Bagian 10

2.8K 235 11
                                    

Prilly memasukan password apartmen Ali yang katanya ulang-tahun Alivia. Namun, sudah beberapa kali Prilly mencobanya, tetap saja tak bisa, ia memikirkan hal yang mungkin saja masuk akal untuk mencoba memakai password lain, mungkin saja Ali menggantinya tanpa sepengetahuannya sendiri. Prilly memasukan tanggal pernikahannya, yakni tanggal hari ini.

12-09-2021

Prilly tercengang saat pintu bisa terbuka, ia tersenyum lebar saat Ali diam-diam mengganti password apartmen dengan tanggal pernikahan, benar-benar diluar dugaan, bukan?

Prilly memasuki apartmen dan tercengang melihat Ali sudah berada didalam apartmen dan sedang menonton Televisi dengan kopi yang berada diatas meja. Prilly meneguk ludahnya sendiri, siap-siap deh kena amukan lagi.

"Sudah saya bilang, pakai 100ribu saja cukup, kenapa sampai 2juta?" cerca Ali tanpa melihat ke arah Prilly.

Prilly meletakan paper bag yang berjumlah enam itu dan menghampiri Ali. "Pelit banget jadi suami. Gak semuanya kok, sebagian aku pake buat kebutuhan," ujar Prilly.

Ali mendelik membuat Prilly mengelus dadanya. "100ribu harus cukup buat semua keperluan kamu. Saya, kan, sudah bilang, pakai 100ribu saja, bukannya malah membeli barang-barang yang tak penting," kata Ali dengan notasi tinggi.

"Kaya-kaya kok pelit," batin Prilly.

"Terserah deh, udah telanjur juga. Uang suami itu milik istri juga, masa perhitungan banget jadi suami," cetus Prilly dan langsung meninggalkan Ali, tak lupa dengan beberapa paper bag miliknya.

"Kamu ya------"

Belum sempat Ali memarahi Prilly. Prilly malah langsung menutup pintu kamarnya rapat-rapat membuat Ali hanya bisa mengelus dadanya dan harus bersabar selama 10bulan ini.

Malam harinya------- Ali berdiri didepan kamar Prilly, sejak kejadian ia memarahi Prilly, Prilly sama sekali belum keluar dari kamarnya. Ali mengangkat tangannya dan hendak mengentuk pintu. Namun, pintu terlebih dahulu terbuka menampilkan wajah Prilly yang masam.

"Ada apa? Mau marahin lagi? Mau minta AT------"

Belum sempat Prilly meneruskan perkataannya, Ali memberikan buku pada Prilly, tentu saja membuat Prilly langsung menatap ke arah Ali dengan tatapan bingungnya, tangannya langsung mengambil dan membaca judul buku itu.

"Resep masakan nasional dan aneka kue, what? Yang bener aja?" sentak Prilly dengan tampang kagetnya. Ali bersandar pada dinding dan menatap Prilly dengan tatapan yang membuat Prilly kesal seketika.

"Belajar masak, bukan makan aja yang bisa," ujar Ali. Namun, mengandung sindiran pedas untuk Prilly.

"Bilijir misik, bikin mikin iji ying bisi," cibir Prilly didepan Ali.

Ali mendengus kesal, lalu memilih meninggalkan Prilly sendirian dengan cibiran yang selalu terdengar dari mulut wanita pemaksa itu, Prilly menghentakan kakinya, lalu menutup pintunya rapat-rapat.

- MyDoctor -

Dengan kopiah hitam serta koko putih yang ia pakai, Ali berjalan ke arah kamar Prilly dengan mata yang terus memantau jam yang baru jam 04.20wib, ia berdeham, lalu tangannya terangkat untuk mengetuk pintu kamar Prilly.

TOK TOK TOK

"Illyana?"

TOK TOK TOK

Ali menghela nafasnya dan sabar.

TOK TOK TOK

MY DOCTOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang