O3: Goodbye

210 39 5
                                    

Jam menunjukkan pukul 19.00 malam. Sinb bersiap - siap untuk ke cafe menemui Doyoung.

"Ma aku pergi dulu ya. Mau ketemu Doyoung di cafe" kata Sinb.

"Iyaaa!!!! Hati - hati yaa terus pulangnya jangan malem - malem!!" teriak Tiffany dari arah dapur.

"Kak tunggu!" Hyunjin berlari dari arah tangga.

Sinb menoleh. "Kenapa Jin?"

"Lu berangkat sama siapa?" tanya Hyunjin.

"Naik taxi"

Hyunjin mengambil kunci motor. "Berangkat sama gw. Firasat gw ga enak"

"Apaansi Jin? Posthink aja lah"

"Udah nurut aja kak pokoknya lu berangkat ama gw" paksa Hyunjin.

"Yaudah serah lu"





"Kak gw ke dalem dulu yaa! Kalo ada apa - apa samperin gw aja" teriak Hyunjin dari sebrang cafe.

"Iyaaa!!"

Saat masuk ke dalam cafe, Sinb belum melihat Doyoung. Ia memutuskan untuk duduk di dekat jendela.

10 menit kemudian...

"Bi?"

"Eh Doy"

"Lama ya?" tanya Doyoung sembari tersenyum.

"Nggak kok gw juga baru dateng ini"

Doyoung mengulum bibirnya. "Maaf ya gw gabisa jemput lu soalnya ada masalah ama mama tadi di rumah"

Sinb mengambil kedua tangan Doyoung lalu menggenggamnya. "Doy. Kalo ada masalah cerita sama gw. Lu sebenernya kenapa si?"

Doyoung menghela napas sebentar. "Bi. Gw dijodohin"

Sinb membelalakkan matanya. "A-APA?"

"Serius. Dan gw harus pindah ke Jepang besok karna calon gw disono"

"C-calon?"

"Kim Jisoo. Calon istri gw. Ini permintaan papa mama gw dan gw gabisa nolak. Jujur gw masih sayang sama lu"

Sinb bagai tersambar petir mendengar penuturan Doyoung.

"Doy kenapa lu ga bilang dari awal sih? Kenapa harus mendadak gini?" tanya Sinb.

Doyoung membuang kasar napasnya. "Hufttt. Gw gamau pikiran lu terbebani gara - gara ini"

"Jadi.." Doyoung menggantungkan kalimatnya.

"Ayo kita jalan - jalan. Untuk terakhir kalinya"





Doyoung mengajak Sinb ke taman wisata di sebelah cafe. Mereka bersenang - senang bersama. Menaikki perahu, bermain ayunan, bermain perosotan dan lain - lain.

"Capek lu Bi?" tanya Doyoung.

"Hooh. Pegel anjir. Beli itu yok!" Sinb menarik tangan Doyoung menuju gerobak es krim.

"Pak es krim nya dua ya. Rasa greentea sama vanilla"

Selesai membeli es krim mereka duduk di bangku taman sembari memandang terang bulan.

"Bi"

"Naon?"

"Jangan lupain gw ya" ujar Doyoung yang masih menatap terang bulan.

Sinb tersenyum kecil. "Ga mungkin gw lupain lu"

"Satu lagi"

"Apa?"

"Lu harus bahagia sama jodoh lu nanti"

"Lu harus bahagia sama jodoh lu nanti"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued...

jangan lupa vote❤️

Younger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang