"Brak.." suara tumpukan berkas ke meja gue"Astaga kak, lo bisa santai dikit gasi, untuk gua ga punya sakit jantung" kaget gue sambil ngelus dada. Dan doi cuma bisa cengengesan gajelas
"Dah ah, bye adikku sayang semangat ya ngedate sama kertas, muach" ucap kak Nata sambil kiss bye
"Jijik bngst" sahut gue dan ngerjain berkas berkas itu
17.30
"Astagaa....udah jam segini, untung dah lese" ucap gue langsung bergegas pulang
Tapi di pertengahan jalan gue ngeliat ada otang berkelahi tapi gue lihat mereka main keroyokan 5 vs 25.
"Wah banci, mainnya keroyokan, harus gue bantu ni" batin gue
Sambil keluar dari mobil menuju ke arah mereka" WOY BANCI, MAINNYA KEROYOKAN" teriak gue seketika pandangan mereka ber alih menatap gue, mereka berhenti berkelahi dan menatap gue memuja
"Paansi gue tau gue cantik tapi ga gitu juga dong liatinnya" batin gue dengan pdnya karna gue risih gue langsung buka suara
"Heh kenapa lu, cih banci mainnya keroyokan" ucap gue menyadarkan mereka
"Halo cantik, ngapain disini, mending sama kita aja yuk" ucap salah satu si pengeroyok dengan nada genit tapi di beri tatapan tajam sama ketuanya
"Mending lu tidur deh, ini urusan gue sama mereka lu mending pergi deh cewe lemah" ucap salah satu anggota inti geng itu
Gue cuma memutar bola mata malas, tapi seru juga. Lumayan olahraga
"Kalian" tunjuk gue ke korban yang di keroyok "menjauh dulu" lanjut gue, dan mereka hanya mengangguk lesu
"Mau main? ayok" jawab gue sambil jalan ke arah mereka, mata gue yang awalnya biru menjadi hijau berarti Mark udah nguasain tubuh gue
"Tapi gimana klo kita main darah? Kita liat yang lo bilang lemah ini" Lanjut nya dengan nada rendahnya
Lalu menyerang semuanya dengan tangan kosong, sebelum ke ketua mereka gue udah bisa ngusain diri gue.
"Apakah kau ketuanya?" Tanya gue dan dia cuma ngangguk
"Karna gue ga mau bunuh orang, jadi lo bisa pergi....tapi inget kalau kalian ada masalah, selagi bisa diselesaiin secara kekeluargaan kenapa harus ada kekerasan?, Kalian sudah sama sama dewasa bisa paham yang mana yang benar dan mana yang salah" nasihat gue ke mereka semua
"Iya makasih udah nyadarin gue, oh ya kenalin gue Satria Prameswara lu bisa panggil gue satria, nama geng gua Tiger" kenal satria
"Oh, kenalin nama gue Kalistha Crystal Hera Queen Xavier, lu bisa panggil gue Lista atau Queen. Gue manggil lu abang aja deh keliatannya lu lebih tua hehe" balas gue diakhiri cengengesan
Queen POV end
Author POV
Hati Satria menghangat karena ia ingin seorang adik perempuan, dan sekarang ia menganggap Queen sebagai adiknya"Ia terserah lo aja" balas satria sambil tersenyum tipis
"Woahh...ada apa gerangan seorang Satria Prameswara senyum kepada seorang gadis yang baru ia kenal" ucap heboh salah satu anggota geng Tiger dan Satria kembali mendatarkan wajahnya
Oh ya Btw disini cuma ada anggota inti Tiger sama Inti Piton (gang yang dikeroyok) karna anggota Tiger sudah disuru balik ke markas sama Satria
"Oh ya Queen kenalin nama gue Darren dan dia Darrel kembaran gue" ucap Darren
"Dan kenalin gue Bayu orang terganteng sejagat raya" ucap Bayu sambil menyisir jambul kebanggaan nya itu
"Salken juga" ucap Queen beralih ke geng Piton "oh ya kalian gapapa? Perlu dibawa kerumah sakit ga? oh ya kenalin nama Gue Kalistha Crystal Hera Queen Xavier, kalian bisa manggil gue Lista atau Queen" tanya dan kenal gue sambil tersenyum tipis
KAMU SEDANG MEMBACA
Who I Am? (End)
Teen FictionJangan lupa follow ya vote juga^^ masih pemula, dan ini cerita pertama^^ Diusahakan Up setiap hari🤗 *Banyak kata kata kasar!* Murni imajinasi Author! - - - Dibalik topeng itu, banyak rahasia yang ia tutupi, ada sisi lain dibalik topeng itu yang han...