Di kelas 10-A
"Jin sini dah" Jisung melambaikan tangannya.
Hyunjin masih menatap handphone nya. "Ha?"
"Lu kenal Hwang Sinb?" tanya Jisung.
Hyunjin menegakkan kepalanya. "Kakak gw itu njir. Kenapa emang?"
"Nggak. Nanya doang"
-----------
Waktu pulang telah tiba. Semua murid pulang ke rumah masing - masing kecuali Sinb. Ia ada ekskul dance yang mengharuskan dirinya pulang lebih sore.
Sambil menunggu bu Boa datang, Sinb duduk di pojok ruangan.
"Doy gw kangen lu" batinnya.
Saat sedang asyik melamun, seorang laki - laki menghampirinya.
"Kak Sinb kan ya?" tanyanya.
Lamunan Sinb terbuyar. "Eh Jisung. Lu ikut ekskul dance juga?"
Jisung mengangguk. "Iya kak. Soalnya dah hobi banget dari dulu hehe"
"Sama dong! Gw juga udah hobi banget dance. Sebenernya gw ada niatan mau jadi idol tapi dipikir - pikir keras juga perjuangannya. Lagian ga enak disorot kemana - mana jadi susah buat jaga privacy" Sinb tersenyum simpul.
"Iya kak mending jadi orang biasa aja yang penting bahagia udah"
"Selamat sore semuanya!" sapa bu Boa yang baru datang.
"Kak gw ke depan ya! Bu Boa udah dateng" ucap Jisung.
"Oke"
--------------
"One two three four five six seven- Nayeon kakimu kurang dihentak!"
"One two three four- Eh Sinb? Kamu kenapa?" tanya bu Boa khawatir.
Sinb meringis sakit. "B-bahu saya keseleo bu"
Bu Boa terkejut. "Astaga itu sakit banget lho! Kamu mending ga usah ikut latihan dulu deh daripada makin parah. Atau mau pulang aja?"
"Gapapa bu saya ikut latihan aja" desak Sinb.
Jisung langsung berlari menghampiri Sinb. "Kak bahaya lho itu. Jangan dipaksain. Ayo pulang aja gw anterin"
Sinb menggeleng. "Nggak kok gw gapapa"
"Udah Bi pulang aja kesehatan lebih penting" sahut Momo.
Sinb hanya mengangguk pasrah. Jisung menggenggam tangan Sinb dan membawanya ke parkiran motor.
"Kak" panggil Jisung
"Hm?"
"Emmm... udah makan?"
"Belom"
"Mau makan dulu gak?"
"Ga usah Sung mau cepet - cepet pulang aja"
"Oke"
Sesampainya di rumah, Sinb turun dan membuka gerbang.
"Sung mau mampir dulu gak?" tawar Sinb.
Jisung menggeleng. "Ga usah kak gw mau lanjut latihan. Gw berangkat lagi ya kak!"
"Oh yaudah, hati - hati di jalan!"
Selepas kepergian Jisung, Sinb masuk ke rumahnya.
"Bi, bahumu kumat?" tanya Tiffany khawatir.
Sinb hanya mengangguk.
"Astagaaa! Besok kalo masi sakit ga usah masuk sekolah dulu lah ya"
"Tetep masuk aja lah ma masa ginian doang bolos"
"Pala lu ginian doang! Itu serius lho!" sentak Hyunjin.
"Bener kata mama kak mending istirahat aja dulu" ujar Yeji.
"Yaudah mending kamu ganti baju terus makan ya. Mama suapin aja tangan kamu gaboleh banyak gerak dulu"
Sesudah ganti baju dan makan, Sinb dan keluarganya menonton film bersama di ruang keluarga.
"Bi, cowok yang nganterin kamu tadi siapa?" tanya Tiffany.
"Ah itu adek kelas Sinb"
Hyunjin menoleh kearah kakak dan mamanya. "Gw tebak pasti Jisung"
Sinb tersentak kaget. "Kok lu tau?!"
"Gatau si sebenernya cuma nebak aje heheheh"
"Yeuuu!"
"Ngomong - ngomong Bi...." Tiffany menggantungkan kalimatnya.
Sinb menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?"
"Kamu udah relain Doyoung?"
Sinb membisu. Ia tidak menjawab pertanyaan mamanya.
"Ah maaf mama gak bermaksud bikin kamu kepikiran..."
Yeji menghela napasnya. "Cepat lambat pokoknya harus bisa relain dia. Biar hidup kakak gak terbebani"
"Iya Ji...."
To be continued....