>10<

351 34 7
                                    

   Setelah selesai makan di cafetaria, Boboiboy memutuskan untuk sedikit berjalan keliling kapal. Sebenarnya ia ingin segera kembali ke Lab dan meminta Fang menceritakan segalanya, tapi jika berlama-lama di sana membuatnya pusing. Kemungkinan karena banyaknya benda kimia di dalam sana.

   Dengan langkah santai, Boboiboy menyusuri koridor di sayap kanan kapal. Sisi kirinya adalah dinding kaca yang membuatnya dapat melihat keluar kapal dengan jelas. Yah, walaupun tak banyak yang dapat di lihat di dalam dimensi gelap ini. Hanya beberapa kabut dan planet planet mati.

    " Gelap sekali. " Balas Boboiboy menempelkan telapak tangannya di kaca. Sensasi dingin membuatnya terkejut dan otomatis menarik tangannya kembali. Sesekali ia mengibaskannya berharap sensasi dingin menusuk itu mereda. "Kacanya seakan membeku, pantas saja tak ada yang bisa bertahan lama di dimensi ini.".

    Di pertarungan terakhirnya, Boboiboy ingat ia pernah melayang bebas di angkasa karena berhasil mengalahkan musuh mereka. Kekuatan barunya, Cahaya dan Solar, saat itu pertama kali muncul. Jika saja Kaizo tidak menyelamatkannya mungkin ia sudah berada di alam lain karena mati membeku.

   Mengingat ia pernah berada di ujung tanduk kematian membuat pemuda itu merinding. Selama beberapa hari semenjak kejadian itu ia sedikit takut dengan hawa dingin, sedikit trauma dengan sensasinya. Tapi dengan bantuan teman-temannya ia berhasil melalui semua itu.

  Ya, ia punya kekuatan Air dan Es di dalam dirinya. Jika ia takut dengan kedua elemen itu akan tampak sangat konyol bukan.

    Boboiboy kini melanjutkan langkahnya, tapi ketika ia baru saja ingin berbelok ia melihat sesuatu bergerak cepat di sudut matanya. Langkah ia hentikan dan perhatiannya tertuju pada pertigaan koridor remang di depannya.

   Apakah ia salah lihat?

  Baru saja ia berpikir begitu, ia langsung melihat ada sesuatu yang mengintip ke arahnya dari balik pertigaan ke kanan. Pemuda itu terdiam, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang ia lihat bukan sekedar halusinasi biasa.

   Sosok yang mengintip itu tampak tersentak dan kabur, Boboiboy otomatis langsung mengejarnya memasuki lorong yang menggelap.

    Gerakannya sosok itu terlihat lambat tetapi entah kenapa Boboiboy tidak bisa menggapainya.

   "Hei tunggu!" .

   Sosok itu terus saja bergerak menjauh dan berbelok ke sana kemari secara tiba-tiba. Membuat Boboiboy nyaris tersandung kakinya sendiri.

   Aksi kejar kejaran itu semakin jadi ketika Boboiboy memutuskan untuk mengeluarkan kekuatan di tengah larinya.

   "Boboiboy Petir.".

   Seketika ia berubah, dengan aura yang berbeda ia merasakan gerakannya lebih cepat dan semburan kilat keluar dari tiap langkahnya. Pakaiannya berubah terang, seperti warna senja yang menyala dan semburan petir yang terang.

   Tapi sepertinya itu tak cukup untuk mengejar sosok itu, karena kali ini itu benar benar menghilang dari pandangannya. Boboiboy spontan menghentikan larinya dan menoleh kesana kemari mencari keberadaan sosok misterius itu. Tapi tak ada satu pun yang ia temukan.

   Sosok itu menghilang di balik kegelapan koridor.

   "Sial, kemana dia? " desisi Boboiboy merasa sedikit emosi karena gagal mengejar sosok itu.

   Boboiboy yang sedang sibuk mengedarkan pandangannya dibuat terkejut oleh kehadiran sosok lain di tempat itu. Dengan spontan ia menciptakan pedang petir di tangan dan mengarahkannya ke sosok di balik punggungnya.

   Nafasnya tercekat ketika sinar dari pedang itu memperlihatkan sosok yang tengah menatap tajam padanya.

   "K...kapten Kaizo?" ucap Boboiboy perlahan menurunkan pedangnya.

SomniumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang