>5<

392 36 5
                                    

  "Tapi, aku kaget ternyata situasi nya sudah lebih buruk dari pada dugaanku." .

  Gopal, Yaya, Ying dan Ochobot sedang berada di cafetaria yang memang di sediakan di kapal itu. Mereka duduk bersama mengelilingi satu meja sambil menikmati beberapa makanan kecil dan minuman yang disediakan untuk mereka.

  Semenjak melihat kondisi Fang yang menyedihkan tadi, mereka diminta oleh kapten Kaizo untuk meninggalkan ruangan, bukannya mengusir, tetapi, kata Kaizo mereka harus makan sesuatu untuk mengisi perut mereka.

   Gopal yang mendengar itu tentu saja kegirangan setengah mati, walaupun sebenarnya ia bisa mendapatkan makanan atau minuman apapun kapanpun dia mau.

  Toh, itu kan memang kekuatannya.

  " Aku juga kaget." Ucap Yaya setelah menelan sedikit air " Sepertinya aku akan meminta sedikit laporan situasi dari Kapten nanti.".

  " Aku ikut, ada yang ingin kutanyakan sekalian nanti." Sambung Ying yang kemudian diangguki oleh Yaya.

  " Hey, Ochobot kau kenapa??" Gopal yang sedari tadi melihat Ochobot hanya diam di temptanya melayang akhirnya memutuskan untuk bertanya pada bola kuning itu.

  "Ehh, apa?? Oh..." Ochobot tampak seperti baru saja terbangun dari dunia nya sendiri dan langsung menatap ketiga bocah yang sedari tadi memang meliriknya " Ahh, bukan apa-apa.".

  "Ochobot, jika ada sesuatu yang mengganjal pikiranmu cukup beritahu kami, jadi kami bisa membantu." Ucap Yaya membujuk Ochobot. Berharap bola kuning melayang itu akan mau memberitahu mereka sesuatu.

  " Bukan apa-apa, aku cuma memikirkan hal lain, itu tidak penting." Balas Ochobot sedikit bergoyang kekiri dan kekanan, hampir seperti menggeleng.

  "Tapi--".

   "Lho, kalian..."

   Sebuah suara yang berat membuat mereka terjengkit kaget. Mereka langsung menoleh ke belakang yang mereka yakini sebagai asal suara yang mengagetkan mereka itu, dan mendapati ada seorang pria berseragam awak kapal ini sedang mendekati mereka.

  "Anda...siapa?" Yaya memiringkan sedikit kepalanya bingung. Ia sudah kenal hampir semua orang yang ada di kapal ini, tapi ia tak pernah melihat pria yang kini tengah berdiri di depannya ini.

  "Ahh, maaf. Aku Len Astres, awak kapal bagian sayap kanan. Salam kenal." Pria yang mereka kenal bernama Len itu memperkenalkan dirinya dengan senyum.

  "Salam, saya Yaya, ini Ying, ini Gopal, dan bola kuning melayang itu namanya Ochobot." Yaya mewakili teman-temannya untuk memperkenalkan diri.Ying mengagguk pada pria itu sementara Gopal hanya tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya.

  "Aku sudah dengar tentang kalian, teman-teman tuan Fang dari Bumi kan? Banyak orang bercerita." Pria itu melirik ke sana kemari seakan mencari sesuatu " Bukanya ada satu orang lagi? Yang pakai topi manis itu...".

  "Ahh, Boboiboy..." kata Ying "Dia ada di tempat Fang, kapten menyuruhnya untuk standby di sana tiap waktu.".

  "Di tempat tuan Fang?" Mata Len melebar "Kalian...sudah kesana?".

   "Ke tempat Fang? Sudah. Tapi kami diminta keluar sementara hanya Boboiboy dan James saja yang ada di dalam sana." Gopal terdengar seperti sedang menggerutu "Padahal kami juga temanya Fang, tapi kenapa cuma Boboiboy yang di tunjuk?".

  "Aiish, kau tidak paham kah? Di antara kita semua, yang paling dekat dengan Fang ya hanya Boboiboy. Kau seharusnya sudah tahu itu." Ying tampak menatap jengah ke arah Gopal " Kita sudah berteman selama beberapa tahun, kau tahu bagaimana hubungan keduanya begitu dekat seperti saudara.".

  "Dimataku mereka bertengkar seperti orang kurang kerjaan terus tuh." Balas Gopal lagi.

  "Memangnya...kenapa anda bertanya Len?" Yaya tak melepaskan matanya dati pria itu. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu di Len yang menurutnya tidak beres. Insting perempuan sedikit menyeramkan.

  "Tidak ada, soalnya tidak semua orang boleh mengunjungi tuan Fang." Balas Len menggaruk bagian belakang kepalanya. Walaupun bagian sana itu tidak terasa gatal sedikitpun.

  "...Eiii? Kenapa begitu??" Gopal menautkan alisnya dengan bingung.

  "Entahlah, kami tidak ada yang tahu." Jawab Len mengangat bahu " Mungkin Kapten cuma cemas dan berjaga-jaga, kudengar ada penyusup di kapal ini.".

   "P...Penyusup!?" Ying hampir berdiri dari tempat duduk nya sangking tidak percaya nya dia.

  "Ya....tapi belum di pastikan sih, aku cuman dengar kabar dari mulut ke mulut. " Len tersenyum kemudian ia berbalik dan hendak pergi " Mungkin Kapten menjadi overprotektif terhadap adik kesayangannya. Bukan hal yang aneh.".

  Yaya dan yang lainnya hanya diam sementara pria itu menghilang di balik pintu otomatis cafetaria yang menutup.

  "Yang aneh itu kamu, " Gopal merinding "Dia siapa sih?".

  "Bukankah dia sudah bilang dia itu cuma awak kapal ini. Ya, kurasa dia orang baru." Jelas Ying kembali memakan biskuit yang tersedia di hadapannya " Kurasa dia hanya ingin berkenalan.".

  "Hey, Ochobot." Yaya melirik ke arah Ochobot yang  hanya diam dan menatap ke arah Len tadi "Bagaimana?".

  "Apanya yang bagaimana?" Gopal tampak memasukkan lima biskuit sekaligus kedalam mulutnya. Ajaibnya, muat.

  "Aku sudah menganalisis nya." Ucap Ochobot, kemudian dari matanya keluar cahaya berwarna biru yang kemudian berubah menjadi sebuah layar transparan dengan berbagai data di dalamnya dan tentu saja, foto Len Astres di sana.

  Ying langsung terbatuk dan buru-buru meminum tehnya. Ia langsung bergerak cepat mendekati Ochobot dan membaca data-data di depannya itu.

  "Kau...mengambil datanya!?" Gopal ternganga tak percaya .

  "Ada sesuatu tentang pria itu, jadi aku memutuskan untuk meminta datanya pada bagian administrasi kapal ini." Ucap Ochobot "..Len Astres, bergabung sekitar tiga bulan yang lalu sebagai awak sukarela dari planet Trigra. ".

  "Planet Trigra?" Yaya menautkan alisnya.

  "Planet yang ada di dimensi ke 10, tak jauh dari sini berarti." Ucap Ochobot yang kemudian merubah layarnya, dari data tentang Len kini menjadi data tentang sebuah planet yang tampak hitam dan tandus " Sekitar setengah tahun yang lalu, Planet Trigra mengalami perang yang cukup parah dan penyerangan dari beberapa bajak laut ulung yang membuka lubang dimensi ke planet mereka.".

  "Jadi sekarang, planet itu...".

  "Tak lebih dari planet mati. " ucap Ochobot menghilangkan layar biru di depan nya itu.

  "Kalian orang-orang pintar membuatku bingung," gerutu Gopal kembali asik memakan biskuit yang ada di depannya "Mungkin dia cuma penasaran akan kita, ya sudah lah.".

  "Gopal. Kita sedang berada di dimensi kegelapan saat ini. Dimensi ini berbahaya, dan aku bisa merasakan hal itu mengelilingi kapal ini." Ucap Yaya menyernyit "Apapun yang terjadi kita harus waspada.".

  "Len bilang bahwa di kapal ini ada penyusup." Ucap Ying menopang dagunya "Banyak sekali pertanyaan yang membuatku tak tenang.".

  Ochobot hanya mendengarkan dalam diam. Ia menatap ketiga bocah di depannya yang dua tampak sedang berfikir serius dengan dahi bertaut dalam, sementara satu lagi hanya asik dengan makanannya dan tidak dapat berhenti mendumal.

  Hhhh, mereka sudah besar.

TBC

 

 

SomniumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang