~ 07 ~

86 42 25
                                    

Seira pun akhirnya memutuskan untuk berangkat ke sekolah bersama Seseorang yang seira pun belum tahu dia siapa. Sepanjang jalan hanya ada suara kendaraan dan angin saja karena seira hanya diam dan seseorang itu pun sama sedang konsentrasi mengendarai motor sport nya.

Akhirnya seira dan seseorang itu kini sudah tiba di sekolah. Seira segera turun namun ia malah salah pijak Dan seira pun hampir jatuh, untungnya saja seseorang itu segera menolong nya.

"Hati-hati makanya kalo mau turun. Gausah buru-buru kan kita udah tiba di sekolah."

"Eh anu iya makasih banyak Lo udah nebengin gue terus sekarang tadi mau jatoh Lo tolongin. Makasih banyak ya."

"Iya sama-sama. Boleh gue jadi temen Lo?"

"Emm i..iy..iya boleh kok." Jawab seira Berbata-bata

"Boleh minta tolong?"

" iya boleh, dengan senang hati."

"Anterin gue ke ruang kepala sekolah ya."

"Oke, eh yauda sekarang aja nanti keburu bel masuk."

"Ayo." Ajak seseorang itu agar mengantar nya ke ruang kepala sekolah. Namun ia melupakan sesuatu, helm nya belum ia lepas karna keasyikan berbincang dengan seira tadi.

"Eh bentar deh, Lo yakin mau ke ruang kepala sekolah pake helm? Gak mau di lepas nih?" Ucap seira Sambil menahan tawa nya

"Aduh iya gue lupa sorry keasyikan ngobrol sih tadi jadi lupa."

Seira terkejut saat seseorang itu membuka helm nya.

"Anjir kok mirip Reihan ya. Eh apa dia itu Raihan. Ah tapi mana mungkin dia ke Jakarta ga kasih kabar dulu sih ke gue." Gumam seira saat melihat orang yang membuka helm mirip dengan Raihan teman masa kecilnya itu.

"Hey Lo kok malah bengong sih. Jadi gak nganter gue ke ruang kepala sekolah."

"Eh iya maaf gue ngelamun tadi."

"Kenapa Lo kaget ya liat cowok ganteng kek gue."

"Idih siapa juga yang kaget ngeliat kegantengan Lo. Lagian juga masih gantengan Doi gue dong. Lo mah jauh sama suho, jauh kemana mana"

"Gapapa nanti juga gue yakin Lo bakal suka banget sama gue. Eh gue kasih tau ya Si Suho Lo itu jauh di Korea mana bisa jadi doi Lo. Eh bisa sih jadi doi hayalan wkwk"

"Gue pikir Lo itu orang nya adem ayem santai. Eh taunya banyak cincong"

Mereka berdua pun berdebat sepanjang koridor saat menuju ruang kepala sekolah.

Akhirnya seira telah mengantar cowok itu ke ruang kepala sekolah. Lalu seira pun segera pergi. Tapi tiba-tiba tangan nya dicekal oleh cowok tadi.

"Apa lagi sih. Gue mau ke kelas gapunya banyak waktu buat banyak cincong sama Lo!"

"Eh ngegas Mulu mba nya. Nyantai dong kek tadi tuh yang Lo turun di motor gue kalem bener hawa nya."

"Bodoamat serah gue. Mulut juga mulut gue kenapa Lo yang ribet hah!"

"Dengerin dulu gue mau minta tolong lagi." Seraya memegang tangan seira

"Eh apa apaan ya pegang pegang tangan orang tanpa izin. Minta tolong apa lagi to the point aja gausah muter-muter."

"Lo kok kalo ngomong nyelonong aja sih bikin gua gemes tau pengen cubit tu pipi Lo yang chubby."

"Gue nanya Lo minta tolong apa lagi budeg!!"

"Lo semakin marah semakin lucu ih jadi pengen gue bawa pulang."

Seira pun geram karena nih cowok gabisa diem banget mulut nya. Katanya minta tolong tapi ga bilang-bilang juga gatau apa waktu gua itu sangat berharga.umpat seira

Dari pada nunggu dia lama yang ada malah adu bacot Mulu mending seira segera menarik tangan cowok itu dan membawanya masuk ke ruang kepala sekolah lalu seira segera memberi tahu kepala sekolah dan segera kembali ke kelas.

Seira pun segera pergi ke kelasnya. Sepanjang koridor seira tak henti-hentinya menggerutu untuk cowok banyak cincong itu.

Entah kenapa hari ini ada saja yang membuat ia naik darah. Mulai dari Abang nya yang mengambil kaos kaki tanpa izin, lalu cowok ini yang awalnya kalem adem ayem berubah menjadi banyak bacot dan nyebelin. Pokoknya mereka berdua tuh Sama-sama nyebelin dan bikin seira kesal.

"Akhirnya sampai juga gue di kelas. Huh terbebas juga dari cowok ngeselin itu."

"Heh Lo ngapain dah senyum-senyum sendiri." Tanya seira kepada Nadya. Karna dilihat nya saat seira memasuki kelas ia melihat sahabatnya itu asik dengan handphone nya sembari senyam senyum sendiri.

"Heh Lo kenapa nad. Lo kerasukan ya? Kerasukan arwah yang di taman belakang sekolah ya?"

"Ish apa sih sei gue kan lagi asik chatting sama kak Gavin." Sambil menunjukkan chattingan nya dengan kak Gavin ke seira.

"Iya tau yang lagi di mabuk asmara mah. Mana gue Dateng di diemin lagi huh."

"Eh maaf sei gue keasyikan soalnya hehe."

Tak lama pun wali kelas Xl MIPA 3 yaitu Bu indah memasuki kelas dan seisi kelas yang tadinya ramai bergosip menjadi hening.

"Oke anak-anak kita kedatangan murid baru. Ayo kamu silahkan masuk dan memperkenalkan diri kamu." Ucap Bu indah

Murid baru itu pun segera masuk dan saat masuk euh cewek-cewek malah pada terpana oleh ketampanan nya itu. Namun tidak dengan seira ia malah melanjutkan baca novelnya.

Wah ganteng banget

Wah gila calon suami gue huwaa

Eh enak aja itu doi gue tau hahaha

Apa sih kalian ini halu tauu haluuu

Ya seperti itulah yang di dengar seira.

"Ganteng apanya sih. Gantengan juga ayah gue lah sama suho gue."

"Heh Lo belum liat orang nya jadi Lo gatau dia itu ganteng banget." Jawab Nadya

"Inget Lo udah punya Gavin nad."

"Iya iya. Ini mah cuman buat cuci mata sei lumayan."

"Gua bilang Gavin baru tau rasa Lo."

"Sadis amat sei." Lalu seira pun memilih diam karna takut seira bilang ke Gavin yang Nadya ucapkan tadi.

Seira pun penasaran dengan murid baru itu. Dan .......

"Astaghfirullah kenapa dia harus sekelas sama gue yaallah." Batin seira

"Oke silahkan kamu perkenalkan diri kamu." Ucap Bu indah

"Perkenalkan nama saya Reinaldy Putra Pratama. Saya pindahan dari Singapore. Semoga kita semua bisa berteman dengan baik. Terimakasih."

Anjir nama nya juga bagus pantes sih orang nya juga cakep

Ihh gila gue terpanah melihat ketampanan nya

Bagi no WhatsApp, line sama Ig juga dong

Jadi cowok aku aja mau ga aku jomblo nih

Ya begitulah teriakan cewek-cewek kelas MIPA 3.

"Sudah anak-anak lanjutkan belajar kembali. Kenalan sama Reinaldy bisa disaat jam istirahat. Dan kamu Reinaldy kamu duduk belakang seira bersama Jono ya."

Lalu Reinaldy pun segera berjalan ke tempat yang Bu indah beri tahu. Dan saat melewati seira ia memberi senyuman yang sok manis bagi seira. Namun bagi yang lainnya malah ingin disenyumin oleh Reinaldy.

"Hai ternyata kita sekelas ya seira." Ucap Reinaldy sambil membenarkan duduk nya.





Wahh gimana nih gaes ternyata cowok ngeselin alias Reinaldy itu duduk belakang seira. Wah gimana ya sikap seira yang menghadapi Reinaldy yang sering sok kegantengan pada seira.
Tunggu di chapter selanjutnya yaa.

See you❤️

You Are My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang