31: Pills

193 27 6
                                    

Kini Jisung merutuki dirinya sendiri. Mengapa ia marah? Mengapa ia tak bisa mengontrol emosinya? Padahal biasanya ia tak pernah merasa seperti ini.

Entahlah hari ini Jisung merasa sangat emosi pada semua orang tanpa alasan yang jelas. Seperti ada yang mengendalikan tubuhnya. Akibat pikiran negatifnya sekarang sang kekasih pergi bersama pria lain entah kemana. Arghhh Park Jisung bodoh!

"Sung lu gapapa?" tanya wanita didepannya.

Jisung menggeleng. "Gapapa kok kak cuma agak pusing aja"

Yeri menepuk bahunya. "Gara - gara tadi? Mending lu pulang aja dulu, bicarain baik - baik sama Sinb. Kalo belajar dalem keadaan sakit nanti jadi gak fokus. Nanti materinya gw kirim lewat chat aja oke?"

"Iya kak makasih" jawab Jisung seadanya lalu pergi meninggalkan kafe menuju rumah Sinb.

"Gw pasti salah paham. Gak mungkin bang Haechan begitu" batin Jisung.

Disisi lain seseorang tersenyum puas sembari meneguk minumannya.














"It works"





Sinb terdiam di balkon kamarnya. Ia takut Jisung akan marah dan kecewa, ia takut ditinggal seperti saat bersama Doyoung dulu.

"Oy Bi mau sampe kapan lu berdiri disono?" tanya Haechan yang sedari tadi menemani Sinb di kamarnya.

Tiada jawaban. Sinb terlalu larut dalam kesendiriannya.

Ditengah - tengah melamun, ekor mata Sinb menuju pada seseorang yang sedang membuka pagar rumahnya. Ia lantas melihat kebawah.

"Jisung?"

Haechan menghampiri balkon dan ikut melihat kebawah. "Siape tu? Jisung?" Sinb mengangguk seadanya.

"Oyyyy kak si Jisung nih!!" teriak Yeji dari bawah.

"Suruh masuk ajaaa!" balas Sinb.

"Keknya bakal ada yang diomongin. Sono Bi masuk gw disini. Ntar kalo dia ngajak ribut bilang biar gw patahin giginya!" ujar Haechan menggebu - gebu membuat Sinb terkekeh.

"Kalem euy galak bener hahahah!"

*CKLEK

Kedua orang di kamar menoleh kearah sumber suara. Jisung masuk dengan tatapan kosongnya. Sinb langsung menghampiri.

"Kenapa?" tanya Sinb.

Jisung tidak menjawab. Tatapannya masih kosong menatap lantai kamar.

"Sung? Lu lagi ga enak badan?"

Secara tiba - tiba, Jisung memeluk erat tubuh Sinb. Tentu saja perempuan itu shock begitu juga dengan laki - laki di balkon kamar.

"Maafin gw. Maaf. MAAF" tukas Jisung dengan suara parau.

"Maaf gw udah berburuk sangka sama lu"

Sinb hanya menepuk - nepuk punggung Jisung membuat laki - laki itu semakin mengeratkan pelukannya.

"Tadi gw di kafe sama kak Yeri karna dia mau bantuin gw belajar. Kalo lu gak suka gw bisa ganti orang lain buat ajarin gw. Kalo masih kesel lu bisa pukul gw!" sahut Jisung panjang lebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Younger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang