Boboiboy kini berjalan sambil menenteng sebuah bingkisan kecil berisi tiga buah donat lobak merah. Ya, ia meminta tolong Gopal untuk mengubah tiga butir telur yang tadi ia bawa menjadi donat.
Ia berniat menghibur Fang dengan donat-donat itu, ia dengar dari James bahwa semenjak pertama kali tiba di dimensi ini Fang kehilangan nafsu makannya sedikit demi sedikit, mungkin jika dengan donat kesukaannya ini ia bisa membuat Fang makan lebih banyak dari pada sebelumnya.
"Humm? ".
Boboiboy berhenti melangkah dan menatap keluar jendela berbentuk lingkaran kecil di sampingnya. Ia melihat-lihat kek kiri dan kanan, matanya menangkap sebuah gumpalan awan gelap yang menyamnarkan petir kesana-kemari. Ia memperhatikan gumpalan awan itu selama beberapa menit.
" Kalau aku ada di dan sana aku pasti akan mati, kan?" Gumamnya pelan.
Boboiboy mulai membayangkan banyak hal dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul di dalam kepalanya. Apa yang akan terjadi jika petir itu menyambar kapal ini dan apakah ia akan mati jika tersambar juga meski ia memiliki kekuatan untuk mengendalikan halilintar sekalipun?.
Hal berikutnya yang terjadi tiba-tiba membuat Boboiboybterlonjak kaget hingga ia jatuh tersungkur ke belakang. Pegangannya pada bingkisan terlepas begitu saja ketika bokongnya berciuman dengan lantai yang sedikit dingin. Pemuda itu berusaha berdiri kembali sambil mengusap pelan bokongnya sambil merintih pelan, ia dengan cepat kembali memungut bingkisan donatnya dan memastikan bahwa donat itu tidak rusak.
Dengan ragu-ragu Boboiboy bergerak ke arah jendela tadi dan melihat keadaan diluar kapal sekali lagi, berusaha memastikan apa yang tadi ia lihat tidak lah salah untuk sesaat.
"Tadi itu, apa?" Gumamnya serasa melangkah mundur dari arah jendela.
Pasalnya tadi, ketika dirinya begitu fokus melihat peitr-oetir yang menyanbar dari gumpalan awan gelap itu, Tiba-tiba saja ada sesuatu yang lewat tepat di depan wajahnya di bagian luar jendela. Ia begitu kaget hingga terjatuh, jadi ia sama sekali byak memiliki kesempatan untuk memastikan apa yang ia lihat di luar jendela kapal. Yang sekilas tertangkap di matanya hanyalah sebuah bayangan hitam pekat yang bergerak cepat dari satu sisi ke sisi lainnya.
"Lho, Boboiboy?".
Sebuah suara mengalihkan perhatian Boboiboy pemuda itu menoleh dan mendapati James menghampirinya dari sisi lain koridor.
" James?".
"Urusanmu dengan kapten sudah selesai? " Tanya James lalu menguap sekali? Terlihat sebuah lingkaran hitam di bawah matanya. Meski mereka sudah bertemu tadi pagi, Boboiboy baru menyadari itu sekarang.
"Aa, iya susah " Angguk Boboiboy sedikit melirik kembali ke jendela lalu ke James lagi "James sendiri mau kemana?".
" Mau melapor pada kapten. " James menunjukkan sebuah map kuning dan biru di tangannya, sekali lihat saja Boboiboy langsung tahu kalau itu adalah laporan kesehatan Fang "Fang sendirian di lab, temani dia. ".
" Baik. " Boboiboy menundukkan kepalanya laku berlari melewati James menuju kembali ke Lab.
James sempat memperhatikan punggung Boboiboy yang berlari menjauh dan akhirnya hilang di balik bayangan kiridor. Ia menggelengkan kepalanya perlahan dengan senyuman tipis di wajahnya. Sebelum ia kembali melanjutkan perjalanannya untuk bertemu Kaizo, James menyempatkan untuk melihat keluar kapal melalui jendela yang sama yang digunakan oleh Boboiboy tadi.
Dengan cepat matanya menangkap gumpalan awal yang dilihat oleh Boboiboy tadi secara perlahan bergerak menjauh dari kapal mereka "Hmmm... ".
°°°
![](https://img.wattpad.com/cover/185167500-288-k169851.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Somnium
Fanfiction-Boboiboy FanFiction- ____________________________ kedamaian datang lagi ke planet Bumi. Boboiboy dan teman-temannya kembali ke Bumi untuk mempertahankan kedamaian itu, sementara Fang tetap mengikuti kakaknya yang dingin,Kapten Kaizo. Para Powe...