[7] Mereka Kembali

12.2K 1.7K 1.1K
                                    

Double update ❤️

Dalam keheningan canggung selama perjalanan, akhirnya mobil Alaska sampai juga di depan sebuah rumah kontrakan minimalis yang terawat sangat rapi. Meskipun kecil dan sederhana, tapi terlihat begitu asri dengan berbagai tanaman bunga yang tumbuh disekitar tamannya.

Alaska turun duluan dari mobil, lalu melangkah ke sisi lainnya untuk membukakan pintu mobil.

Kajen perlahan turun sambil menggendong Deluna di pangkuannya.

"Makasih..." ucap Kajen.

Alaska hanya tersenyum tipis.

"Mampir dulu yuk," tawar Kajen.

"Gausah, gapapa. Ngerepotin." Alaska menolak.

Tiba-tiba Deluna minta diturunin dari gendongan, lalu menarik paksa tangan Alaska masuk ke dalam rumah.

"Om, bantuin Deluna nangkep cicak."

"Ha?"

"Rumah Deluna banyak cicaknya, tapi ayah takut nangkep cicak. Jadinya malah makin banyak waktu ayah meninggal."

***

Alaska mematung kaku melihat puluhan cicak itu menempel di dinding kamar Deluna.

"Ambil, Om" titah Deluna.

Alaska meneguk ludahnya gugup sembari memperhatikan binatang merayap itu.

Tiba-tiba tubuh Alaska jadi merinding sendiri. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan cicak secara langsung.

"Ayo, Om..." Deluna sedikit mendorong punggung Alaska untuk mendekat.

Namun Alaska masih diam di tempat, mengumpulkan raga dan nyalinya.

Karena sejujurnya, Alaska sangat takut sama cicak.

Alaska berbalik badan lemas. "Yang lain dong... jangan cicak."

"Tapi kan disini cuman ada cicak. Gimana sih Om?!" Deluna sedikit menggertak.

"Deluna... gak boleh ngomong gitu..."

Terdengar sayup suara Kajen yang menasehati Deluna dari luar kamar.

Alaska pun menunduk menatap Deluna. "Om bantuin kamu gendong aja ya. Ntar kamu yang ambil cicaknya."

Deluna langsung bersedekap dada kesal. Ish, cemen banget sih.

Sedetik kemudian, Deluna merentangkan kedua tangannya minta digendong.

Alaska pun menggendong Deluna naik ke atas lehernya.

Tangan Deluna mulai meraih salah satu cicak itu dari dinding

Kluget

Kluget

Cicak itu menggeliat dan gak sengaja jatuh masuk ke dalam bajunya Alaska.

Seketika Alaska menjerit kencang, lalu menurunkan Deluna dari atas lehernya. Alaska refleks berlari kabur keluar dari kamar sambil menggaruk badan.

Alaska yang kegelian terpaksa membuka seluruh bajunya hingga bertelanjang dada.

"Wow... kotak-kotak." Suara Deluna membuat Alaska tersadar dan terkejut begitu melihat kelakuannya ini.

Kajen yang berada di dapur seketika melotot tak bisa berkata-kata sambil memegang spatula di tangannya.

Buru-buru Alaska memakai bajunya lagi dan mencari kamar mandi, secepatnya. Urat malunya benar-benar putus.

Daddy's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang