NB : mulai part ini dan seterusnya, alurnya udah maju ya (pas Rafka udah gede). Gaada flashback lagi.
🍁🍁🍁
"Al..."
"Alaska"
"ALASKA!!"
Alaska seketika tersadar dari lamunannya. "Ya?"
Thoriq membuang jauh-jauh silet yang sedari tadi digenggam erat oleh Alaska. "Gila lo ya?! Lo mau koid bunuh diri hah?!!"
Alaska melirik bingung telapak tangannya yang sudah dipenuhi bercak darah. Bahkan sedikit bulir darah itu terlihat menetes ke lembar buku tahunan sekolah edisi angkatan lama.
Ternyata, sedari tadi Alaska melamuni foto Jena di buku tahunan tersebut.
Thoriq berkacak pinggang frustasi sambil mengibas-ngibaskan seragam olahraganya. Sesekali peluit yang tergantung di leher Thoriq ikut memantul ke kanan dan kiri.
Jujur saja, menjadi guru olahraga membuat Thoriq benar-benar kewalahan mengajari bocah-bocah di SMA Adinata ini. Lagi serius mengajar materi roll depan, eh malah semua muridnya kabur main basket.
Thoriq kan capek teriak-teriak. Suara emasnya itu terlalu merdu untuk didengar oleh orang biasa.
Alaska pun menutup buku tahunan itu, lalu mengembalikannya lagi di lemari ruang BK. Alaska nekad banting stir merubah nasib dari seorang CEO perusahaan menjadi seorang guru BK. Hal itu semata-mata dia lakukan untuk menjaga Rafka dan Rizky.
Alaska bosan mendengar curhatan dari wali kelas dan beberapa guru yang geram dengan kelakuan Rafka. Akhirnya, gak tanggung-tanggung, Alaska pun melamar menjadi guru BK biar bisa mengawasi Rafka. Sekaligus mengawasi Rizky juga.
Sebenernya Rafka siswa yang pintar, juara kelas lagi, tapi kadang tingkah lakunya gak bisa ditebak. Apalagi semenjak Alaska menjadi guru BK di sekolah ini. Rafka makin beringas melanggar seluruh peraturan dan bertindak anarkis.
Tiba-tiba Thoriq duduk diatas meja sambil nyengir ke Alaska yang masih melamun.
"Eh, Al, gue punya kabar hot news buat lo. Tapi jangan kaget ya."
"Apaan?" Alaska memutar kursi kerjanya malas.
"Anak lo, si Rafka, lagi main tarik ulur sama cewek di kantin."
Alaska langsung bangkit melesat keluar dari ruang BK. "Bangsat!"
Thoriq terkekeh melihat Alaska yang berlari kesetanan menuju kantin.
"Nitip nasgor satu ya, Al!!" teriak Thoriq.
"NASGOR BAPAK LO!!"
***
Alaska langsung duduk dihadapan Rafka begitu melihat anaknya itu sedang makan berduaan sama seorang cewek di meja kantin.
Rafka yang tadinya asyik mengobrol dengan Agnes, seketika terdiam kesal melihat kehadiran Alaska.
"Eherm!!" Alaska sengaja berdehem kencang sembari menyilangkan kakinya seperti seorang mafia.
Rafka masih diam tak merespon, berusaha keras menahan emosi yang tiba-tiba bergejolak di dalam hatinya.
Sementara Agnes terlihat menepuk pelan bahu Rafka berkali-kali. "Raf, ada Pak Alaska. Gimana nih? Aku takut..."
Alaska kini menatap tajam pada Agnes.
"Mbaknya tolong duduk geseran dikit. Jangan nempel-nempel kayak amuba ke anak saya," titah Alaska.
Klak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Girl
Teen Fiction"Rafkaaa!! Ini bayi siapa digeletakin di teras!?" Rafka terbelalak kaget, kemudian berlari menghampiri ayahnya di teras. "Bayi??" "Katanya bayi ini bayi kamu. Kamu habis ena-ena sama siapa!!" "Lho Rafka gatau apa-apa Yah" ujar Rafka lalu menatap bin...