anda boleh meninggalkan ruang rapat" ujar seora dan para dokter langsung keluar meninggalkan ruang rapat, menyisakan seora dan juga tuan lim.

"Sepertinya saya harus mencarikan anda sekertaris" ujar tuan lim yang dibalas gelengan keras oleh seora,perempuan itu membuat tanda x di tangannya "tidak mau tidak tidak tidak mau"tolak seora dan tuan lim hanya menghela nafas

"Tapi jika ada seorang sekertaris, anda bisa belajar deng-nonna " seora langsung melempar jasnya kearah kursinya  lalu keluar dari ruang rapat meninggalkan tuan lim yang masih berbicara.

Dia melirik ke arah lorong untuk memastikan tidak ada siapapun dan bergegas ke kamar mandi untuk berganti baju.padahal habis ini dia masih ada kegiatan tapi dirinya ingin melepas penat terlebih dahulu untuk bertemu temannya.

Dia meninggalkan celana dan juga kemeja di kamar mandi dengan asal dan berganti pakaian biasa yang dia kenakan, berjalan keluar dan menunggu di depan pintu lift.

Pintu lift terbuka dan menampakan renjun dan juga jaemin yang tengah berdiri di dalamnya, seora langsung tersenyum lebar lalu masuk dan merangkul mereka berdua.

"Wah kita seperti di takdirkan bertemu setiap hari dokter huang renjun" ujar seora sembari menaik turunkan alisnya, renjun hanya mendengus dan tak berniat menjawab seora.

Hidden Angel [ Huang Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang