9

1.7K 268 8
                                    

"Tunggu sebentar, aku bakal ngambil obatnya" bisik Mark di telinga Renjun.

"Hyung!" Yangyang menolak mentah-mentah rencana Mark, kalau salah satu dari mereka tertangkap habis sudah.

"Renjun butuh obatnya, gue bawa senjata kok. Kalian sembunyi dulu di sini" Mark memberi isyarat agar Yangyang tetap diam.

Akhirnya Yangyang pasrah juga, bagaimana pun ia tak tega melihat Renjun sakit.

"Jangan sampai tertangkap atau aku akan membeberkan rahasia mu" iya, Yangyang tau semua tentang keluarga Park. Dia tadi hanya mencoba membujuk Mark agar Mark mau memberitahu rahasianya pada Renjun.

Rahasia keluarga Park, Yangyang mengetahuinya sejak awal.

"Yangyang, kamu-" Mark menelan ludah. Sebut saja rahasia nya adalah aib.

"Cepat kembali, Park Minhyung, ah maksudku Mark Lee" Yangyang memberikan senyuman miring sebelum Mark pergi.

Renjun masih merasa sakit di bagian jantungnya, tapi bukan berarti ia tuli kan? Ia yakin tak salah dengar, Park Minhyung? Siapa lagi itu?

Mengapa hanya Renjun yang tidak tau apapun di sini?

Setelah Mark pergi, di dalam lemari hanya ada Renjun dan Yangyang. Tak ada yang bersuara, semua berdoa agar rencana Mark berjalan lancar.

***

"Mark hyung! Yangyang! Eh satu lagi sapa tuh?" Chenle sedari tadi bergerak gerak antusias, ia sudah membayangkan jika ia berhasil pulang dan tidur di kasur empuknya. Sudah lama ia tidak tidur nyenyak.

Kesenangan Chenle harus terhenti saat ia mendengar suara berisik dari jarak beberapa meter darinya. Sial, penjaga itu terbangun.

Chenle memilih pura-pura tidur daripada mendapat pukulan lagi karena hendak kabur.

"Ooh, ada tiga bocah sok berani di sini" gumam penjaga itu, membuat Chenle merinding.

Samar samar Chenle melihat sosok orang yang asing baginya, membuka pintu perlahan, alias menjebak dirinya sendiri.

"Lihat siapa yang terlalu meremehkan"

Chenle seolah senam jantung. Ia melihat Mark dan Yangyang juga. Bagaimana tidak deg degan, tubuh penjaga yang entah siapa namanya itu dua kali lebih besar dari tiga orang yang sedang bersembunyi sekarang.

"Mark hyung, Yangyang, dan kakak tak bernama, semoga kalian selamat"

***

Di lain sisi, Mark sedang mengintip penjaga yang sedang menaiki tangga, rupanya ia mengira Mark cs pergi ke atas.

"Ini kesempatan"

Dengan langkah gesit, Mark berkeliling di lorong panjang super gelap yang tadi lewati. Selama 10 menit, Mark mondar-mandir tak jelas, nyaris putus asa.

Hasilnya? Ia tak menemukan tas Renjun.

Percuma saja ia terus berkeliling, Mark sendiri tau jika tas Renjun pasti diambil oleh si penjaga.

"Oi oi siapa pemuda kecil ini?"

Mark menelan ludah sebelum membalikkan badan.

Home | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang