~ 15 ~

37 13 13
                                    

Hari ini seira bangun lebih awal, dikarenakan hari ini dia menjadi petugas upacara di sekolahnya.

Sebenarnya sih seira males banget harus jadi pengibar bendera, pokoknya ini semua pasti yang milih si ketua kelas menyebalkan, main asal pilih aja gak nanya ke orang nya mau apa enggak.

Seira segera merapikan seragamnya dan mengambil ranselnya lalu bergegas turun ke bawah untuk sarapan.

Mungkin karena terburu-buru seira sampai jatuh saat menuruni anak tangga.

"Aww kaki gue" ucap seira menahan sakit.

Rico yang baru bangun pun segera menghampiri adiknya yang terjatuh itu.

"Heh udah kek bocil aja ih pake jatoh segala"

"Jadi abang gaada baik-baik nya ya sama adik sendiri"

"Makanya hati-hati dongg. Mikirin Reihan mulu si"

"Eh abang enak aja ya, sei udah move on tau"

"Oh abang tau sei, kamu udah move on dari reihan terus sekarang kamu lagi pdkt ya sama Aldy"

"ABANGGGGGG!!!"

Ratna yang sedang sibuk merapikan kamarnya pun segera berjalan ke arah dapur karna mendengar suara seira yang kencang itu.

"Yaampun kalian ini pagi-pagi udah bikin heboh aja. Kamu juga sei ngapain duduk santai di tangga?"

"Ihhh ini itu tadi sei jatoh bun, nah abang dateng. Eh dia bukannya nolongin malah ngajak sei adu bacot noh"

"Eh siapa yang nyolot duluan? Gue mulu yang salah heran" ucap Rico karna tak mau di salahkan.

"Kan cowok emang salah terus bang"

"Iya iya cewek selalu benar"

"Sudah-sudah. Rico kamu segera mandi dan seira segera sarapan nanti kalian terlambat loh"

"Siap ibu negara" ucap rico sambil hormat menghadap Bundanya dan balik kanan menuju kamar mandi.

"Bun, anaknya jatuh nyungsruk kek gini gak ditolongin nih?"

"Yaampun bunda lupa kalo kamu tadi nyungsruk sei"

"Bangunin dong Bun, sakit nih hati sei. Eh kaki maksudnya"

"Dasar kamu ini bucin. Ayo sini bangun terus kita sarapan"

Seira dan Ratna pun segera berjalan ke arah meja makan untuk melaksanakan sarapan.

Saat seira dan bundanya sedang sarapan, tiba-tiba ada seseorang yang memencet bel rumah seira.

"Sei bukain dulu pintunya ada tamu noh"

"Ih bentar bun, sei sesuap lagi nih tanggung"

Setelah menghabiskan sarapannya, seira pun segera berjalan ke pintu depan.

"Eh aldy"

"Berangkat bareng gue mau?"

"Boleh deh, bang rico belum siap-siap soalnya"

"Yaudah lo ambil tas sama pamit dulu ke bunda lo"

"Ok bentar. Oh iya lo mau nunggu diluar? Apa mau masuk dulu?"

"Gue disini aja sei"

"Okedeh"

Seira masuk kembali untuk mengambil tas dan memakai sepatunya. Setelah itu seira segera pamitan dengan ratna.

"Bun aku berangkat" ucap seira seraya menyalimi ratna.

"Jalan? Naik angkot? Apa bus sekolah?"

"Sama temen. Udah ah bunda sei berangkat assalamualaikum"

You Are My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang