Beberapa bulan kemudian. Di mansion Leon
Memang setelah acara resepsi itu mereka langsung menuju mansion ini. Mansion yang hampir sama dengan milik Queen.
Pagi hari seperti biasanya Queen ada di dapur untuk membuat sarapan. Tak berselang lama Arsen turun dengan seragam sekolah nya. Memang Arsen ingin sekolah, maka dari itu sekarang ia sekolh. Karna kepintarannya juga ia langsung menginjak sekolah dasar.
"Morning mom" ucap Arsen lalu mencium pipi Queen.
"Morning son" balas Queen lalu lanjut menyajikan sarapan untuk mereka
"Oh ya, daddy mana? Biasanya turun duluan" ucap Arsen menyadari jika Leon belum ada di meja makan.
"Gatau, mungkin bentar lagi" ucap Queen sambil melihat ke arah lift
Tak berselang lama pintu lift pun terbuka.
"Loh kamu kenapa?" Tanya Queen panik melihat Leon yang terlihat lemas
"Gatau lemes banget" ucap Leon yang baru saja duduk
"Dad sakit?" Tanya Arsen melihat daddynya lemas
Tak lama Leon berlari menuju wastafel
Hoek....hoek...hoekk
"Astaga... Kamu kenapa??" Tanya Queen panik melihat suaminya muntah muntah. Namun muntah yang dikeluarkan bening
"Udah seminggu ini kamu kaya gini, kita ke dokter ya? Sekarang jangan kerja dulu. Kita nganter Arsen dulu baru ke rumah sakit" ucap Queen tegas tanpa bantahan.
Sedangkan Leon hanya mengangguk lemas.
Mereka pun menuju mobil yang di bawa oleh sopir pribadi mereka.
"Mom, dad, aku kesekolah dulu ya...." ucap Arsen sambil mencium pipi kedua orang tuanya
"Belajar jangan mainan aja" peringat Queen
"Kalau ada yang macem macem hajar aja" ucap santai Leon di balas tatapan tajam oleh Queen
"Jangan dengerin ucapan sesat daddy mu, tapi kalau dia berulah duluan gapapa mampusin aja gapapa" ucap Queen santai sedangkan Leon hanya menatap Queen dan menggelengkan kepalanya
Lalu Arsen memasuki sekolahnya. Queen dan Leon pun melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung menuju dokter pribadi mereka.
Tok... tok... tok...
"Masuk" ucap dari dalam sana
Ceklek...
Mereka berdua pun masuk, setelah dipersilahkan.
"Oh kalian ada apa?" Tanya dokter pribadi mereka
"Gini bang Vian, seminggu ini si Leon terus terusan mual, tapi yang keluar cuma bening. Trus lemes juga" ucap Queen
Karena mereka berdua memanggil dokter itu bang Vian.
Sedangkan Vian hanya mengerutkan kening.
"Kamu ada telat datang bulan?" Tanya Vian
"Ia, sebulan ini belum ada tanda tanda datang bulan, aku pikir ini biasa. Emangnya kenapa bang?" Ucap Queen binggung sedangkan Leon hanya menyimak tanpa berniat untuk ikut berbicara
Sedangkan Vian hanya tersenyum. Hal itu membuat Queen dan Leon saling bertatapan heran.
"Kalau untuk hasil yang lebih akurat, karna abang emang bukan dibidangnya. Lebih baik kalian menuju tempat dokter Sakha" ucap Vian
KAMU SEDANG MEMBACA
Who I Am? (End)
TienerfictieJangan lupa follow ya vote juga^^ masih pemula, dan ini cerita pertama^^ Diusahakan Up setiap hari🤗 *Banyak kata kata kasar!* Murni imajinasi Author! - - - Dibalik topeng itu, banyak rahasia yang ia tutupi, ada sisi lain dibalik topeng itu yang han...