*TOK TOK TOK
"Kak Sinb!" panggil Jisung dari depan pintu.Tiffany membuka pintu rumahnya. "Eh kamu yang kemaren nganterin Sinb ya? Masuk dulu nak"
"Iya tan makasih"
Jisung melihat ke arah foto keluarga Sinb. Ada Hyunjin, Yeji, Tiffany serta dua laki - laki yang menurut Jisung adalah kakak laki - laki dan ayah Sinb.
"Mau ke Lotte World ya nak?" tanya Tiffany.
"Iya tan. Mau ngajak kak Sinb jalan"
Tiffany mengangguk. "Ohh gitu. Kalo dia ngerepotin bilangin tante ya hahahah"
Jisung tertawa kecil. "Aku yakin dia nggak ngerepotin kok tan heheh"
"Oiya nama kamu Jisung bukan?"
"Iya. Aku Park Jisung. Kok tante bisa tau?"
"Dari dia tuh" Tiffany menunjuk Hyunjin yang sedang membuka kulkas.
"Udah siap Sung?" tanya Sinb seraya mengibas - ngibaskan rambutnya yang diurai. Hal ini membuat jantung Jisung berdegup kencang.
"Apa - apaan ini kok kak Sinb cantik banget?!" batinnya.
Tak mendengar jawaban, Sinb menoleh kearah Jisung yang sedang menatapnya.
"Woe!" teriak Sinb
"'¶$=$=¥}=$[$!!!"
Sinb tertawa lepas. "Lu ngapain bengong sambil liatin gw gitu njir?"
"E-enggak kok"
"Kamu tuh cantik Bi makannya Jisung ngeliatin kamu!" sahut Tiffany yang membuat telinga Jisung memerah.
Sinb tersenyum malu. "Ih mama bisa aja!"
"Ayo gw dah siap"
Sinb menarik tangan Jisung sembari berjalan kearah motor.
"Kalem kalem harus stay cool" batin Jisung.
"Hati - hati dijalan ya Bi, Sung!" Tiffany melambaikan tangannya.
"Iyaaaa!" jawab mereka serentak.
------------
Di Lotte World
"Sung naik itu yuk!" Sinb menunjuk roller coaster yang sedang terjun dari puncak rel.
Wajah Jisung memucat.
"K-kak lu yakin mau naik?" tanyanya.
Sinb mengangguk antusias. Melihat ekspresi Sinb yang excited membuat Jisung tak tega menolak permintaannya.
Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk naik roller coaster itu.
"Mau duduk dimana?" tanya Sinb.
"Di tengah aja lah"
Tetapi saat mereka melihat - lihat hanya sisa seat depan yang kosong.
"Di depan aja ya?" tawar Sinb.
Jisung hanya mengangguk pasrah. Ia sebenarnya mempunyai phobia ketinggian tetapi ia juga tidak ingin mengecewakan Sinb.
"Sebentar lagi wahana akan diluncurkan. Pastikan anda menggunakan sabuk pengaman" kata salah satu petugas yang berdiri di dekat tombol.
Petugas satunya mengecek kembali apakah pengunjung sudah menggunakan sabuk pengaman dengan benar.
"ten, nine, eight, seven, six-"
Sinb mengeratkan pegangannya pada besi depan. Wajah Jisung semakin pucat.
"three, two, one..."
*WUSHHHHH
"AAAAKKKKK!!!!!" Sinb melepaskan pegangannya pada besi dan refleks memeluk Jisung.
Jisung hanya menutup matanya pasrah. Jantungnya berdegup kencang akibat kecepatan dan ketinggian roller coaster dan tentu perlakuan Sinb padanya.
Roller coaster mencapai puncak dan akan terjun. Sinb tidak melepaskan pelukannya pada Jisung. Ia malah mengeratkan pelukannya. Jisung sudah dibanjiri keringat dingin saat ini.
"EUAAAAAGGGGHHHHHHH!!!!" teriak Sinb dengan sangat keras saat roller coaster terjun dari puncak rel.
Wahana itu terus melaju cepat dan berputar - putar. Hingga tak terasa..
"Sung"
"Buka mata lu"
Sinb memukul pelan pipi kiri Jisung. Jisung membuka mata dan melihat Sinb tersenyum di depannya. Para pengunjung lain sudah turun terlebih dahulu.
"Takut ya lu?" tanya Sinb.
"E-enggak kok"
"Apaan coba buktinya lu merem selama naek hahahahah"
Jisung tidak menjawab apapun. Kepalanya terasa sangat berat.
"K-kak"
"Ya?"
"Kepala gw pusing"
To be continued....
yg suka sama cerita ini jangan lupa vote yaa❤️