Besoknya, Sinb berangkat ke sekolah bersama Jisung. Tentu saja hal itu membuat netra seisi SOPA mengarah pada mereka. Tak sedikit gunjingan yang dilontarkan pada mereka berdua.
"Sinb? Dah taken nih?"
"Perasaan baru putus ama kak Doyoung deh"
"Awww cocok banget mereka sama - sama good looking"
"Huaaa ship banget"
"Lagi? Apa cantiknya sih kak Sinb?"
"Tunggu balasan gw Park Jisung"
"Dih cabe caper banget sama Jisung"
"Awas aja dia caper ke kak Renjun juga"
Tangan Jisung menutup kedua telinga Sinb. "Gausah denger ada babi berkokok"
Sinb menatapnya malas. "Mana ada babi berkokok anjir babi tu meringkik"
"Meringkik mah ikan bawal kak gimana sih lu?"
"Ikan bawal tu mengehek"
"Mengehek apa coba?"
"Itu lho suara hewan yang HEHEHEHEHEK gituu"
"Hewan apaan tu kak?"
"Mosasaurus"
Mark yang berdiri di dekat jendela menatap mereka berdua heran. "What the fuck are they talking about?"
Haechan memijat tengkuknya. "Punya temen absurdnya naudzubillah"
"Kek lu nggak aja Chan!" cibir Jaemin.
Entah apa tujuannya, tiba - tiba Jisung menarik Sinb ke dalam pelukannya.
"E-EH!" kaget Sinb.
"Lu kenapa anjir?!"
Jisung mengedikkan bahunya. "Gatau. Random aja tiba - tiba pengen meluk lu"
Blush mulai memenuhi pipi Sinb.
"Eh stop!" cegat Eunseo.
Sinb dan Jisung menatapnya heran.
"Dih kenapa lu Seo pagi - pagi dah malakin orang?"
"Ampun kak gw gaada duit!" Jisung membuat gestur memohon.
Eunseo tertawa terbahak - bahak melihat kelakuan adik kelasnya itu.
"Lu kenapa coba anjir HAHAHAHAHAH- Uhuk!"
Sinb mengulum bibirnya. "Hm mampus lu"
"Kejam lu Bi"
"Eh bentar?"
Sinb mengangkat sebelah alisnya. "Napa lagi?"
"Kok kalian barengan? Peluk - pelukan pula. Lu Jisung kan?"
"Iya kak gw Jisung"
"Emang kenapa si Seo kalo barengan? Ga boleh?"
"Ayo cerita cepet" Eunseo menarik tangan Sinb ke kelas.
"E-eh! Lu mau ngapain si anjeng? Gw masuk dulu ya Sung ntar istirahat ketemu lagi!" Sinb melambaikan tangannya.
Eunseo memaksa Sinb duduk. "Nah gimana?"