Seira kini sedang merebahkan dirinya di kasur yang empuk dan membuat nya nyaman itu.
Seira mengambil handphone dan menelfon sahabatnya Nadya. Untuk memberi tahu Bahwa sore pas seira sedang menunggu Rico yang ada jadwal tambahan Gavin Mengajak nya ke halaman belakang sekolah untuk meminta nomor nya Nadya.
"Hallo sei." Ucap Nadya
"Dengerin nih gue ada berita penting nad."
"Iya apaan cepetan cerita sei gue penasaran nih."jawab Nadya antusias.
"Pas gue nungguin Abang gue ada geng nya Gavin terus gue di godain sama tuh si Ando sama Ronald. Terus kak Gavin narik tangan gue bawa gue ke halaman belakang sekolah." Belum seira selesai cerita Nadya malah memotong.
"Ish Lo tega ya nikung sahabat Lo sendiri sei." Dengan nada yang menyedihkan sekali sehingga membuat Seira bergidik ngeri mendengar nya.
"Gue belum selesai Nadya cantik."
"Ah kirain sei hahaha."
"Yaudah gue lanjut nih ceritanya ya. Jadi kak Gavin narik gue tuh buat minta nomor Lo. Kayaknya dia demen deh sama Lo nad."
"Awww yang bener sei ah akhirnya cinta ku terbalaskan Yeay." Sorak Nadya kegirangan.
" Lo udah Nerima WhatsApp baru gak? Coba liat deh kali aja kak Gavin udah ngechatt Lo."
"Oke bentar gue liat dulu. Eh tapi jangan di matiin dulu sei."
"Iya iya sans aja."
Tanpa lama lagi Nadya segera melihat aplikasi WhatsApp nya dan melihat ada notifikasi terbaru tidak.
Ia kaget bukan main saat melihat notifikasi yang baru muncul. Yap itu adalah notif dari kak Gavin. Tanpa lama lagi Nadya pun segera membalas pesan kak gavin.
"Sei sei ternyata kak Gavin beneran ngechatt gue aww."
"Yaudah selamat pdkt ya. Yauda gue matiin ya dah Nadya.
Seira pun menyimpan handphone nya dan turun ke bawah untuk mengambil cemilan di kulkas.
Saat melewati kamar Abang nya dilihat ia sedang bicara sayang sayangan ntahlah paling juga sama guling pikir seira. Maklum Abang nya jones jadi guling aja dia pacarin. Eh tapi seira juga sama sih jones wkwk.
Seira pun mengetuk pintu kamar Abang nya. Karna ia penasaran dengan Abang nya.
Toktoktok
"Abang baik-baik aja kan bang." Teriak seira di depan pintu kamarnya Rico.
Tak lama pun Rico membuka pintu sambil memeluk guling.
"Idih Lo gila ya bang. Guling sampe di peluk mesra gitu."
"Kan latihan sebelum dapet doi lah sei biar gak kaget."
"Dasar jones." Sambil memeletkan lidah nya itu.
"Kayak Lo punya doi aja ngatain gue jones."
"Tungguin aja kalo sei udah punya doi yaa."
"Tungguin sampe lebaran gajah iya. Udah ah gue mau lanjut pacaran lagi hush sana wahai pengganggu."
"Idihhh najis amat."
Seira pun kembali ke kamar nya untuk melanjutkan membaca wabtoon sambil ngemil. Hingga ia mulai mengantuk dan handphone nya jatuh ke muka seira membuat seira kaget.
"Yaampun kebiasaan banget deh handphone jatuh Mulu ke muka. Gatau apa ya muka gue tuh mulus semulus rasa cinta ku padanya. Eh tulus ya bukan mulus hahahaha." Seira tertawa karna ucapannya tadi itu sungguh geli sekali.
***
"Abang liat kaos kaki sei gak bang." Teriak seira di kamarnya yang sedang sibuk mencari kaos kaki yang ia sudah siapkan semalam.
"Kaos kaki apa." Jawab Rico yang sedang sibuk memakai dasi dan segera berjalan ke kamar seira.
"Itu loh yang warna putih ada garis-garis nya bang. Sei semalem udah di siapin kok aneh bisa gak ada sekarang."
"Ini bukan sei." Jawab Rico seraya mengangkat kaki sebelah dan memperlihatkan kaos kaki yang ia kenakan.
"Ish itu kan punya sei. Kenapa coba maen pake pake aja." Seira pun kesal dan segera mengambil kaos kaki yang lainnya.
"Lo kan punya banyak sei gausah marah dong."
Seira tak menjawab perkataan Rico. Ia sedang sibuk memasukan buku ke dalam tas dan segera menutup pintu lalu bergegas ke bawah memakai sepatu dan secepatnya pergi ke sekolah. Bodoamat dia kesal banget sama Abang nya itu seenaknya aja pinjem barang orang tanpa ijin.
"Astaghfirullah gue di abaikan. Udah kek hantu aja ya gak di liat gak di sapa dan di lewati." Ucap Rico seraya mengelus dada.
Kini seira sedang berada di halte bus untuk menunggu Bus datang. Untung saja hari ini seira bangun lebih awal jadi dia aman gak bakalan terlambat lagi.
Baru saja seira mau memasangkan earphone nya tiba-tiba ada motor Yang menghampiri nya.
"Mau ikut bareng?" Tanya seseorang yang seira belum tahu itu siapa. Karna dia memakai helm jadi ia tidak bisa melihat muka seseorang itu.
"Gapapa makasih. Gue nunggu bus aja."
"Bus hari ini sudah berangkat lebih awal. Lo dari sekolah SMA Nuansa bangsa kan?" Tanya seseorang itu kepada seira.
"I...iya kok tau sih."
"Gue juga baru pindah hari ini ke sekolah itu. Jadi sekalian kita bareng aja berangkat nya. Ditambah juga gue belum hafal jalan ke sekolah karna gue baru pindah kemaren ke Jakarta." Ucap seseorang itu menjelaskan.
"Oh gitu ya. Oke deh gue ikut nebeng sama Lo. Tapi beneran nih gapapa?"
"Iya gapapa. Ayo naik." Lalu seseorang itu pun memberikan helm kepada seira.
Hayo kira-kira siapa seseorang itu😁
Tunggu di chapter selanjutnya ya dan bakal aku kasih tau siapa dia😄.Buat yang udah baca cerita aku, buat yang udah nge-vote juga makasih banyak. Kalo ada yang salah kalian coment aja ya kasih tau aku😁.
Oke see you ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Boyfriend
Teen Fiction[Slow update] Kisah Seira yang harus berpisah dengan Reihan sahabat kecil nya.Lalu bagaimana Kedepannya? Bagaimana juga Tentang perasaan mereka satu sama lain yang sama-sama saling menyukai. Hingga pada suatu hari ada murid baru yang tak kalah tampa...