WIA - chap 30

4.1K 230 24
                                    

Leon meninggalkan teman temannya dan menuju parkiran. Pikirannya sekarang sedang kalang kabut. Ia tidak tau harus kemana. Akhirnya ia menuju sebuah danau untuk menenangkan pikirannya.

"Telat! Gue tau gue salah tapi sebeginikah hukamannya?!" Marah Leon

"Gue tau gue ga guna! Gue tau gue cowok yang ga baik. Gue tau gue salah!! Dan gue tau penyesalan gue sia sia!!" Teriak leon

"Bisa ga si gue milikin lo ?" Monolog Leon

Setelah itu Leon memutuskan untuk pulang karena sudah tidak mood untuk kembali ke sekolah.

Sampai di rumah dia melihat Mamanya sedang bermain bersama adiknya

"Abang kok dah pulang?" Tanya Ara

"Guru rapat, abang naik dulu ya" ucap Leon lembut sambil mengacak rambut Ara

"Iih belantakan kan" ucap Ara sambil cemberut

Leon cuma terkekeh "mana sini abang benerin......nah dah kan maaf ya sayang" ucap Leon sambil mencium kening Ara lalu dia berjalan menuju kamarnya

Sesampainya ia langsung merebahkan dirinya di kasur. Lalu duduk sambil mengusap wajahnya kasar dengan kedua telapak tangannya

"Argh!!" Erangan frustasi Leon sambil mengacak rambutnya kesal

Lalu dia menuju kamar mandi untuk merelaksasikan tubuh dan menenangkan pikirannya

Setelah melakukan acara mandinya ia memutuskan untuk ke balkon kamarnya. Sebelum ke balkon dia mengambil foto sepasang anak kecil dan sebuah gelang juga kalung.

"Queen..." Lirih Leon sambil menatap benda benda di depannya

"Boleh ga si gue berharap? Boleh ga si gue suka dan sayang sama lo?" Monolog Leon lalu menatap langit

"Boleh kok, siapa yang ngelarang?" Ucap seseorang dari belakang sana

Lalu leon membalikkan badannya

"Eh mama" ucap Leon

Livia hanya bisa tersenyum melihat anak sulungnya ini

"Kamu boleh berharap, kamu boleh mencintai dan menyayangi dia. Tapi ingat jika dia memang benar benar sudah milik orang lain Ikhlaskan saja. Jika kamu melakukan sesuatu diluar nalar cuma untuk dia menjadi milik kamu, bukan cinta namany tapi Obsesi. Cinta tertinggi dimana kamu bisa mengikhlaskan dia menjadi milik orang lain" ucap Livia pada putranya

"Tapi sepertinya dia sudah menjadi milik orang lain seutuhnya" ucap Leon sambil menatap kosong kearah depan

"Siapa maksudmu?" Tanya Livia heran

Leon tidak menjawab melainkan langsung menyerahkan ponselnya

Livia pun terkejut melihat foto itu

"Lihatlah ma, sepertinya dia sudah menikah" ucap Leon sambil tersenyum miris

"Ikhlaskan jika bisa. Tuhan sudah menentukan jodoh setiap umatnya" ucap Livia sambil tersenyum tulus

Lalu ia meninggalkan putra sulungnya itu. Membiarkan nya untuk berpikir dewasa.

"Sekarang gue yakin. Kalau memang tuhan udah punya rencana nunjukin jodoh umatnya masing masing. Gue ga boleh egois, tapi gue juga akan menjaga hati sampai tuhan bilang kalau dia bukan jodoh gue" ucap Leon


Di Mansion Kenneth
Karena memang mereka sedang mengambil cuti jadi mereka semua a.k.a Kenneth, Ana, Kelvin, Kevan, dan Kevin sedang berkumpul sekedar dibersantai walaupun isi pikran mereka penuh tentang Queen.

Drttt drt..

Kenzi calling...

"Halo ma" ucap Kenzi di seberang sana

Who I Am? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang