Malam itu begitu dingin. Jalanan tampak begitu sepi tanpa ada kegiatan yang berarti, hanya binatang-binatang malam yang keluar masuk semak-semaklah yang terlihat, tengah mencari kudapan tengah malam yang lewat.
Disebuah rumah yang kini tampak sunyi, penghuninya sudah tertidur lelap dan terjun bebas ke arah mimpi yang mekar. Didalam sebuah kamar yang berada di loteng yang cukup luas itu, tampak seorang pemuda tengah tertidur menghadap ke dinding di kanannya. Jika kita lihat sekilas, pemuda itu tampak tengah tertidur nyenyak hingga kau tak tega membangunkannya.
Ya...itu Boboiboy.
Tapi, coba kau lihat lebih jelas lagi, kau akan menyadari bahwa dahinya berkerut tak nyaman. Tak lama kemudian, pemuda itu mulai berguling menghadap ke langit-langit ruangan lalu menghadap ke sisi kiri. Kerutan tak nyaman itu mulai berubah menjadi ekspresi ketakutan kala alam bawah sadarnya menunjukkan sesuatu yang tak pernah ingin dirinya lihat.
Dengan penglihatan alam bawah sadarnya sendiri, Boboiboy menyadari dirinya tengah berlutut di sebuah padang tandus yang dingin. Langit tampak gelap pertanda bahwa saat itu matahari sudah bersembunyi. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Seperti yang ia duga, tidak ada siapa-siapa disini selain dirinya seorang. Ia menatap ke langit dimana angin berhembus menggerakkan awan-awan berwarna sedikit keunguan.
Jujur, iadalah kali pertamanya melihat langit tampak begitu suram seperti tengah berduka. Langit tak berbulan dan berbintang, benar-benar hitam tanpa biru yang biasanya tampak samar. Ia sedikit takut melihat kegelapan yang ditunjukkan oleh langit yang tamoak mati dan kesunyian yang bahkan serasa memekakkan telinganya.
Boboiboy menurunkan pandangannya lagi ke bawah ketika ia merasa bahwa ada angin aneh baru saja berhemebus melewatinya dan menerbangkan beberapa helai rambutnya. Matanya melotot ketika ia mendapati pemandangan yang membuat tubuhnya bergetar setelah nafasnya tercekat penuh kengerian.
Padang tandus tanpa ada tanda-tanda kehidupan itu kini tampak telah ditambahi hal lain lagi. Pemuda itu bisa melihat bercak berwarna merah yang bahkan bisa ia cium bau amisnya tersebar sangat luas hingga ke ujung matanya memandang. Dan yang paling ia takutkan untuk terjadi, dimana teman-temannya tampak tergeletak begitu saja di atas dataran yang dingin dengan angin yang berhembus ini.
Ia bisa lihat teman-teman tersayangnya dengan baju mereka yang tampak sobek dan luka parah sana-sini di tubuh mereka. Boboiboy tidak dapat lagi melihat warna kehidupan pada kulit mereka, seakan darah yang selama ini menopang detak kehidupan mereka terhisap habis tanpa meninggalkan setetes pun. Ini, adalah mimpi buruk yang tak pernah ia ingin lihat sampai kapanpun.
Tess....
Boboiboy tiba-tiba merasa tangannya seperti tengah menopang sesuatu yang sedikit basah. Spontan pemuda itu langsung menunduk untuk melihat apa yang tengah ia topamg di kedua tangannya. Dan benar saja, belum lagi tenang setelah melihat pemandangan teman-temannya yang sekarat, dia sudah disuguhkan kembali dengan hal yang menambah ketakutannya.
Di kedua tangannya, tertopang tubuh sahabatnya yang ia rindukan dengan keadaan yang mengerikan. Luka sobek diperutnya dan darah yang mengucur keluar dari mulut, hidung dan telinganya. Belum lagi luka sobek di perutnya tampak menerjunkan darah kental itu untuk di rasakan oleh tangannya yang kini mulai bergetar.
"F....Fang?" Bibir Boboiboy tampak bergetar mengucapkan nama pemuda yang kini ada di topangna kedua tangannya. Sontak saja, Boboiboy langsung merengkuh erat tubuh sahabat sekaligus rival terbaiknya itu, "Hei, Hei kau mendengarku? ,Fang?".
Ia takut, bukan....ia serasa mati saat ini. Melihat keadaan teman-teman dan sahabat baiknya itu yang kini tampak seperti telah di panggil oleh yang maha kuasa, meninggalkannya sendirian dengan pikiran kacau di padang tandus yang penuh dengan kesunyian dan kegelapan yang membuat dia merasa akan gila.
![](https://img.wattpad.com/cover/185167500-288-k169851.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Somnium
Fanfiction-Boboiboy FanFiction- ____________________________ kedamaian datang lagi ke planet Bumi. Boboiboy dan teman-temannya kembali ke Bumi untuk mempertahankan kedamaian itu, sementara Fang tetap mengikuti kakaknya yang dingin,Kapten Kaizo. Para Powe...