"Duduklah.".
Boboiboy dengan sedikit ragu duduk di sofa kecil yang ada di ruang kerja Kaizo. Ia tak begitu yakin kenapa Kaizo memintanya datang kemari, bahkan James juga mengikuti dengan tumpukan file memenuhi kedua tangannya.
Setelah meletakkan tumpukkan file itu meja Kaizo, James pun mendekati mereka dan duduk di sebelah Kaizo. Sofa yang diduduki keduanya memiliki ukuran dua sampai tiga kali lebih besar dari pada yang diduduki oleh Boboiboy sekarang.
Ketiganya hanya diam selama beberapa menit, membuat Boboiboy merasa sangat canggung dan tidak nyaman dengan posisi duduknya sendiri dan mulai sedikit grasak-grusuk. Hal itu tetap diamati oleh Kaizo dan James. Keduanya tampak tengah memikirkan sesuatu yang tidak Boboiboy tahu.
Karena sudah merasa tak tahan lagi dengan suasana canggung yang mengelilingi mereka, Boboiboy berniat membuka suara untuk bertanya. Namun ketika yang keluar dari mulutnya hanya lah satu kata saja, pintu ruangan itu terketuk beberapa kali dan mengalihkan perhatiannya.
" Kapten, ini Elsa. "
Suara seorang perempuan terdengar dari balik pintu. Kaizo memberikan izin masuk, lalu ketika pintu tersebut terbuka, Boboiboy memperhatikan bagaimana seorang perempuan berseragam biru masuk ke dalam ruangan dengan nampan di tangan. Ia berjongkok sedikit di depan meja lalu mulai menyusun tiga cangkir teh hangat di depan mereka masing-masingnya.
Setelah itu perempuan tersebut kembali berdiri, ia menunduk hormat pada Kaizo dan kemudian berbalik pergi. Sebelum ia benar-benar keluar ia sempat menoleh dan mendapati Boboiboy yang masih melirik ke arahnya. Melihat wajah bingung dan sedikit kuwalahan milik Boboiboy membuatnya geli dan tak dapat berhenti tersenyum hingga pintu tersebut benar-benar tertutup.
"Kau memperhatikan perempuan tadi dengan sangat teliti, " James berkata dengan nada usilnya "Jika kau mau aku bisa memperkenalkannya padamu. ".
Boboiboy langsung menatap James dengan mata melotot dengan sedikit panik " Bu--bukan itu, aku hanya sadar dia ada di ruang kontrol ketika pertama kali kami ke kapal ini. ".
" Dia memang awak yang baik dan setia, " Kaizo mengangkat cangkir tehnya dan meniupnya pelan beberapa kali "Dia termasuk awak lama. ".
" Heee. " Boboiboy hanya mengangguk kecil lalu ikut meminum teh ketika ia melihat James dan Kaizo meminum milik mereka sendiri "Ngomong-ngomong, kenapa kapten meminta saya kemari?".
Kaizo dan James meletakkan cangkir mereka secara bersamaan. Keduanya sempat bersitatap sebelum akhirnya menatap Boboiboy dengan tampang serius.
" Aku punya tugas baru untukmu. " ucap Kaizo
"Tugas baru?" Boboiboy membeo.
Kaizo mengangguk pelan "Kau sudah melihat bola energi yang menjadi penopang kapal ini. " ucapnya "Dan bahkan sudah berinteraksi dengannya. "
"Berinteraksi? Saya memang merasakan energi yang sangat besar dari bola tersebut. " balas Boboiboy "Sesuatu yang sangat berbeda dengan apapun yang telah saya temui selama ini. ".
" Bola itu terbuat dari kumpulan energi yang amat besar dan ditekan hingga berubah menjadi sekecil sekarang ini, " James melipat kedua tangannya di depan dada dengan santai, namun wajahnya terlihat sangat cerah dengan raut kebanggaan "Semenjak misi terakhir, bola energi ini telah diperbatui sebanyak tujuh kali dan aku bisa dengan bangga menyebutnya sebagai wujud sesungguhnya dari kekuatan dan kesempurnaan. Ini hanya ada sedikit di dunia manapun karena metode yang di gunakan untuk membuatnya sangat rumit sekali dan---".
" James, tahan dirimu. " potong Kaizo yang langsung membuat James yang sudah mendekatkan wajahnya dengan Boboiboy itu langsung kembali menarik dirinya dan berdehem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Somnium
Fanfiction-Boboiboy FanFiction- ____________________________ kedamaian datang lagi ke planet Bumi. Boboiboy dan teman-temannya kembali ke Bumi untuk mempertahankan kedamaian itu, sementara Fang tetap mengikuti kakaknya yang dingin,Kapten Kaizo. Para Powe...