Jam istirahat terakhir. Semua murid membicarakan tentang pesta ulang tahun Kun malam ini. Mereka semua takjub dengan tempat yang dipilih oleh Kun. Sebuah gedung yang sangat besar dan glamour.
Pasalnya, gedung itu biasa digunakan untuk acara pernikahan tetapi Kun menggunakannya untuk pesta ulang tahun. Entahlah mungkin dia terlalu banyak pemasukan.
"Bi lu diundang?" tanya Eunseo.
Sinb berdehem tanpa menoleh.
Eunseo membaca kertas undangannya. "Anjir kak Kun serius ngadain pesta disini?"
"Iya. Anak sultan mah bebas cuy" sahut Karina.
Haechan tersenyum bahagia. "Ga sabar pen makan sampe tambo ciek duo tigo"
Sinb memandangnya bingung. "Bahasa apaan tu?"
Haechan mengedikkan bahunya. "Entahlah"
"Lah goblok lu yang ngomong lu yang bingung" Jaemin menjitak kepala Haechan.
"Kak Ttinb!" Jisung berlari kecil ke meja Sinb.
Sinb tersenyum. "Icunggg lu ngapain kesini? Emang gaada guru?"
Jisung menggeleng. "Jamkos"
"Widih sama. Dah gabung dimari aja" Jaemin merangkul bahu Jisung.
"Bagus gw ga diajak" Hyunjin yang baru datang memasang ekspresi cemberut.
"Siapa ya?" jutek Sinb.
Haechan menatapnya. "Nak baru lu?"
"Wah anak baru ya? Kenalin gw Eunseo!" Eunseo menjabat tangan Hyunjin.
"Jahat banget dahlah males!" rengek Hyunjin.
Sinb melempar kepala Hyunjin dengan buku. "Gausah lebay lu anying!"
"Sakit bangsat-"
"Misi kak"
Ditengah - tengah keributan antara Sinb dengan adiknya, Jisung menyuruh Eunseo pindah agar ia bisa duduk di sebelah Sinb.
"Pindah kak pindah" Hyunjin yang peka menarik tangan Eunseo.
Eunseo menatap mereka berdua sebal. "Pacaran teross!"
"Mana ada!" elak Sinb.
"Tapi bakal" tukas Jisung.
Sinb menatapnya bingung. "Bakal apa?"
"Jadi pacar gw"
Mata Sinb terbelalak. "Siapa?!"
"Elu"
Seketika jantung Sinb seperti jatuh ke perutnya.
"M-maksud lu, elu mau-"
*BRUK
*CHUP
"Eh?!"
Belum sempat Sinb menyelesaikan kalimatnya, bibir Jisung saling bersentuhan dengannya akibat tubuh Jisung yang tidak sengaja terdorong Jaemin.
"AN...JING" Hyunjin membulatkan matanya.
Hening. Suasana kelas 11-A benar -benar hening. Pengelihatan mereka semua mengarah pada kedua orang yang masih berciuman itu. Jisung menatap netra legam Sinb dalam - dalam begitupun sebaliknya.
Sinb melepaskan tautan bibirnya. Tangannya bergetar hebat.
Jaemin terbelalak lalu menelan ludahnya kasar. "M-maaf"
"Gw barusan liat apa coba" Eunseo memejamkan matanya.
Haechan dengan ekspresi terkejutnya. "Wow"