Jake minum segelas darah yang ia simpan dari ruangan itu. Merasakan kenikmatannya usai lelah berpikir,
Selama ini ia merasahiakan ruangan itu dari Jay agar sahabatnya itu tidak mengambil darah hasil buruannya. Bodohnya, Jay percaya-percaya saja dengan Jake yang berkata 'ruangan itukan hanya gudang'
"Huft... Ini hari yang melelahkan."
Tok tok!
"Lee Sunghoon aku tahu itu kau!" Teriaknya. Sudah pasti pengetuk pintu kayu itu adalah Sunghoon, siapa lagi jika bukan dia?Mereka kan hanya tersisa berdua... Tidak juga sih.
"Mau apa kau kesini, hah!?" Jake membuka pintu dengan wajah marahnya tanpa memperlihatkan isi rumahnya.
Sunghoon menggeleng pelan "Aku ingin berkunjung saja, rival. Tidak perlu kau sembunyikan lagi... Aku juga sudah tahu kau itu blood taker jadi biasa bersikap saja."
"Aku tahu kau mengamatiku dari tadi, Sunghoon. Bisa kembali kerumahmu sebentar? Aku benci kehadiranmu."
"Oh– Kau mau aku pulang? Oh astaga! Kunci pintu rumahku hilang! Aku harus bagaimana? Ah, aku rasa aku akan menumpang di rumahmu dulu! Jake bantu aku ya?" Ujarnya dengan nada yang sangat menjengkelkan.
Jake merotasikan bola matanya "Kau tanggung akibatnya sendiri."
Jake benar-benar mempersilahkan vampire itu masuk. Kenapa? Nanti kalian juga tahu.
Sunghoon berjalan sambil melihat-lihat ke setiap sisi rumahnya "Biar kulihat– Wah! Lihat stok darahnya! Banyak sekali."
Sunghoon mengerti kenapa Nicholas dan warga I-LAND lainnya marah, lihat saja darah yang disimpan sebanyak itu pasti di dapatkan dari hasil buruan yang banyak pula. Pantas Nicholas sangat membenci Jake dari awal.
"Oh! Ada di meja juga, kau baru minum tadi kan?"
"Iya. Kenapa?"
"Hanya bertanya saja..." ucap Sunghoon sibuk memperhatikan sisi rumah yang lainnya.
Jake memandang ke arah Sunghoon, sesaat selanjutnya maniknya tertuju kepada gelas berisikan darah yang terletak di meja. Ide gila muncul di benaknya, "Hei, Sunghoon... Aku rasa kita bisa akhiri ini dengan baik."
"Hm? Apa?"
"Kau mau itu?" Tanyanya sambil menujukan gelas darah di meja.
"Hm? Kau memberikannya kepadaku?"
"Begini... Bukannya berkelahi itu tidak bagus ya, iyakan? Jadi lebih baik kita sekongkol saja."
"Sekongkol apa?"
"Aku akan memberikanmu seluruh darah ini, kita bisa berbagi jadi kau tidak perlu repot mencari buruan kesana kemari. Bukankah itu bagus? Kau bisa menjadi blood taker sama sepertiku! Kita akan mendapat banyak darah bahkan aku bisa mengajarimu cara mencuri darah dari desa sebelah juga. Mau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Given Taken -Enhypen ✓
Fanfiction𝐆𝐈𝐕𝐄𝐍 𝐓𝐀𝐊𝐄𝐍 who is the blood taker? 𝐰𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠! [contains blood, murder and violence] - 𝐞𝐧𝐡𝐲𝐬𝐮𝐫𝐞, completed book.