Seora dan juga renjun sampai di depan lobby rumah sakit,seora langsung menurunkan standar motornya lalu turun setelah renjun turun dari motornya terlebih dahulu.
"M-makasih"ujar renjun sembari memberikan amplop coklat punya seora kepada perempuan itu, seora langsung tertawa kecil lalu mengambilnya dan membuka helmnya.
Renjun yang melihat itu langsung menatapnya bingung "gak langsung pulang?"tanya renjun dan perempuan itu langsung menggeleng.
"Ada urusan disini" ujarnya lalu menaruh helmnya di atas motornya.
"Ooh begitu" tiba tiba saja seora mendekatkan wajahnya ke wajah renjun yang membuat laki laki itu terkejut.
" gue bisa naik motor kok hehe" bisiknya sembari tertawa lalu menepuk bahu renjun pelan dan masuk kedalam rumah sakit terlebih dahulu meninggalkan renjun yang masih terdiam di lobby.
"Loh cepet banget pulangnya?" Mendengar suara yang ada didekatnya renjun langsung menghampiri orang tersebut dan memukul kepalanya.
"Akh sakit!" Renjun langsung memukul kepala jaemin sedikit keras hingga membuat laki laki itu meringis.
"Jangan dikepala napa!" Gerutunya
Buk!
"ARGH!" Dan renjun memukulnya lagi tapi di punggung bukan di kepala membuat jaemin merintih kesakitan lagi.
"Seora bisa naik motor, lo kenapa nyuruh gue buat nganter dia!" Gerutu renjun yang langsung ditatap aneh jaemin.
"Gue gak nyuruh lo nganter seora, cuma bilang 'tolong jagain' kok" ujar jaemin langsung ditatap kesal oleh renjun.
"Kunci mobil"renjun mengulurkan tangannya kearah jaemin, jaemin langsung memberikan kunci mobil renjun dan laki laki itu langsung pergi begitu saja tanpa pamit membuat jaemin tertawa.
"Gak jelas"
"Dokter Na" Jaemin langsung menoleh ke arah pintu lobby dan disana seorang perempuan berdiri sembari menyuruhnya untuk mendekat
"Apa?" Jaemin berlari menghampiri perempuan itu yang tengah memegang sebuah amplop coklat.
"Dari jung seora" ujar perempuan berpakaian perawat itu sembari memberikan sebuah amplop coklat kepada jaemin.
" anaknya dimana?" Tanya jaemin dan sang perawat menunjuk seorang perempuan yang tengah berbincang dengan anak kecil yang sedang menangis di ruang tunggu.
jaemin hanya mengangguk lalu membuka isi amplop tersebut,setelah membaca setengah dia langsung memasukannya kembali kedalam amplop lalu memasukannya ke saku jasnya
"Besok tolong kosongkan jadwal dokter jaehyun ya, ada pasien yang harus dia periksa besok"jelas jaemin dan perawat itu langsung mengangguk.
"Tapi besok semua jadwal diisi oleh pasien vip semua"jelas sang perawat
"Hmm ya sudah nanti saya yang bicara dengannya"ujar jaemin lalu masuk kedalam dan menghampiri seora.
"Mak lampir"
Pletak!
Sebuah permen melayang kearah kepala jaemin yang membuat laki laki itu meringis."Gue punya nama"gerutu seora sembari mengambil permen yang ia lempar ke arah jaemin tadi.jaemin mengusap keningnya yang memerah akibat terkena gagang permen yang kecil tapi cukup menyakitkan.
"Ayo keruangan gue" ajak jaemin dan seora langsung mengangguk dan mereka langsung berjalan di lorong menuju ruangan jaemin.
"Lo udah tau kalau ketua yayasan diganti?"tanya jaemin dan seora langsung mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Angel [ Huang Renjun]
Fiksi Penggemar"𝑺𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊𝒑𝒖𝒏 𝒍𝒐 𝒈𝒂𝒌 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂𝒂𝒏 𝒈𝒖𝒆, 𝒈𝒖𝒆 𝒋𝒖𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒉𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒓𝒆𝒏𝒋𝒖𝒏 "- 𝒋𝒖𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂