Jisung menepuk - nepuk pipi Sinb. "Kak... bangun ini wahananya dah berenti"
"Hngg hhh" Sinb bergumam tidak jelas.
"Kak.."
"Hhh"
Tiba - tiba muncul ide di otak Jisung.
"Kak Sinb, bangun atau gw cium" bisik Jisung di telinga Sinb dengan deep voice nya.
Sinb terbangun dan mengusap - ngusap telinganya. "Apa - apaan anjir!"
Jisung menyunggingkan smirk nya. "Harusnya elu gausah bangun kak biar gw bisa cium lu"
"Nakal!" Sinb memukul bahu Jisung.
Tak tahan, Jisung mencubit pipi Sinb gemas.
"Ih j-jangan nyubit - nyubit!"
"Kenapa si hm?" Jisung mendekatkan wajahnya ke wajah Sinb.
Sinb menggelengkan kepalanya gugup. "Eee.. enggak"
"Kak"
"Apalagi?"
Jisung mengetikkan sesuatu di notes handphone nya, lalu menunjukkannya pada Sinb.
Sinb menyipitkan matanya. "Gw su..ka lu?"
Rahang Sinb terjatuh seketika. "Maksud?!"
"Dah, kapan - kapan lagi aja bilangnya. Ayo pulang dah malem ntar gw diamuk si Hyunjin lagi" ia menarik tangan Sinb keluar dari area Lotte World menuju parkiran motor.
"Barusan dia nulis dia suka gw? Suka dalam artian apa nih? " batin Sinb.
•
•
•
•
•"Gw balik dulu, ntar kakak gw di rumah ngomel - ngomel kek orang kesetanan. Salam buat tante ya kak!" pamit Jisung.
"Iyaa. Hati - hati ya Sung, jan ugal - ugalan lu di jalan! Kalo ugal - ugalan gw cubit!" ucap Sinb gemas.
"Jangan terlalu cute kenapa kak mau gw cium lu?" goda Jisung.
Sinb memundurkan tubuhnya. "Creepy lu anjir takut gw"
"Creepy apa ganteng?"
"Apa"
"Pasti seksi ya kan?" kata Jisung dengan pedenya.
"Pekok. Dahlah sono balik kalo adu bacot ama lu ampe subuh gw disini"
"Jahat banget gw diusir. Dah byeee!" Jisung menancap gasnya.
*TING TONG
"Maaa ibiw pulang!" teriak Sinb dari depan pintu.
*CKLEK
"Berisik anjim gausah teriak - teriak!" Hyunjin membuka pintu.
Sinb memajukan bibirnya. "Dih gw manggil mama kok elu yang bukain si?"
"Yaudah gw tutup lagi ni pintu-"