1 [prolog] 💫

950 93 1
                                    

Laki laki itu terbangun pukul 5 pagi dan bergegas untuk pergi ke rumah sakit,panggilan darurat dari rumah sakit mengharuskannya untuk pergi kembali ke rumah sakit.Ini di karenakan hanya dia satu satunya dokter yang memiliki rumah yang cukup dekat dengan rumah sakit.

Dia langsung mengendarai mobilnya ke rumah sakit dengan cepat, memarkirkan mobilnya asal tepat di lobby rumah sakit lalu melemparkan kuncinya ke satpam yang tengah berjaga.

"Tolong parkirkan ya pak" ujarnya seraya berlari masuk kedalam,dia berlari menuju ruang UGD dan langsung memeriksa kondisi pasien yang baru masuk ke UGD beberapa menit yang lalu.

"pneumonia akut" ujar sang suster, dia langsung mengeluarkan stetoskopnya dan menempelkannya di tubuh pasien.

" intubasi sekarang" ujarnya sembari melepas stetoskop dari telinganya lalu memanggil suster yang tengah membereskan barang.

"Siapkan ruang operasi, tolong panggil dokter anestesi untuk melakukan operasi darurat" ujarnya tapi suster itu hanya terdiam.

"Keluarga pasien tidak menginginkan pasien di operasi" ujar sang suster yang membuatnya melongo kaget.

"Biaya" lanjut sang suster dan dia hanya menghela nafasnya panjang. Masalahnya jika tidak cepat ditangani kondisi pasien akan lebih buruk lagi.

"Dimana keluarga pasien?" Tanyanya dan sang suster langsung membawanya ke luar ruang UGD untuk menemui keluarga pasien.

" dokter, apa anak kami bisa di selamatkan?" Tanya sang ibu yang langsung menghampirinya sembari menangis.

" anak ibu menderita pneumonia akut dan harus segera di operasi" jelasnya yang membuat sang ibu semakin histeris.

" apa tidak ada cara lain? Kami tidak punya uang" ujar sang pria tua sembari memeluk istrinya yang menangis cukup banyak.

"Tapi anak anda dalam keadaan darurat seka-"

"Dr. Renjun, kita harus mengoperasinya sekarang" ujar dr.mina ahli anestesi yang memanggil renjun dari depan pintu ruang operasi.

"Baiklah" laki laki itu langsung menatap kedua orang tua yang tengah menangis di kursi,lalu ia menghela nafas panjang

" biaya bisa dibicarakan nanti, saya akan mengoperasi anak kalian terlebih dahulu" ujar rennun lalu pamit dan pergi ke ruang operasi.

"Bagaimana ini? Kita tidak punya uang" ujar sang istri kepada suaminya yang juga tengah terduduk bingung di depan ruang operasi sembari menunggu anaknya.

" aku akan mencoba bertanya biayanya" ujar sang suami lalu berjalan ke arah resepsionis untuk melihat perincian biayanya.

" permisi, boleh saya melihat biaya operasi anak saya?" Tanya sang bapak itu kepada resepsionis yang tengah berjaga.

"Pasien yang baru saja masuk kedalam ruang operasi?" Tanya sang suster dan diangguki oleh bapak itu.

" semua biayanya sudah lunas, sudah dibayarkan saat anak bapak masuk ke dalam ruang operasi" ujar sang suster yang langsung ditatap kaget oleh bapak itu.

"Tapi saya belum membayarnya" ujar bapak itu dengan nada bingung, melihat suaminya yang kebingungan istrinya langsung menghampiri sang suami yang berada di depan meja resepsionis.

"Ada apa?" Tanyanya

"Biayanya sudah lunas" ujar bapak tersebut sembari memberikan runtutan biaya ke hadapan istrinya.

"Astaga, si-siapa yang membayarkannya, dengan jumlah sebanyak ini?"tanya wanita tersebut kepada sang suster

"Apa dokter yang menangani anak kami yang membayarnya?" Terka sang bapak dan suster itu menggeleng.

" seseorang telah membayarkannya dan dia menitipkan ini untuk anda berdua" ujar sang suster sembari memberikan surat kehadapan mereka berdua.

Tanpa ragu mereka berdua membuka suratnya

Tidak perlu tau siapa aku
Aku hanya datang untuk membantu
Tidak perlu dibalas
Karena aku ikhlas membantu
Semoga bermanfaat
Dan kudoakan agar anak kalian lekas sembuh

--

Tanpa sadar sang bapak menengok ke ujung lorong dan dia melihat seorang perempuan muda yang tengah menatapnya sembari tersenyum.

Terlihat perempuan itu menaruh jari telunjuknya di depan mulutnya mengisyaratkan untuk tidak memberi tahu siapapun, lalu pergi begitu saja.

Bapak itu hanya tersenyum lalu memeluk istrinya dari samping

"Ternyata masih banyak orang baik di dunia ini"ujar sang bapak sembari tersenyum dan menatap surat itu

"Terima kasih banyak hidden angel"

■■■■■

Hai aku kembali dengan ff huang renjun
Kali ini aku mencoba buat yang bukan imagine
Semoga kalian sukak(╯3╰)

Dont forget to vote and comment♡♡♡

Hidden Angel [ Huang Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang