~ 14 ~

47 16 20
                                    

Boro-boro mau berharap sama manusia
Berharap sama cuaca aja kadang kehujanan.
~~~
Happy reading ❤️

Sebelum baca jangan lupa vote, coment nya^^


Langit yang cerah berubah menjadi mendung. Seperti suasana hati seira sekarang.

Belum juga malam tapi cuacanya udah seperti malam aja. Ya hari ini seira ingin berniat berkunjung ke rumah Nadya, namun cuaca malah mendung dan seira pun mengurungkan niatnya untuk pergi ke rumah Nadya.

Seira berjalan ke kamarnya, dan tak lupa ia mengambil beberapa Snack di kulkas dan membawanya ke kamar seira.

Mungkin hari ini cukup diam di kamar dengan cemilan kesukaan seira dan melanjutkan membaca wabtoon favorit seira.

Sesampainya di kamar, seira menyimpan beberapa Snack yang ia bawa tadi di atas meja belajarnya.

Setelah menyimpan Snack, seira pun membaringkan tubuhnya ke kasur empuknya itu.

"Bete juga sih kalo sendirian" ucap seira.

"Ko bisa-bisanya ya Reihan udah ada cewek lain aja. Dia gak tau apa ya kalo gue nungguin dia dari semenjak kejadian itu. Gue pokoknya harus janji sama diri gue sendiri kalo semisalnya Reihan ada balik ke Bandung atau ke Jakarta, gue harus bodoamat kepada Reihan. Dan juga gue harus nerima orang baru untuk hati gue yang kosong dan hampa ini"

Seira segera bangkit dari tidurnya dan mengambil ponselnya yang ia simpan di nakas.

Baru saja seira akan membuka ponselnya, tiba-tiba ada nomor yang tidak dikenal menelfon seira.

"Duh siapa sih ini. Gue akhir-akhir ini juga gak mesen belanja online, masa iya si mas kurirnya kangen ke gue?" Tanya seira kepada dirinya sendiri.

"Apaan dah sei. Kebanyakan nunggu harapan palsu sih jadi gini kan otak Lo" seira pun menjawab ucapan dia sendiri yang tadi itu.

Akhirnya seira pun memberanikan diri untuk mengangkat telfon nomor yang tidak dikenal itu.

"Hallo, siapa ya?" Tanya seira sopan.

"Hai, ini gue sei Aldy"

"Oalah Lo rupanya. Kirain gue kang paket yang rindu sama gue"

"Apaan dah kelamaan jomblo sih jadi ngaco otak Lo sei"

"Eits asal Lo tau ya Dy, kang paketnya cakep tau. Bahkan Lo juga kalah sih sama kang paket"

"Yang bener nih? Yakin kang paket sama gue lebih cakep kang paket?"

"Tau ah gelap"

"Oiya Lo pasti lagi bete ya sei?"

"Iya. Kenapa?"

Bukannya Aldy membalas ucapan seira di telfon, tapi ia sengaja tidak mematikan sambungan teleponnya karena ia diam-diam pergi ke rumah seira yang letaknya dekat dengan rumahnya itu.

Reinaldy pun mengetuk pintu rumahnya seira. Dan tak lama Bundanya membukakan pintu dan menyuruh Reinaldy untuk masuk.

Reinaldy pun meminta izin untuk menemui seira. Bundanya pun membalas boleh-boleh saja silahkan yang penting Reinaldy bisa buat seira tertawa dan lupa akan sedihnya tentang Reihan.


Kini Reinaldy tepat di depan pintu kamarnya seira. Tanpa menunggu lagi Reinaldy pun mengeluarkan suara lagi di telfon.

"Boleh keluar kamar dulu gak?"

"Ya bolehlah. Lo mau keluar kamar kek mau keluar angkasa ya terserah Lo lah" jawab seira dengan suara yang keras.

"Maksud gue Lo bisa gak keluar kamar dulu?"

You Are My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang