~ 10 ~

62 28 12
                                    

Jangan lupa untuk vote + coment
Happy reading ❤️

Sedang asik asiknya seira dan Nadya menyantap corndog yang enak itu, tiba-tiba Rico menelfon kepada seira.

"Hallo assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, ada apa Abang nelfon sei?"

"Abang mau kasih tau Bunda sama ayah bakalan pulang malam ini"

"Wahhh asikkk. Makasih Abang informasi nya. Yaudah sei mau lanjut makan lagi ya Abang jangan mauu"

"Iya iya jangan pulang terlalu sore ya sei. Eh Abang beliin dong corndog yang sosis sama keju itu ya"

"Iya iya nanti di beliin tapi harus diganti okay?"

"Iya seii. Udah ah Abang mau mandi dulu bye"

Rico pun mematikan telfonnya. Lalu seira kembali melanjutkan makan nya yang tertunda itu.

"Eh nad Lo malam nginep ya di rumah gue. Nyokap bokap gue malam sekarang mau balik ke Jakarta"

"Boleh boleh. Gue juga kangen sama bunda. Eh tapi nanti Lo anter gue pulang dulu ambil seragam sekolah ya"

"Okee beress"

Lalu mereka berdua pun melanjutkan mencari makanan lagi untuk dibawa pulang.

Namun tiba-tiba saat seira dan Nadya sedang berjalan ke arah stand yang berjualan ice cream Malah ketemu lagi sama Reinaldy.

"Nad cari ice cream yang lain aja yu"ajak seira kepada Nadya. Agar ia bisa menghindari si Reinaldy itu.

"Kenapa emangnya? Kan ice cream disitu terkenal enaknya loh"

Namun bukannya mengikuti kata seira, Nadya malah keukeuh untuk beli ice cream yang disitu.

"Duh Lo gatau sih nad kalo gue udah ketemu sama Reinaldy tuh hawa nya bikin kesel Mulu" batin seira

Seira pun sembari menunggu Nadya memesan Terus terusan ia menundukkan kepalanya. Karna takut ketahuan oleh Reinaldy.

Tapi bukan Reinaldy namanya kalo penasaran. Lalu Reinaldy pun mendekat ke arah seira dan mencolek pinggang nya.

"Hallo sei, sendiri aja nihh?"

"Ihhhhhh kenapa sih gue ketemu terus sama Lo, bosen tau gak" ucap seira dengan wajah yang cemberut.

"Gimana gak ketemu terus kan kita satu kelas, satu sekolah, satu kompleks, satu Indonesia, sama sama tinggal di Jakarta juga dan satu lagi nih kita tuh bisa jadi satu hati" cerocos Reinaldy yang membuat seira semakin kesal.

"WHATT? SATU KOMPLEKS?" Teriak seira sehingga membuat seluruh orang menatapnya.

"Kalem dong gausah teriak teriak kan kita bukan lagi di hutan" kekeh Reinaldy.

"Demi apa Lo satu kompleks sama gue? Oh iya satu lagi, sejak kapan Lo deket sama Abang gue?" Tanya seira kepada Reinaldy.

"Iya bahkan bukan se kompleks aja tapi kita tetanggaan. Dan gue kenal Abang Lo udah lama"

You Are My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang