Confusion

42 3 27
                                    

*drumroooooolll*

Halooo~

Lama tak jumpa akhirnya cerita ini lanjut juga 😆

Prepare yourself for another chaos, yorobun. Met baca!

°°°

"Nah, ini yang gue tungguin daritadi!" tukas Deby yang udah nyaris menyandang ranselnya saat melihat siapa yang datang. Dia membatalkan niatnya semula untuk beranjak dari sana.

Renata yang berada di samping Deby mendongak, melihat Hanbin memasuki sekre Gamaband diikuti sosok tinggi Lucas. Gadis itu menatap Deby dan dua orang tadi bergantian. Tapi belum sempat bertanya soal siapa yang ditunggu Deby, cewek berkacamata itu keburu bicara lagi.

"Sumpah Cas gue kesel sama lo!"

Lucas membelalakkan mata sambil menunjuk dirinya sendiri. Tanpa aba-aba Deby mendeklarasikan perang padanya yang baru datang.

"Emang siapa lagi yang namanya Lucas?" ketus Deby.

"Lo kenapa lagi sih, Deb?" tanya Hanbin. Ketua Gamaband itu geleng-geleng kepala geli melihat tingkah laku dua anak yang seringnya lebih mirip Tom & Jerry.

Tanpa membalas pertanyaan Hanbin yang nggak terlalu memerlukan jawaban itu, Deby menarik Lucas hingga anak itu langsung terduduk di sampingnya.

Bruk!

"Duh, kalo kangen biasa aja dong kak, jangan kek gini. Kebentur nih!" Lucas mengusap sikunya yang barusaja beradu dengan dinding di belakangnya. Ngilu.

"Kangen kangen jidat lo! Siku lo aja yang kepanjangan!" Deby masih ketus. "Tau ga, gara-gara lo semalem Yuta jadi ngeselin!"

"Adaow!" Lucas memekik saat Deby ngomel setengah berbisik sambil mencubit pinggangnya.

"Dih dih dih, demen nyiksa ya lo," gerutunya, lalu melanjutkan, "lagian kenapa jadi gue yang disalahin gegara dia ngeselin?"

"Soalnya lo yang salah! Abis lo nempel-nempel itu dia jadi nyebelin kelakuannya!"

"Bentar, lo ngomongnya yang jelas napa. Ngeselin gimana emang? Kayaknya dia ngeselin terus buat lo, deh," kata Lucas.

"Tiba-tiba ngatur jangan deket-deket sama cowok. Sok-sokan banget dikira siapa sih!" Deby melipat tangan.

Lalu tanpa disangka Lucas malah ketawa dengan kurangajarnya. "Hahahaha, Kak Deb ngambek gegara dicuekin si mamas nih?"

Deby menatap kesal, "Enggak ya!"

"Iya lah kalo itu!" sambar Lucas. "Lo bukan kesel ke gue itu, lo kesel aja dia tiba-tiba aneh gegara dia sebel sama gue pasti," Lucas tampak menyeringai senang.

"Berarti kan salah lo itu!" balas Deby tak mau kalah.

"Apasih lo berdua ribut mulu??" tukas Renata yang daritadi hanya mendengarkan sambil main hp, ikut geregetan. "Lo kenapa sih, Deb?"

Deby mengendikkan kepala ke arah Lucas, "Gue kesel sama nih anak—"

"Si mas-mas UKM bola jealous pas semalem ketemu di Pasar Senthir trus gue nempel-nempel. Ya ga?" Lucas memotong ucapan Deby sambil menyenggol Deby dengan bahunya, memainkan alis dengan jenaka yang sebenarnya bikin Deby pengen jitak.

"Loh semalem itu pacar lo, kak?" San yang entah sejak kapan udah ada disana menyela dengan tebakan ngawurnya. Menatap Deby dengan mata terbelalak, memasang ekspresi yang Deby yakini siap meledeknya.

COMPASS | Nakamoto YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang