Beribu ucapan selamat ditujukan pada kelompok Sinb dan Jisung. Iya, pemenang lomba dance telah diumumkan dan mereka berhasil menjadi juara.
Bisa dibilang Sinb dan Jisung sangat hebat. Mereka bisa membawa rekannya pada kemenangan di lomba ini. Lomba kali ini sedikit lebih berat persaingannya karena dari pihak laki - laki dan perempuan hanya ada satu pemenang. Namun mereka berhasil mendapatkannya.
"Seneng banget gw punya pacar bertalenta!" ujar Jisung membuat Sinb tersenyum senang.
"Kaya lu nggak aja!"
"Emang dah cocok bat lu berdua! Sama - sama berbakat, cakep lagi!" sahut Sowon.
"Woy Bi! Karena kelompok lu menang lu harus traktir kita di kantin!" tuntut Eunseo disetujui Haechan, Jaemin dan Karina.
Sinb mendengus kesal. "Apa - apaan lu pada?!"
"Najis pelit!" Karina mendelik.
"Iya - iya ntar ah ilah!" final Sinb.
Hyunjin berdehem. "Kita juga lah. Gak mungkin kan lu lupa sama adek sendiri?" tanyanya.
"IYA JINN IYAAA!" jengah Sinb. Hyunjin tersenyum tanpa dosa. "Heheheh makasih kakakku yang cantik!"
"BACOT!"
"Woy Sinb gw juga mau ditraktir dong!" pinta Jeonghan.
"Idih kagak - kagak anying! Bangkrut gw yang ada!"
"Gw aja yang traktir lu bang" Jisung menawarkan diri.
Jeonghan menepuk tangan. "Anjir modelan begini nih harus dilestarikan"
"Kasian pacar gw kalo pada minta traktir ke dia semua" ujar Jisung.
Sinb mencubit lengan Jisung. "Jadi sayang deh!"
"Buat lu mah apa sih yang nggak?"
"Heh sianying malah bucin!" sungut Lucas.
"Biarin aja ngab si Lucas gak usah didengerin. Ngenes emang hidupnya" ledek Jeonghan dibalas decakan kesal Lucas.
•
•
•
•
•Waktu pulang sekolah tiba, Sinb masih menunggu Jisung keluar dari kelasnya. Langit berubah menjadi abu - abu pertanda akan turun Hujan. Murid lain sudah pulang terlebih dahulu termasuk adiknya.
Lima menit kemudian, orang yang ditunggu - tunggu pun menampakkan dirinya lalu bergegas menggandeng tangan Sinb.
"Maaf lama kak tadi gw ke kantor guru dulu buat bayar pariwisata besok" ujar Jisung.
"Iya gapapa santai. Ngomong - ngomong gw gak sabar dah besok pengen jalan - jalan aaaaa!" Sinb meloncat - loncat layaknya anak kecil membuat Jisung gemas. Semua yang Sinb lakukan selalu terlihat menggemaskan di mata Jisung.
*TIK TIK TIK
Hujan perlahan menitik lalu turun sangat deras. Kedua manusia itu saling bertatapan.
"Ujan Sung... lu bawa jas ujan gak?" tanya Sinb dibalas gelengan Jisung.
Tiba - tiba muncul sebuah ide di kepala Sinb. Ia berlari seraya menarik tangan Jisung.
"EH MAU KEMANA KITA?!" kaget Jisung karena tangannya ditarik mendadak.
"Ujan - ujanan!"
Seulas senyum merekah di wajah lelaki tinggi itu. Ide pacarnya tidak terlalu buruk. Sudah lama juga ia tidak bermain hujan.