~ 16 ~

45 13 29
                                    

Aku berterima kasih atas hadirnya kamu membuat aku lebih kuat, lebih terbuka dengan orang lain, dan mengajarkan aku ikhlas untuk melepaskan dia yang sudah tidak peduli denganku.

~Seira~

Sepulang sekolah seira tidak langsung pulang ke rumah. Seira, nadya, Reinaldy, asep, Jono dan bang rico mampir dulu ke caffe yang dekat sekolahnya.

"Lo sama gue ya sei" ucap Reinaldy.

"Iya kan berangkat aja gue nebeng sama lo dy"

"Nad lo sama bang rico aja. Kalo lo sama jono nanti yang ada lo diculik sama dia" ucap Seira.

"Yaampun kalian ini gak percaya gitu ya sama temen sendiri, masa iya gue mau nyulik nadya, gue gak gitu lah" protes jono.

"Yaudah ah ayo kita capcuss" teriak asep tukang heboh. Walaupun muka dia adem ayem nan polos, tapi nyatanya tidak.

Kini mereka segera pergi meninggalkan sekolah dan bergegas pergi ke caffe yang lumayan dekat dengan sekolahnya.

Namun saat di jalan si asep membuat orang susah saja. Dia ketinggalan di belakang karena ban motornya kempes. Lalu ia pun berteriak dan meminta tolong.

"WOYY GUE KENA SIAL NIH. BANTUIN NAPA ANJIM" teriak asep sangat nyaring.

"Et dah tu bocah bisanya malu-maluin njir" Ucap jono yang sedang menepi di pinggir jalan.

Jono segera saja menelfon seira agar berputar untuk membantu asep dan dirinya.

"Hallo sei"

"IYA APAAN JO"

"eh kuping gue jebol nih, lo ngomong biasa aja napa gausah Teriak"

"Apaan dah lo mau ngomong apaa jono?"

"Puter balik. Ban motor asep kempes nih"

Seira segera memberi tahu Reinaldy dan yang lainnya untuk berputar balik.

"Kan kata gue juga apa, ngajak si heboh mah ada aja sialnya" ucap Reinaldy seraya memarkirkan motornya di pinggir jalan.

"Eh kamu tega ya sama akuh bwang" ucap asep sok histeris.

"Najis" timpal jono, seira, nadya dan bang rico kompak.

"Dasar asep kelamaan jomblo gini nih" ucap Reinaldy.

"Yaudah biar gue telfon Abang bengkel yang deket sini" ucap bang rico.

"Emang abang punya nomor nya?" Tanya seira.

"Ada sei, kan abang dulu pernah mogok dan dibantuin dia, nah abang sekalian minta nomornya takut nanti butuh"

"Oke deh bang cepetan gitu" timpal asep.

"Iya iya"

Bang rico menelfon abang bengkel itu, dan tak lama juga si abang bengkel sudah tiba dan segera menambal motornya asep.

Tak butuh waktu lama juga untuk menunggunya, dan kini sudah selesai. Mereka pun melanjutkan perjalanan ke caffe.

You Are My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang