[12] Nikah Lagi?

9.1K 1K 366
                                    

Di dalam sebuah toilet cewek, terdengar suara mengerikan di dalam satu bilik. Bukan, bukan hantu maupun arwah penasaran, melainkan si Flora yang sedang adu drama dengan dirinya sendiri.

"Argh!!"

Flora terus mengerang frustasi sembari membersihkan bekas lumut di seragam barunya yang tak kunjung hilang juga. Entah alasan apa yang harus ia siapkan di rumah nanti tatkala nenek dan kakeknya melihat keadaannya seperti ini.

Bahkan Flora juga gagal mengambil bunga teratai itu karena ternyata sangat susah dicabut, seperti memang sengaja dibiarkan untuk tumbuh disitu.

Eh btw si Sherly rese itu kemana? Tumben gak muncul bantuin gue, batin Flora.

"Sorry Flo, gue gak bisa masuk toilet ini! Energinya terlalu negatif, ntar bisa-bisa gue menghilang selamanya!" teriak Sherly entah dari arah mana. Sepertinya dari arah luar toilet, atau nggak dari atap genteng.

"Alesan lo mah! Bilang aja mager bantuin gue.

"Dibilangin ngeyel!" balas Sherly. "Udah belom lo disana?"

Kali ini Flora tak menjawab pertanyaan Sherly. Ia terlalu kesal dengan kemunculan Sherly yang cuman ada maunya doang. Di kala masa-masa sulit kayak begini, dimana seharusnya Flora membutuhkan babu untuk membantunya, si Sherly selalu aja punya 1001 alasan buat kabur.

CKLEK

Akhirnya setelah 5 menit semedi, Flora membuka pintu biliknya dan menghampiri wastafel toilet. Disana ia tak sengaja bertemu dengan Agnes yang terlihat sibuk mencuci handuk kecil.

Flora melirik sosok Agnes dari pantulan kaca di depan wastafel.

Dia kan cewek yang di lorong tadi. Ngapain bawa handuk sama baskom segala, batin Flora penasaran.

Tanpa sadar Flora mengibas-ngibaskan tangannya yang masih kotor berlumpur hingga tak sengaja mengenai pipi Agnes.

"Aaahh!!!" teriak Agnes heboh.

Flora terjingkat kaget tanpa mengetahui kesalahannya. Ngapain nih anak teriak-teriak sendiri? Kesurupan?

BYUR

Tiba-tiba Agnes menyiram sisa air dingin di baskom tepat ke arah wajah Flora.

"Dasar cewek jorok!! Bisa-bisanya lo nyipratin lumpur ke muka gue, iiuuuh.." bentak Agnes.

Flora mengepalkan tangannya kesal sambil terpejam. Sedetik kemudian ia mengusap wajahnya, lalu membungkuk sebentar di hadapan Agnes.

"Maaf, gak sengaja," ucap Flora.

Agnes malah mendorong tubuh Flora hingga terjatuh cukup keras ke atas lantai.

BRUGH

Agnes kembali menatap kaca wastafel tanpa memerdulikan Flora yang mengerang kesakitan.

"Baru kali ini wajah gue dikotori lumpur menjijikkan kayak gini." Agnes mengelap jijik bekas lumpur itu dari wajahnya. "Kalo bukan di sekolah, udah mampus riwayat lo."

Flora berusaha keras menahan emosinya dan memilih untuk minggat saja dari tempat ini. Memang benar kata Sherly, sepertinya terlalu banyak hawa negatif disini.

"E eh! Bentar! Mau kemana lo, hah? Kabur?"

Tiba-tiba Agnes menahan lengan Flora, mencengkramnya kuat.

Flora masih enggan untuk meladeni. Hanya helaan napas berat yang terus terdengar keluar dari mulutnya.

"Lo anak kelas berapa? Songong banget kelihatannya," cibir Agnes, kemudian melirik sinis seragam Flora yang bersih tanpa satupun badge terpasang.

Daddy's GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang