Bagian 36

2.9K 388 37
                                    

Dengan sekali sentuhan yaitu mengikat tali dresnya ke belakang, Prilly sudah siap untuk pergi ke Rumah Sakit. Sungguh ia sangat penasaran dengan hasil yang akan dokter berikan nanti, terlebih mengingat sudah sebulan sejak peristiwa ia bertemu dengan mantan teman kampusnya, Prilly belum menstruasi sama sekali, sebelumnya ia sudah cek melalui alat testpeck, tetapi ia ragu dengan hasilnya.

Subuh-subuh sekali Ali sudah pergi ke Rumah Sakit, bahkan suaminya untuk sebelum sempat sarapan, hanya meminum air dan berkata;

"Senyuman kamu aja bikin aku kenyang kok."

Basi!

Prilly mengoles lipbam merah merona ke bibirnya dan setelah itu ia sudah perpect. Kali ini ia pergi diam-diam tanpa sepengetahuan Ali sama sekali, hitung-hitung memberi kejutan dan ulang tahun dia.

"Semoga aja kamu itu beneran ada di rahim mama," batin Prilly berharap. Prilly mengambil slingbag lalu pergi meninggalkan Rumah.

Satu denting chat membuat langkahnya terhenti. Prilly berdecak kesal melihat satu pesan dari Arka yang memintanya untuk datang ke Rumah.

"Ganggu banget ni bocah!" dumel Prilly.

Prilly menyambar kunci mobil milik Ali yang tergeletak di atas laci. Ia benar-benar tak sabar untuk segera mengecek semuanya.

.

"Astagaa! Arka bener-bener tuh bocah nyebelinnya pake banget. Ngapain juga tuh anak terus-terusan ng-chat segala, sampe nelepon. Ogah banget gue angkat, monmaaf ya Ka. Kakak lo lagi sibuk," dumel Prilly kesal.

Pandangannya terus tertuju pada isi dalam tasnya, tanpa melihat ke depan.

BRUK

Ponselnya terlempar membuat Prilly langsung melotot tak menyangka.

"BRENGSEK! HP GUE!"

Matanya langsung menatap tajam pada seseorang yang membuat matanya berkedip terkejut. Tangannya bergetar dan dingin, Prilly langsung memungut ponselnya dan hendak pergi. Namun, orang itu menahan pundaknya agar tidak pergi kemana-mana.

keringat mulai membasahi dahi Prilly saat orang itu mengusap lehernya dengan lembut. Menarik tubuhnya agar mendekat lalu masuk ke dalam dekapan hangat orang yang ia takuti.

"Kenapa ke RS ini? Kenapa gak RS tempat aku kerja!"

Astaga, dia benar-benar?!

Prilly meneguk ludahnya susah-susah, ia melepaskan dekapannya lalu mendorong sedikit. "Mau main aja. Emangnya gak boleh?" elak Prilly dengan nada bertanya.

Orang itu kembali menarik tubuh mungil Prilly tanpa tahu tempat sama sekali. Wajahnya mendekat dan mendekati. Prilly menutup matanya karena ia tahu orang ini akan menciumnya.

"Kamu perlu izin suami kamu buat keluar Rumah, sedangkan kamu gak izin. Kamu tau itu,'kan?"

Reflek Prilly membuka mata lalu mendorong tubuh Ali kesal. Kirain bakalan di cium eh malah dibisikin. Dasar suami aneh!

Ali dengan wajah datarnya hanya bisa memandang gemas pada Prilly yang mungkin saja kesal atas ulahnya.

"Maaf ya PakSu!" balas Prilly kesal.

Ali melihat sekitar. Shit!! Ternyata banyak orang melihatnya bersama Prilly. Tanpa meminta izin, Ali langsung menarik Prilly untuk pergi menjauh mencari tempat yang sepi untuk berbicara dengannya.

MY DOCTOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang