Noya Lecet, Anjir!

230 11 14
                                    

Hola, Byeol is here! 🙋
Wkwkwk akhirnya memutuskan untuk publish juga setelah sibuk berhalu ria sama temen Byeol 🙂

Oiya, cerita ini terinspirasi dan hasil kerjasama dengan author "Compass" yg satunya, dan dia juga yang ngeladenin setiap ide gila soal pairing tukang tubir satu itu 😂

Kok sama-sama "Compass" bedanya apa dong? Ya temuin aja sendiri wkwkwk

And also, a lot of swearing. Read at your own risk, ok 😉

Met baca!

°°°

Gadis berambut cokelat ikal itu berjalan tergesa keluar dari gedung kuliahnya. Sekilas dia melirik jam yang melingkar di tangan kirinya, berdecak saat tahu udah nyaris jam tiga. Padahal dia harus ke sekre Gamaband dulu buat menaruh proposal event yang dia garap semalam, lalu ke perpustakaan pusat untuk mencari buku referensi tugas linguistiknya yang dideadline dua hari lagi.

Meski perpus tutupnya masih jam 8 nanti malam, dia berniat pulang normal hari ini. Dalam artian, pulang sebelum maghrib dan nggak kemana-mana lagi. Rasanya udah capek banget seharian naik turun gedung. Mana tadi dia lupa print tugas dan harus keluar sebentar di sela jam kuliahnya pula.

Makanya dia pengen cepet-cepet pulang, niatnya mau ke sekre sebentar terus ke perpus biar nggak usah lama-lama disana.

"Deby kunci motor lo ketinggalan, woy!"

Sang pemilik nama sontak berhenti, mengumpat pelan sambil menyisirkan tangan ke rambutnya gusar. Ada aja kalo lagi buru-buru!

"Buru-buru amat mbak, santai dong," ledek Bambam, cowok yang tadi memanggilnya, sambil memberikan kunci motornya.

Deby menyambar kunci dari tangan Bambam. "Santaimu kuwi, mau ke perpus keburu tutup perpusnya ntar!"

"Duile galak amat neng, pms? Lagian tutupnya masih lama kali!"

"Udah ya gue duluan. Thanks, Mbam!" sahut cewek itu tanpa menggubris omongan Bambam. Bisa-bisa dia nggak jadi ke perpus nanti.

Sementara Bambam hanya mencibirnya. Sebel banget kalau cewek itu udah manggil 'Mbam'.

Benak Deby sibuk mengkalkulasi jumlah waktu yang diperlukan untuk ke Gamaband, harus lewat mana biar sampai Gelanggang Mahasiswa lebih cepat dan segera ke perpus. Nyari satu buku diantara sekian ratus bahkan ribu buku lainnya kan nggak gampang.

Ah, gue suruh Nata ke depan aja deh biar gue ga usah masuk.

Langkah cepatnya terhenti sejenak untuk membuka aplikasi perpesanan dan langsung mencari chat Renata.


Natadecoco

Mblo
Nat

Paan
Kek lo ga jomblo aja

Bomat
Di sekre ga
?

COMPASS | Nakamoto YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang