Page 2

31.1K 3K 334
                                    

- 27 April 2013 -

Page 2 : Because of You

🍁🍁🍁🍁🍁

"Al.."

"Hm? Iya?" sahut Alaska tanpa menoleh sedikitpun ke Jena. Pandangannya masih sibuk mengetik sesuatu di laptop

Jena perlahan menunduk, lalu mengusap pelan perutnya. "Kalo aku hamil lagi... kamu setuju nggak?"

Alaska tiba-tiba terdiam. Hening sesaat.

"Hamil lagi?" Alaska pun menutup laptopnya, lalu berjalan menghampiri Jena di kasur. "Emangnya aku sama Rafka belum bisa bikin kamu bahagia ya?"

Jena menggeleng lemah. "Bukan gitu..."

"Terus apa?"

"Aku takut aja... semenjak Rafka udah gede, kamu jadi jarang pulang ke rumah. Gak kayak dulu, dulu kamu masih perhatian waktu aku lagi hamil," gumam Jena. Bibirnya cemberut 2 cm sambil sesekali matanya melirik ke Alaska.

Alaska terkekeh gemas, kemudian mencubit kedua pipi Jena. "Hayo.. mulai lagi kan ngambeknya. Dulu waktu aku kasih perhatian, kamu nya yang cuek. Sekarang aku sibuk kerja, kamu malah rewel minta perhatian."

Jena langsung menepis kesal tangan Alaska. "Ih! Sebel! Tau ah. Bete."

Alaska makin ketawa lebar. Namun dengan cepat menarik Jena ke dalam pelukannya. Sejenak Alaska menghela napas panjang sembari mengelus rambut Jena.

"Jangan dulu ya... nunggu kerjaanku beres dulu, baru boleh hamil lagi. Kan kamu tau sendiri semenjak Mama meninggal, gaada lagi yang bantuin Papa ngurusin perusahaan. Apalagi sekarang saham perusahaannya Papa makin turun tiap tahun. Sabar dulu ya sayang," bisik Alaska, lalu mencium sekilas kening Jena dan kembali beranjak menuju ruang kerjanya lagi.

Jena hanya bisa tersenyum. Tapi entah kenapa air matanya tiba-tiba mengalir turun.

Perlahan Jena meraih tas nya lalu mengeluarkan testpack beserta hasil pemeriksaan dokter kandungan yang menyatakan kalau dirinya positif hamil.

Jena terus memperhatikan dua garis di testpack itu. Sesekali jemari Jena ikut mengelus perutnya.

"Gapapa sayang... meskipun Ayah masih belum nerima kamu, tapi Bunda bakal selalu ada buat kamu. Bunda pasti akan jagain kamu kok. Bunda janji, setelah kamu lahir, Ayah pasti seneng ngeliat kamu. Kita bikin surprise buat Ayah sama Kakak Rafka ya?"

🍁🍁🍁🍁🍁

KRIIIIIING

Bel pulang sekolah pun akhirnya berbunyi nyaring. Untunglah bapak-bapak TU tidak lupa untuk memencet tombolnya. Pasalnya jam pulang sekolah sudah lewat 15 menit yang lalu.

Buru-buru Rafka menggapai tasnya dan berlari melesat keluar dari kelas. Namun langkah Rafka terhenti ketika mendapati si Rizky lagi bersandar di samping pintu kelasnya.

"Bang, dipanggil Ayah," ujar Rizky tanpa berpaling sedikitpun dari layar ponselnya.

Rafka hanya diam tak menggubris. Kedua bola matanya justru terfokus ngeliat Agnes dan temen-temennya yang lagi jalan menuju parkiran.

Rafka hendak berlari menyusul, namun seseorang tiba-tiba merangkul pundaknya dari belakang.

"Gimana bro progress kencan lo? Masih batas wajar kan?" si Ucup rupanya, lagi berkicau.

Rafka semakin gopoh waktu Agnes mulai gak keliatan dari pandangannya.

"Bentar Cup--"

"Eits! Wait-wait!!" Ucup langsung menarik kerah belakang seragamnya Rafka biar gak jadi kabur. "Sabar bro, sabar..."

"Itu! si Agnes--"

"Iya gue tau. Tenang, si Agnes gak bakalan berubah jadi hulk kok kalo lo gak nyusul dia," ujar Ucup.

Sedetik kemudian pandangan Ucup tertuju pada Rizky yang asyik ngeliatin mereka berdua.

"Lo adeknya Rafka kan?" tanya Ucup

Rizky hanya menghela napas malas lalu memakai lagi headphone yang tergantung di lehernya. "Bukan."

"Oke, mantap. Kalo gue jadi lo sih, gue juga bakal bilang kayak gitu." Ucup terkekeh kecil, lalu balik mantengin Rafka lagi. Kini tangan Ucup sedikit mukul-mukul punggung Rafka.

"Raf, dengerin gue, sebelum lo jadi sadboy, gue mau klarifikasi bentar--"

"Apaan sih lo!" Rafka menepis tangan Ucup

Namun Ucup makin beringas jewer kuping si Rafka.

"Gue barusan dapet info kalo si Agnes lagi PDKT sama anak SMK Intel sebelah" bisik Ucup

"Ya trus? Apa hubungannya sama gue?"

"Argh! Ya elo gak ada jual mahalnya gitu?! Cowok tuh harus bisa main tarik ulur men!" Ucup mengepalkan kedua tangannya menggebu-gebu. "Hari ini lo udah terlanjur ngeluarin kartu Joker lo, jadi lo yang harus pinter ngatur strategi. Jangan cuman modal disenyumin doang, lo jadi bucin lembek kayak gini."

Rizky yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka berdua cuman bisa menahan ketawanya, biar gak kelepasan.

Langsung aja Rafka menginjak kaki Rizky. "Apa lo pake ketawa-ketawa segala?"

"Gapapa. Miris aja gue liat kisah cinta lo Bang"

"Awas lo di rumah ntar." Rafka mengancam.

Ucup makin menjewer telinga Rafka gemas. "Gini aja, gue punya ide. Ntar waktu lo kencan, eh bentar--lo berdua mau kencan kemana?"

"Nonton film di bioskop," jawab Rafka sambil berusaha ngelepasin tangan Ucup dari telinganya. "Cup! Bisa gak sih lo gausah narik telinga gue?"

"Wah wah... lo berdua pasti mau nonton film 18 plus-plus kan?" Ucup tiba-tiba bertepuk tangan. "Parah sih, nonton di bioskop lagi, pasti HD tuh. Warna-warni."

"Sinting lo!"

Rafka pun bangkit dan langsung beranjak pergi ke parkiran, nyusul si Agnes.

Ninggalin si Ucup yang sekarang lagi diem-diem an sama Rizky.

"Btw, cewek lo mana?" Ucup mulai berkicau ngelantur lagi.

"Gue gak ngejar cewek. Cewek yang ngejar gue," ujar Rizky singkat lalu ikutan pergi ninggalin si Ucup sendirian.

"Anjrit lo! Gaada sopan-sopannya sama kakak kelas, woy!"

Tbc.

Jangan lupa vote dan comment ya ❤

Saranghae~

😙

NB : Kalo kurang nyaman sama jalan ceritanya, gapapa kok kalian bisa ganti cari cerita lain. Daripada nanti kalian pusing + emosi sendiri, kan author jadi merasa bersalah wkwkwk

Daddy's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang