Bagian 6

2.8K 254 12
                                    

Prilly mengucek matanya yang terasa perih lalu bangun dari tidurnya. Prilly terperangah menatap sekelilingnya yang dipenuhi oleh serba warna putih, kecuali sofa dan beberapa miniatur yang terpajang rapi. Prilly meneguk ludahnya sendiri.

"Ternyata dia kaya," batin Prilly.

"Merepotan!"

Prilly langsung menoleh saat mendengar desiran dari Ali. Prilly menatap sinis lalu mengambil air putih yang berada didepannya.

"Minum obat, sekarang! Jangan membuat saya kerepotan gara-gara kamu!" ujar Ali ketus. Prilly mengambil beberapa obat dari Dokter Ali. Matanya terus menatap Dokter Ali yang selalu saja membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Hmmm, Dokter Al beneran mau nikahin aku?" tanyanya. Ali mengusap wajahnya sendiri, ia tentunya frustasi dengan keadaan seperti ini.

Mata Prilly melirik sesuatu yang sangat menarik. Ia berlari dan mengambil kotak hitam yang berada dirak. Ali langsung berlari, agar dia tidak melihat kotak itu.

"Wow, beautiful," puji Prilly.

Prilly memasangkan cincin berbandung mawar itu pada jari manisnya. Benar-benar cantik dan sesuai dengan kesukaannya.

"Lancang sekali kamu! Lepas cincin itu!" sentak Ali. Prilly mengedipkan matanya lalu mengatupkan kedua tangannya didada.

"Gak! Cincin ini harus jadi milik aku. Aku suka! Dan, aku yakin. Cincin ini emang bakalan jadi milik aku!" tolak Prilly.

Ali menghela nafasnya. Wanita ini benar-benar membuat kesabarannya habis. Padahal cincin itu untuk menikahi dia, bagaimana mungkin sudah digunakan oleh wanita lain?

"Iya deh iya. Gak usah sok galak! Aku kembaliin kok. Eeehhh, itu siapa?"

Buru-buru Ali menutup foto itu membuat Prilly tersenyum merayu Ali.

"Pacar yaa?" tebak Prilly.

Prilly berjalan anggun menuju sofa untuk mengambil tasnya. Prilly mengambil sesuatu didalam tasnya dan memberikannya pada Ali.

"Ini apa?"

"Dokter bisa baca. Dokter bisa baca, kan? Siapa tau, Dokter buta angka hi hi hi hi," gurau Prilly.

"Berisik!"

Ali membaca dokumen yang telah terlaminating dengan baik. Alisnya mengkerut saat membaca dokumen.

Perjanjian Pra-nikah

- Tak ada hubungan badan selama pernikahan berlangsung tanpa adanya cinta.

- Melakukan kewajiban selayaknya suami-istri

-- Selama menikah, tak ada yang namanya se-kamar

- Dokter harus menyayangi buah hati saya.

- setelah 10 bulan, pernikahan ini selesai dan Dokter harus memberikan tunjangan pada saya.

- Pritta illyana -

Perjanjian apa ini? Prilly tersenyum lalu mendekatkan diri pada Ali.

"Aku cuman butuh uang selama aku hamil. Setelah 10 bulan, mungkin aku bisa cari uang aku sendiri, semua ini demi Anak aku. Dokter tenang aja, aku gak bakalan macem-macem. Cukup nikahi aku aja," kata Prilly.

Prilly tertawa saat melihat wajah menyeramkan Ali muncul. Prilly memang sudah menyiapkan semuanya, ia tentunya tak mau jika harus terikat dalam pernikahan ini. Aktingnya benar-benar menakjubkan.

MY DOCTOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang