~ 21 ~

27 7 0
                                    

HAPPY READING🦋💖

Cuaca pagi kali ini sangat gelap seperti cuaca pada malam hari. Semua orang bermalas-malasan di kasurnya dan enggan meninggalkan kasur mereka yang selalu membuat nyaman pemiliknya.

Reinaldy telah siap dengan seragam sekolahnya dan segera memasak untuk sarapan. Sementara seira, ia sedang mengumpulkan nyawanya untuk mandi.

Mau tidak mau semua siswa harus bersekolah dikarnakan ada pemberitahuan tentang ulangan tengah semester.

Seira masih mengantuk untuk melaksanakan mandi paginya itu. Gimana gak makin ngantuk kalo cuacanya juga mendukung buat rebahan lagi.

Baru saja seira memejamkan matanya sebentar, tiba-tiba rico berteriak kencang dan membuat seira langsung bangun dan berjalan ke arah pintu kamarnya.

"Apa sih bang berisik tau pagi-pagi" ucap seira sabar menghadapi Abangnya yang agak gesrek.
"Itu pangeran mu udah ada di ruang tamu" bisik rico lalu segera pergi meninggalkan seira yang masih mematung.

"What? Sejak kapan gue punya pangeran? Selama ini kan gue jomblo, terus itu pangeran siapa? Atau dia pangeran yang di tv itu ya" gumam seira ngaur di dalam hati.

Tanpa menunggu lama, seira langsung berlari ke ruang tamu dengan keadaannya yang masih menggunakan piyama tidur dan rambut yang di ikat asal.

"Bun emang ada pangeran dateng kesini?" Tanya seira saat tiba di bawah dan bertanya-tanya pada ratna.

"Heh pangeran apa maksud kamu? Kamu ngelindur ya sei?" Jawab ratna sambil tertawa terbahak-bahak melihat anaknya yang kebingungan.

"Ih bunda sei serius tau. Ini gak ngelindur Bun ini nyata kata Abang"

"Kata abang emang apa?" Tanya ratna bingung.

"Kata abang gini, ada pangeran nungguin sei di ruang tamu. Nah sei entah kenapa langsung lari terus nanya sama bunda beneran engga"

"Kamu ini percaya aja sama ucapan Abang. Dia itu ngerjain kamu biar kamu bangun sei"

"Ih bunda malah ketawa coba nyebelin" seira berjalan ke atas dengan langkah seperti raksasa dan wajah yang malas.

Ratna melihat anaknya yang kadang suka aneh hanya bisa geleng-geleng kepala dan menahan tawanya.

Reinaldy segera mengeluarkan mobil pribadinya dan memanaskannya. Sebenarnya ia malas menggunakan mobil. Ya mau gimana lagi, cuacanya tidak memungkinkan.

Reinaldy segera berjalan ke rumah yang di sampingnya itu untuk menjemput seira. Kalau tidak dengan cara ini, bisa-bisa terlambat lagi sampai ke sekolah.

"Assalamualaikum" ucap reinaldy seraya mengetuk pintu rumahnya seira. "Waalaikumsalam, eh aldy ayo masuk" jawab rico lalu membukakan pintu dan menyuruh Reinaldy untuk menunggu di dalam.

"Bentar ya dy gue panggil dulu si kampretnya"

"Eh laknat banget ya punya abang. Ngatain adek sendiri kampret, noh pala lo yang kampret" ucap seira memarahi rico.

"Eh nongol nih bocah. Sorry lupa ucap bismillah" Rico langsung berlari ke atas dengan secepat kilat.

"Udah siap?" Tanya Reinaldy kepada seira. "Udah" jawab seira seperti biasanya. "Yaudah kita pamit dulu ke bunda lo sei" ucap Reinaldy lalu di balas anggukan oleh seira.

"Bun sei sama aldy berangkat ya. Assalamualaikum"

"Gak sarapan dulu sei?" Tanya ratna khawatir akan seira yang pinsan beberapa hari lalu karna tidak sarapan. "Aldy udah siapin bekal buat di makan di sekolah ko tan" timpal aldy membuat seira diam kebingungan.

You Are My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang