[13] Jebakan

8.2K 1.1K 258
                                    

BRUMM

Motor sport yang Rafka kendarai berhenti tepat di depan halaman sebuah rumah bercat putih mewah dengan tiga lantai.

Untung saja pelajaran hari ini tidak terlalu full, alhasil para siswa bisa dipulangkan 1 jam lebih awal dari biasanya.

Terlihat Rafka sibuk membantu Agnes turun dari jok belakang motornya yang cukup tinggi.

"Hati-hati," ujar Rafka.

Agnes hanya mengangguk kecil dibalik helmnya sambil terus berpegangan erat pada tangan Rafka.

Akhirnya gadis itu berhasil turun setelah cukup lama berkutat dengan tas dan roknya yang hampir kesangkut.

Agnes mulai melepas helmnya, sementara Rafka sibuk melepas jaket motor.

"Rafka," panggil Agnes.

"Hm?"

"Aku--"

TIN TIN!

Tiba-tiba sebuah mobil BMW merah berhenti tepat dihadapan mereka berdua. Terlihat dua orang perempuan cantik berpakaian seksi keluar dari dalam mobil dan menghampiri Agnes.

"Ya ampun, Agnes... lo kurusan banget sekarang."

"Iya, makin langsing, makin glowing. Perawatan dimana?"

Agnes tertawa kecil. "Kalian mah bisa aja."

Agnes pun merentangkan tangannya, memeluk erat kedua gadis itu.

"Lo masih inget nama gue kan?" Seorang gadis berambut pirang memberikan tatapan penasaran pada Agnes.

"Gue juga. Lo gak lupa kan sama kita berdua?" Gadis berambut coklat bergelombang disampingnya ikut menyahuti.

"Mana ada gue lupain bad bitch kayak kalian berdua. Clara, Bella."

Jawaban Agnes membuat Clara dan Bella langsung tertawa senang.

"Ternyata bestie gue yang satu ini gak berubah ya," ujar Clara.

Bella mengangguk setuju. "Bener. Masih bar-bar kayak dulu."

Agnes tersenyum kecil, kemudian menoleh sebentar ke arah Rafka yang nampak sibuk main HP diatas motor.

"Dia siapa, Nes?" bisik Clara.

"Pacar gue."

Seketika Clara dan Bella mendelik kaget. "P-Pacar?!"

Agnes mengangguk santai. "Kenapa emangnya?"

Clara dan Bella saling menatap satu sama lain, sebelum akhirnya memberikan tatapan tak percaya pada Agnes. "Lo udah move on, Nes?"

"Eeemm..." Agnes sedikit melirik takut ke arah Rafka yang kini menatapnya. "I-Iya."

"Sumpah, gue kira lo masih lanjut sama Reno," tutur Clara.

Bella mengangguk. "Bener. Padahal Reno lagi nunggu di dalem mobil."

"Ha?!" Agnes melotot kaget, kemudian mengecek mobil merah tersebut dari kejauhan. "Dia ikut sama kalian berdua kesini?"

"Ya iya lah, siapa lagi emangnya yang bisa nyetir mobil sejago Reno. Kita berdua juga diajakin kesini buat jemput lo," jawab Clara.

Agnes memicingkan matanya gak paham. "Ha? Jemput? Mau kemana emangnya?"

"Ada deh... Tempat kesukaan lo pokoknya." Bella mengedipkan mata jahil.

Clara bersedekap dada. "Kenangan lo pertama kali ketemu sama Reno. Kan kita berdua yang mak comblangin lo sama Reno di club waktu itu. Lo gak lupa kan, Nes?"

Daddy's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang