Rafka memarkirkan motornya sembarangan begitu melihat mobil merah di depannya berhenti di halaman parkir sebuah bar mewah. Terlihat Reno menuntun Agnes keluar dari dalam mobil dan mengajaknya masuk ke dalam bar.
Rafka mencoba berlari mengejar mereka, namun sayangnya ia harus ditahan oleh satpam-satpam penjaga bar yang bertubuh sangat kekar.
"Biarin gue masuk!" bentak Rafka ketika para satpam itu menghalangi akses masuk.
Rafka masih terus berusaha menerobos, hingga membuat para satpam itu kehilangan kesabaran dan menyeret paksa Rafka untuk menjauh.
Rafka memberontak sekuat tenaga. "Lepasin!!"
Hingga tanpa diduga, seorang perempuan menghampiri satpam-satpam tersebut dan menarik lengan Rafka.
"Berhenti, Pak. Dia pacar saya," ujar Bella, membuat Rafka langsung mengernyit kaget.
Sedetik kemudian, Clara tiba-tiba muncul di samping Bella dan memberikan sebuah member card pada satpam tersebut.
"Bapak gausah khawatir. Kami berdua member VIP disini," ucap Clara santai sambil bersedekap dada.
Para satpam itu hanya bisa terdiam sembari meneliti secara detail member card tersebut. Tak beberapa lama kemudian, akhirnya mereka pun diizinkan untuk masuk.
Rafka menyentak keras tangan Bella begitu ia sampai di lobby bar.
"Sekali lagi gue denger lo ngaku-ngaku jadi pacar gue, jangan harap lo bisa keluar dari sini hidup-hidup. Ngerti?!" ancam Rafka. Kedua alisnya saling bertautan diiringi dengan tatapan tajam seperti elang.
Bella malah cekikikan senang, lalu memeluk erat tubuh Rafka.
"Iya, sayang. Aku ngerti kok~"
Bella mulai menempelkan separuh wajahnya di dada Rafka.
Langsung saja Rafka mendorong Bella menjauh dari tubuhnya.
"Dasar cewek aneh. Gila."
Bella malah mengangguk setuju. "Iya, aku kan tergila-gila sama kamu, sayang."
Rafka melenggang pergi tanpa memperdulikan ucapan Bella. Sementara Bella hanya berdiri diam melihat siluet Rafka yang menghilang di kerumunan.
"Cowok keras kepala gak pantes buat diperjuangin." Clara sedikit menyenggol bahu Bella.
Bella cemberut, kemudian menghentakkan kakinya seperti anak kecil yang lagi ngambek. "Tapi dia tipe gue bangeeeett... Gimana dong?"
"Ya cari yang lain lah. Masa lo mau nikung si Agnes, temen lo sendiri."
"Ya gapapa. Kalo emang jodoh ya siapa yang bakal nolak."
Clara mengerlingkan mata jengah. "Masalahnya Rafka nya yang gak mau sama elo!"
"Harus mau!"
"Bel..." Clara melirik Bella sambil menghela napas lelah. "Gausah mulai deh."
"Tapi sampe kapan gue harus nunggu... ih, bete," gerutu Bella.
"Tunggu dramanya selesai dulu."
Clara mengarahkan dagunya ke arah sofa di ujung ruangan. Terlihat disana Reno dan Agnes yang sedang duduk berduaan bersama pasangan lain yang ikut party dan minum-minum.
Tak lama kemudian, sosok Rafka datang menghampiri area itu dan langsung menarik lengan Agnes untuk diajak pergi.
"Pulang. Gue mau ngomong sama lo," desis Rafka.
Agnes justru menyentak kasar tangan Rafka, kemudian bersedekap dada.
"Gamau! Kamu belum minta maaf tadi sama aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Girl
Teen Fiction"Rafkaaa!! Ini bayi siapa digeletakin di teras!?" Rafka terbelalak kaget, kemudian berlari menghampiri ayahnya di teras. "Bayi??" "Katanya bayi ini bayi kamu. Kamu habis ena-ena sama siapa!!" "Lho Rafka gatau apa-apa Yah" ujar Rafka lalu menatap bin...