8

1.4K 322 3
                                    

Hampir sama seperti posisi semula, mereka semua kini tengah duduk melingkari api unggun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir sama seperti posisi semula, mereka semua kini tengah duduk melingkari api unggun. Siapapun diantara mereka akan dibunuh malam ini, entah ia blood taker atau bukan.

"Bagaimana? Kita mulai memilih?" Tanya Sunghoon selaku pemimpin sementara.

Semuanya mengangguk, kemudian Sunghoon bangkit berdiri dan mulai bertanya kepada vampire itu secara bergantian,

"Sunoo, siapa yang kamu pilih?"

Tanpa berfikir panjang lelaki itu menjawab "Kak Jay. Aku yakin seratus persen ia pembunuhnya. Aku harap kalian bisa memilihnya juga, supaya permainan ini cepat terselesaikan."

Semuanya terdiam dengan hening. Jay juga sudah lelah membela dirinya sendiri, sementara Sunghoon dan Jake juga akan memilih Jay apapun hasilnya nanti.

Jungwon tidak ikut pemilihan lagi, anak itu masih hilang entah kemana semenjak Ni-Ki ditemukan terbakar di api unggun jadi mereka untuk memilih dengan yang ada saja tentunya hanya dengan empat vampire.

"Huft... Yasudah terserah kalian, mau bunuh aku juga silahkan." Pasrahnya karena sudah tidak bisa memberikan pembelaan lagi, mereka tidak akan percaya.

"Yasudah ayo pilih sekarang!" Ajak Sunoo.

Sunghoon berdiri untuk mulai bertanya kepada mereka satu per satu, "Sunoo, kau pilih siapa?"

Tanpa berfikir lagi, ia menunjuk kearah Jay. Tidak menjadi kejutan lagi semuanya juga sudah yakin Sunoo bulat dengan keputusannya. "Aku pilih Jay."

"Baiklah, Jay bagaimana?"

"Aku memilih diri sendiri. Terserahlah, aku tidak peduli." Katanya dengan pasrah, suaranya juga sudah melemah.

"Baik. Aku juga memilih Jay, jadi mutlak  kita sepakati Jay akan kita serahkan. Ada kata-kata terakhir?"

Tiba-tiba Jake mengangkat tangannya, seakan ingin membicarakan sesuatu. Kata-kata keluar dari mulutnya "Aku tahu Jay sudah menang suara, tapi kali ini aku ingin memilih Sunoo."

"Aku!? Atas dasar apa kamu memilih?" Sunoo mengamuk setelah mendengarnya, ia merasa dia tidak bersikap aneh daritadi.

"Nah, sudah kalian lihat sendiri kan dia marah hanya saat namanya sudah disebut. Dia membuat seolah-olah dialah yang menangkap basah Jay yang sedang memburu darah. Padahal kita tidak tahu apa-apa kan? Bisa jadi itu hanya akal-akalannya."

"Aku kenal Jay, jadi aku yakin ia tidak akan melakukan itu." Tambah Jake.

"Haish! Sudahlah Jake, tidak ada gunanya kamu membela. Sudah terpilih dan mutlak. Pembahasan berakhir!" Sunoo melangkahkan kakinya menjauhi api unggun, terkahir mereka melihat anak sulung Kim itu memasuki rumahnya.

Jake juga tidak tega melihat sahabatnya sebentar lagi akan dicampakkan kedalam api, ia pamit "Jay, gue kembali duluan. Terima kasih, kawan." Ia memeluk Jay singkat kemudian meninggalkannya.

Given Taken -Enhypen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang