19

944 137 2
                                    

"Kayaknya kalo gue sebutin dosa kalian satu persatu, buku 5.000 halaman pun gak akan cukup" Sinis sang sopir— ekhem, maksudnya Hyunjin.

Seperti yang kalian duga (kayaknya), Hyunjin beneran nyetir mobil dengan kondisi kakinya yang.... sedikit parah kalo kata author.

"Yaelah, luka segitu aja manja nya minta ampun" Ejek Lucas.

Hyunjin melirik Lucas melalui kaca spion disertai ekspresi jengkelnya, "gue cuma mau ngingetin kalo kaki gue ditusuk pisau"

Inget kan pelaku yang bikin Hyunjin kayak gini?

Yup, Huang Renjun!

Kini sang pelaku tengah tersenyum canggung di kursi bagian belakang, padahal gak ada yang menyebut pelakunya.

"Muka lu biasa aja bisa gak sih? Kayak orang abis kepergok nyontek aja" Hyunjin ngerasa aneh ngeliatin ekspresi Renjun yang lumayan 'unik'.

"Ah, sori sori. Muka ku seaneh itu ya?" Renjun mengusap tengkuknya canggung.

"Aneh? Banget lah" Bentar, ini kenapa Xiaojun malah ikut ikutan?

Renjun tertawa pelan, "btw..."

"...Hyunjin, kamu ingat Sungjoo kan? Dia ada dimana ya sekarang?"

Nah loh.

"Oh, em... coba tanya Hana"

Serius, ini Hyunjin beneran gak tau apa apa soal 'penjaga' yang saat itu menjadi rekannya walau hanya sebentar.

"Oh, Sungjoo yang itu ya? Seingatku dia kutinggal di pinggir kota. Kuharap dia nggak nyasar sih, hehe"

(((hehe)))

"Setan pun geleng geleng kepala liat kelakuanmu" Renjun menatap Hana yang duduk di sebelahnya, yang ditatap hanya tersenyum horor.

"Jujur, gue gak nyangka kita beneran naik mobil ber-delapan gini. Sempit banget" gumam Sungchan.

***

"Hey, ledakan bom ini gak akan terlalu besar kan?" Tanya Yuta, menaruh beberapa box berisi bom di pojok ruangan.

Jungwoo tersenyum tipis, "Menurutmu? Kita mau memusnahkan orang loh"

"Dasar. Taeil benar, kamu mengerikan ya" Yuta udah siap siap kabur kalau misalnya Jungwoo beneran seserem yang digosipin Taeil dan Jaehyun.

"Becandaa, lagian kamu sendiri pernah membunuh orang kan? Tumben banget khawatir"

Yuta mendengus, "Kalo gatau apa apa mending diem aja"

"Ngomong ngomong..."

"Apa?" Ketus Yuta.

"Santai dong. Aku cuma penasaran, apa kamu tau kalau orang yang akan memasang bom ini kebanyakan adalah orang biasa?" Tanya Jungwoo, masih dengan senyumannya.

Yuta mengerutkan dahi, "apa maksudmu?"

"Beberapa orang yang diberi tugas memasang bom ini adalah orang biasa yang tak memiliki pengalaman apapun. Pasti ada kemungkinan mereka terkena ledakan"

Hey, jantung Yuta apa tidak bisa diberi ketenangan untuk 5 menit saja?

"Biarkan aku bicara pada bos agar misi ini dibatalkan. Apa dia sudah gila menyuruh orang biasa menjalankan misi seperti ini?" Yuta meraih ponselnya, namun gerakannya dihentikan Jungwoo.

Home | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang