Di dimensi ke 13, jarak beribu tahun cahaya dari dimensi Bimasakti.Sebuah kapal angkasa tampak melayang di antara bebatuan luar angkasa dari kecil hingga yang terbesar. Dengan menggunakan efek Transparan, kapal tersebut tak terlihat seujung sentipun oleh kapal lainnya yang mungkin berada tak jauh dari sana.
Kehidupan di dalam kapal itu terasa dengan kesibukan yang ada disana. Beberapa orang manusia dan bahkan makhluk yang tak diketahui namanya bekerja sama untuk mengoperasikan kapal itu. Mereka bekerja dengan sangat serius, karena mereka tahu, bahwa bos mereka saat ini sedang dalam keadaan yang tidak menyenangkan.
Sebuah pintu di penghujung lorong area terjaga di kapal itu terbuka oleh seorang pemuda. Tatapan matanya tajam seperti pemangsa dan rahangnya yang kokoh tampak mengeluarkan aura ketegasannya. Memberikan karisma kepemimpinan yang tak seorangpun mau menghadapinya.
Ketika pemuda itu akhirnya melangkah terlalu masuk melewati pintu yang kini tertutup, seorang pria berjubah putih yang bertugas di ruangan itupun akhirnya menoleh padanya.
" Selamat datang, Kapten Kaizo." Ucap pria itu sambil tersenyum.dirinya yang tadi duduk kini berdiri dan menghampiri pemuda yang ia sebut sebagai Kapten itu.
Kaizo hanya menoleh sebentar pada pemuda itu tanpa membalas sapaannya. Pria berjubah bernama James itu pun hanya bisa menghela nafas pasta. Ia sudah cukup terbiasa menghadapi sifat Kaizo yang memang sudah pada dasarnya dingin. Sedikit merepotkan untuk memulai sebuah hubungan menyenangkan dengan pemuda itu.
" Bagaimana keadaannya?" Tanya Kaizo langsung ke poin awal alasannya berkunjung ke ruangan itu dan mengabaikan beberapa berkas kerjanya.
Mendengar pertanyaan dari sang kapten. James tertegun, dia menoleh ke belakang bahunya. Dimana ada tubuh seorang pemuda terbaring di atas brangkar. Keduanya mendekati brangkar itu, pemuda yang terbaring itu tampak tertidur dengan cukup pulas walaupun wajahnya tampak pucat sekali. Rambut gelapnya menempel di sepanjang tengkuknya dan pelipisnya hingga menutupi sedikit bagian mata. Nafasnya sudah sedikit teratur.
Kaizo menggerakkan tangannya untuk menyingkirkan rambut itu dari mata adiknya. Dahinya berkerut tanda kekhawatiran tengah menghinggapinya. Melihat adiknya dalam keadaan tak baik seperti ini membuatnya takut.
" Fang masih sering bermimpi buruk. Tadi dia mengalaminya lagi jadi aku membangunkannya dan memberikan obat penenang." James menjawab pertanyaan Kaizo tadi, matanya menatap tepat ke tubuh pemuda bernama Fang itu " Untuk saat ini, kita bisa tenang.".
" Apa yang sebenarnya terjadi?. Fang tak pernah seperti ini sebelumnya." Ujar Kaizo.
Fang, adiknya sering mengalami mimpi buruk yang berlebihan belakangan ini. Ini terjadi semenjak kapal mereka tanpa sengaja memasuki portal menuju dimensi 13, sebuah dimensi yang tak sebaiknya dikunjungi karena beberapa alasan. Dan sampai sekarang mereka belum bisa menemukan jalan keluar. Entah bagaimana semua portal tertutup.
Awalnya mimpi buruk yang dialami Fang tidak terlalu mengganggu. Tetapi, lama-kelamaan hal itu menjadi hal yang mengerikan bagi Fang. Ia seperti diteror, ia selalu berkeringat dan berwajah pucat dan tak jarang dirinya tumbang di tengah-tengah melaksanakan misinya. Hal itu membuat Kaizo khawatir dan memutuskan agar Fang beristirahat saja dan tidak mengikuti beberapa misi untuk kedepannya.
Awalnya Fang menolak seperti yang diduga Kaizo. Karena ia tak ingin kondisi adiknya menjadi lebih buruk dari pada ini, ia akhirnya menjadi sedikit keras pada Fang hingga akhirnya adiknya itu menyerah dan setuju untuk tidak mengikuti misi untuk kedepannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/185167500-288-k169851.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Somnium
Fanfiction-Boboiboy FanFiction- ____________________________ kedamaian datang lagi ke planet Bumi. Boboiboy dan teman-temannya kembali ke Bumi untuk mempertahankan kedamaian itu, sementara Fang tetap mengikuti kakaknya yang dingin,Kapten Kaizo. Para Powe...