"KAK SUNGHOON!"
"KAK, ASTAGA! CEPAT BANGUN ATAU KU TINGGAL?"
"KAK SUNGHOON! BANGUN!"
Sunghoon membuka kedua matanya setelah sadar namanya sudah diteriaki berkali-kali, segera ia melihat ke sekeliling,
"Jung– Jungwon!?"
Jungwon, adik lelaki dari Sunghoon hanya menatapnya dengan penuh tanda tanya.
Tetapi ia tidak peduli, ia hanya mementingkan jadwal masuk sekolahnya hari ini "KAK! AYO CEPAT KITA HARUS SEGERA BERANGKAT!" Ujarnya menarik lengan kiri pemuda yang diketahui sebagai kakak kandungnya.
Sunghoon masih belum sadar sepenuhnya. Ia bertanya kepada Jungwon yang tak henti menggerakan tangan Sunghoon agar segera turun dari kasur "Jungwon, kita dimana? Bukannya harusnya kita ada di permukiman vampire Enhypen?"
"HAHAHA!" Jungwon tertawa terbahak-bahak. "VAM– VAMPIRE KATAMU? HAHAHA! KAK SUNGHOON JANGAN MENGACAU!"
"Hah...? Bukannya terkakhir kalau kembali menjadi vampire kita berhasil membunuh Sim Jake!"
"HAHA!" Sang adik tertawa terbahak-bahak. "Coba ceritakan lagi lebih banyak!"
Sunghoon berpikir sejenak "Kau tahu Lee Heeseung, Kim Sunoo, Kim Ni-ki dan Park Jay?"
Jungwon mengingat-ingat, dapat dilihat dari kerutan dahinya. Kemudian mengehela nafas dan menepuk pelan punggung kakaknya "Aku tidak pernah mengenai nama-nama seperti itu."
Jungwon melupakan keinginannya untuk buru-buru ke sekolah sejenak, ia duduk disebelah kakaknya kemudian mulai bercerita "Kak, mimpi itu gak datang tanpa sebab. Bisa aja mereka hanya nama-nama dan pemeran biasa dalam mimpi itu. Atau bisa jadi... Kalian semua bahkan sudah berteman sebelum dalam wujud manusia? Tau kan seperti kehidupan sebelumnya..."
"Haha, won, itumah hanya takhayul. Tidak mungkin mimpi tentang kehidupan yang pernah terjadi. Mungkin kamu terlalu banyak membaca buku fantasi, sampai lupa kalau mimpi itu ya... Hanya sekedar imajinasi alam bawah pikiran manusia."
"Ya itukan hanya spekulasiku," kata Jungwon "Yasudah jangan dipikirkan. Itu hanya mimpi semata. Ayo kita ke sekolah! Kakak siap-siap dulu nanti telat!"
Sunghoon mengangguk kemudian mengarah ke kamar mandi, meinggalkan Jungwon yang memilih untuk menunggu kakaknya bersiap di ruang tamu.
Sunghoon berjalan perlahan menuju kamar mandi, "Jadi tadi hanya mimpi? Kenapa rasanya sangat asli ya?"
"Dan... Kok sepertinya aku pernah berkenalan dengan mereka ya?"
Ia melanjutkan "Ah sudahlah... Mungkin itu hanya perasaanku saja. Toh, aku masih harus bersekolah. Bukan saat yang tepat untuk memikirkannya."
Dengan perasaan yang aneh Sunghoon melanjutkan seluruh aktivitas yang biasanya rutin ia lakukan sebelum bersekolah. Tentu saja sesekali muncul di pikirannya beberapa adegan yang ia rasakan dalam mimpi tadi.
Tapi sudahlah ia tidak mempedulikannya lagi. Biarkan mimpi itu hanya menjadi sebuah mimpi semata. Permainan given-taken itu tidak pernah nyata dan hanya sebuah hasil ketidaksadaran selama tertidur.
"Ayo, Jungwon kita berangkat!" Ajak yang lebih tua dan diikuti oleh Jungwon, mereka berjalan bersama menuju sekolah yang tidak begitu jauh dari rumah.
"Kakak masih mikirin mimpi yang tadi?"
Dibalas anggukan oleh Sunghoon, kemudian ia meneruskan "Tapi sudahlah... Hanya mimpi kok."
"Tapi kak, mimi kakak tentang apa tadi? Vampire ya? Itu keren sekali loh!"
"Eum, biasa saja tuh. Bahkan aku tidak menganggapnya keren karena sangat menakutkan, ada banyak darah soalnya. Aku benci darah."
"Apapun itu! Aku hanya ingin kakak menuliskannya, mungkin kakak bisa membuatnya menjadi sebuah narasi. Jungwon pernah dengar kalau kebanyakan penulis memulai karya mereka dengan sebuah mimpi dulu!"
Sunghoon menganggukan kepalanya paham, kemudian mengiyakan perkataan si adik "Iya, Kakak akan tulis mimpi kakak. Supaya Jungwon juga bisa mengerti apa isinya."
"Bagus! Aku pasti baca!"
Sunghoon merusak rambut Jungwon dengan gemas, tidak lupa dengan lengkungan senyum setengah lingkaran ke atas yang ia ukir di wajahnya "Akan ku beri judul buku itu, GIVEN-TAKEN."
-THE END-
given-taken written by:
Lee Sunghoon.Maaf untuk ending yang tidak memuaskan! Aku baru masuk ke dunia menulis dua tahun yang lalu, itupun masih iseng dan tidak bisa menciptakan narasi yang sempurna. Jadi aku minta maaf untuk salah kata, typo, maupun seluruh bentuk kesalahan selama cerita ini berlangsung.
Jadi endingnya bagaimana? Endingnya ini hanyalah mimpi Sunghoon, bukan kejadian asli. Cerita ini ditulis oleh Sunghoon sendiri, yang bermimpi tentang tujuh vampire di permukiman enhypen.
Jadi ibaratnya, epilog ini hanyalah sebuah bagian dari "latar belakang" kenapa buku ini tercipta.
Aku tidak pandai menulis gendre misteri dan vampire begini, jadi aku yakin masih banyak hal menjanggal yang belum aku ceritakan disini.
Kalian bebas bertanya pada bagian tentang apapun yang menyangkut cerita ini, akan aku jawab dengan kata-kataku sendiri!
Sekali lagi terima kasih sudah membaca. Terima kasih untuk kalian semua yang sudah memberikan feedback berupa komentar dan bintamg di setiap bagiannya. Akhir kata, kita bertemu di buku selanjutnya! Sampai jumpa!
-na.
KAMU SEDANG MEMBACA
Given Taken -Enhypen ✓
Fanfic𝐆𝐈𝐕𝐄𝐍 𝐓𝐀𝐊𝐄𝐍 who is the blood taker? 𝐰𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠! [contains blood, murder and violence] - 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐬𝐮𝐫𝐞, completed book.